95
C. Rencana Campuran Adukan Beton
Dalam penelitian ini perhitungan campuran adukan beton berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bambang Suhendro yang memperhitungkan
dimensi Fiber aspect ratio ld dan volume fraction Vf dari serat yang ditambahkan. Perbandingan pasir : Kerikil adalah 2 : 3 dalam perbandingan berat
dengan faktor air semen 0,6. Sedangkan proporsi serat yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam campuran adukan beton ditentukan menurut persentase
yang telah ditetapkan dan penambahan dilakukan berdasarkan volume beton. Hasil perhitungan proporsi campuran adukan beton dapat dilihat pada tabel
4.8, sedangkan tahap-tahap dan tata cara perhitungan campuran adukan beton secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.
Tabel 4.8
Kebutuhan bahan dasar tiap perlakuan
Sumber : hasil penelitian
Serat Proporsi Campuran
Kel Kode Kadar
Berat gr
Semen kg
Pasir kg
Kerikil kg
Air lt
I D-TB0 17,7890
27,7509 41,6263
10,6734 II D-TB3
0,3 84,6842
17,7357 27,6676
41,5014 10,6414
III D-TB6 0,6
169,3727 17,6823
27,5844 41,3765
10,6094 IV D-TB9
0,9 254,0526
17,6289 27,5011
41,2517 10,5773
V D-TB12 0,12
338,7368 17,5755
27,4178 41,1268
10,5453 VI D-TB15
0,15 423,4210
17,5222 27,3346
41,0019 10,5133
VII D-TB18 0,18
508,1052 17,4688
27,2513 40,8770
10,4813 VIII D-TB21
0,21 592,7894
17,4154 27,1681
40,7521 10,4493
JUMLAH 2371,162
140,8178 219,6758
329,5137 84,4907
96
D. Data Hasil Pengujian
1. Nilai Slump dan VB-Time
Untuk menguji workabilitas adukan beton serat, pada penelitian ini digunakan 2 macam pengujian yaitu uji slump dan VB-time. Pengujian dilakukan
pada tiap-tiap campuran adukan pada masing-masing variasi kadar serat. Kadar serat Vf yang ditambahkan sebesar 0,0 , 0,3 , 0,6 , 0,9 , 1,2 , 1,5 ,
1,8 , dan 2,1 . Hasil dari pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.9 dan 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Nilai Slump Beton Serat Tali Beneser Kadar Serat
Nilai Slump mm Tingkat Workabilitas
180 Tinggi
0,3 125
Tinggi 0,6
95 Sedang-Tinggi
0,9 75
Sedang-Tinggi 1,2
65 Sedang-Tinggi
1,5 30
Rendah-Sedang 1,8
10 Sangat-Rendah
2,1 5
Sangat-Rendah Sumber : hasil penelitian
97
Tabel 4.10
Hasil Pengujian VB-Time Beton Serat Tali Beneser Kadar Serat
Nilai VB-Time dt 12,13
0,3 17,25
0,6 20,49
0,9 24,17
1,2 29,05
1,5 33,22
1,8 35,15
2,1 39,09
Sumber : hasil penelitian Dari data pada tabel 4.9 dan 4.10 dapat dibuat grafik yang menunjukkan
hubungan antara konsentrasi serat Vf dengan nilai slump dan nilai VB-time seperti terlihat pada Gambar 4.3 dan 4.4 sebagai berikut :
40 80
120 160
200
0.3 0.6
0.9 1.2
1.5 1.8
2.1 2.4
Konsentrasi Serat Vf Nilai Slump mm
Nilai Slump mm
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Nilai Slump dan Konsentrasi Serat Vf
98
5 10
15 20
25 30
35 40
45
0.3 0.6
0.9 1.2
1.5 1.8
2.1 2.4
Konsentrasi Serat Vf VB-Tme dt
VB-Time dt
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara VB-Time dan Konsentrasi Serat Vf
2. Pengujian Kuat Desak Beton
Pengujian kuat desak beton terhadap benda uji silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dilakukan pada umur 28 hari diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Kadar
serat Kode-No
Gaya Luas
A Kuat desak
Kuat desak rata-rata
kN m
2
MPa MPa
D-TB0-1 340
19,2417 D-TB0-2
360 20,3735
D-TB0-3 370
20,9395 D-TB0-4
370 0,01767
20,9395 20,3735
D-TB3-1 340
19,2417 D-TB3-2
370 20,9394
D-TB3-3 390
22,0713 0,3
D-TB3-4 390
0,01767 22,0713
21,0809
99
Tabel 4.11
Lanjutan Kadar
serat Kode-No
Gaya Luas
A Kuat desak
Kuat desak rata-rata
kN m
2
MPa MPa
D-TB6-1 360
20,3735 D-TB6-2
380 21,5054
D-TB6-3 380
21,5054 0,6
D-TB6-4 410
0,01767 23,2032
21,6469
D-TB9-1 340
19,2417 D-TB9-2
380 21,5054
D-TB9-3 390
22,0713 0,9
D-TB9-4 400
0,01767 22,6372
21,3639
D-TB12-1 350
19,8076 D-TB12-2
370 20,9394
D-TB12-3 380
21,5054 1,2
D-TB12-4 390
0,01767 22,0713
21,0809
D-TB15-1 340
19,2417 D-TB15-2
350 19,8076
D-TB15-3 360
20,3735 1,5
D-TB15-4 380
0,01767 21,5054
20,2321
D-TB18-1 280
15,8461 D-TB18-2
310 17,5439
D-TB18-3 320
18,1098 1,8
D-TB18-4 340
0,01767 19,2417
17,6854
D-TB21-1 200
11,3186 D-TB21-2
240 13,5823
D-TB21-3 260
14,7142 2,1
D-TB21-4 260
0,01767 14,7142
13,5822
Sumber : hasil penelitian
100
Tabel 4.12
Peningkatan Kuat Desak Beton Serat Tali Beneser Kuat Desak
Beton Normal MPa
A Konsentrasi
Serat Vf Kuat Desak
MPa B
Peningkatan Kuat Desak
MPa B-A
Persentase Peningkatan
Kuat Desak B-Ax100A
0,3 21,0809
0,7074 3,472157
0,6 21,6469
1,2734 6,250276
0,9 21,3639
0,9904 4,861217
1,2 21,0809
0,7074 3,472157
1,5 20,2321
-0,1414 -0,69404
1,8 17,6854
-2,6881 -13,1941
20,3735
2,1 13,5822
-6,7913 -33,334
Sumber : hasil perhitungan Dari data pada tabel 4.11 dapat diperoleh grafik hubungan antara
konsentrasi serat Vf dan kuat desak beton serat tali beneser dengan menggunakan regresi polynomial dari Microsoft Excel sebagai berikut :
y = -4.0612x
2
+ 5.7886x + 19.949 R
2
= 0.9669 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
0.3 0.6
0.9 1.2
1.5 1.8
2.1 2.4
Konsentrasi Serat Vf Kuat Desak MPa
Kuat Desak MPa Poly. Kuat Desak MPa
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Kuat Desak Beton dengan Konsentrasi Serat Tali Beneser
101
3. Pengujian Kuat Tarik Belah Beton
Pengujian kuat tarik belah beton terhadap benda uji silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dilakukan pada umur 28 hari, diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton Kadar
serat Kode-No
Gaya Luas
selimut ë . L . D
Kuat tarik belah
2.F ë.L.D Kuat tarik
belah rata- rata
kN m
2
MPa MPa
D-TB0-1 80
1,1318 D-TB0-2
115 1,6269
D-TB0-3 120
1,6977 D-TB0-4
145 0,1413
2,0513 1,6269
D-TB3-1 120
1,6977 D-TB3-2
140 1,9806
D-TB3-3 150
2,1221 0,3
D-TB3-4 150
0,1413 2,1221
1,9806
D-TB6-1 140
1,9806 D-TB6-2
150 2,1221
D-TB6-3 155
2,1928 0,6
D-TB6-4 170
0,1413 2,4050
2,1751
D-TB9-1 120
1,6977 D-TB9-2
160 2,2635
D-TB9-3 180
2,5465 0,9
D-TB9-4 180
0,1413 2,5464
2,2637
D-TB12-1 130
1,8391 D-TB12-2
145 2,0513
D-TB12-3 150
2,1221 1,2
D-TB12-4 175
0,1413 2,4757
2,1222
102
Tabel 4.13
Lanjutan Kadar
serat Kode-No
Gaya Luas
selimut ë . L . D
Kuat tarik belah
2.F ë.L.D Kuat tarik
belah rata- rata
kN m
2
MPa MPa
D-TB15-1 120
1,6977 D-TB15-2
140 1,9806
D-TB15-3 145
2,0513 1,5
D-TB15-4 170
0,1413 2,4050
2,0337
D-TB18-1 110
1,5562 D-TB18-2
130 1,8391
D-TB18-3 135
1,9099 1,8
D-TB18-4 145
0,1413 2,0513
1,8390
D-TB21-1 100
1,4147 D-TB21-2
110 1,5562
D-TB21-3 115
1,6269 2,1
D-TB21-4 130
0,1413 1,8391
1,6092
Sumber : hasil penelitian
Tabel 4.14
Peningkatan Kuat Tarik Belah Beton Serat Tali Beneser Kuat Tarik
Belah Beton Normal
MPa A
Konsentrasi Serat Vf
Kuat Tarik Belah
MPa B
Peningkatan Kuat Tarik
Belah MPa
B-A Persentase
Peningkatan Kuat Tarik
Belah B-Ax100A
0,3 1,9806
0,3537 21,74073
0,6 2,1751
0,5482 33,69599
0,9 2,2637
0,6368 39,14193
1,2 2,1222
0,4953 30,44440
1,5 2,0337
0,4068 25,00461
1,8 1,8390
0,2121 13,03706
1,6269
2,1 1,6092
-0,0177 -1,08796
Sumber : hasil perhitungan
103
Dari data pada tabel 4.13 dapat diperoleh grafik hubungan antara konsentrasi serat Vf dan kuat tarik belah beton serat tali beneser dengan
menggunakan regresi polynomial dari Microsoft Excel sebagai berikut :
y = -0.5346x
2
+ 1.0673x + 1.6777 R
2
= 0.9556 1.4
1.6 1.8
2 2.2
2.4
0.3 0.6
0.9 1.2
1.5 1.8
2.1 2.4
Konsentrasi Serat Vf Kuat Tarik Belah MPa
Kuat Tarik Belah MPa Poly. Kuat Tarik Belah MPa
Gambar 4.6 Grafik Hubungan Antara Kuat Tarik Belah Beton dengan Konsentrasi Serat Tali Beneser
E. Analisa Data Hasil Penelitian