4
Serat dari bahan polimer ini, berbentuk untaian filamen-filamen dengan panjang antara 6-50 mm. Ketika dicampurkan dalam adukan beton, polypropylene
dapat tercampur merata dalam adukan setelah pencampuran pada waktu dan kecepatan tertentu. Serat jenis ini dapat meningkatkan kuat tarik, lentur, dan tekan
beton, mengurangi retak-retak akibat penyusutan, meningkatkan daya tahan terhadap impact, dan meningkatkan daktilitas.
B. Rumusan Masalah
Memilih tali plastik beneser sebagai bahan fiber diharapkan ada persamaan dengan fibermesh. Dengan demikian perlu dikondisikan bahan ini untuk mampu
menahan tegangan plastis beton. Penggunaan bahan ini dalam campuran beton juga harus bisa menentukan kadar pemakaian yang optimum fiber volume
friction dan memberikan hasil adukan yang memenuhi workability pengerjaan
beton. Permasalahan yang timbul dari pemakaian tali plastik beneser sebagai
bahan fiber pada campuran beton adalah sebagai berikut : 1. Berapa besar pengaruh tambahan bahan fiber ini terhadap sifat-sifat mekanik
beton, khususnya kuat tarik dan kuat desaknya. 2. Berapa prosentase serat tali beneser optimum dalam beton untuk mendapatkan
kuat desak dan kuat tarik beton maksimum. 3. Bagaimana pengaruh serat tali beneser terhadap kemudahan pengerjaan
workability dari campuran beton.
5
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari hasil penelitian yang kurang akurat yang disebabkan karena terlalu luasnya pembahasan data maupun teori yang mendukungnya, maka
perlu diadakan pembatasan masalah. Masalah yang akan dibahas, dibatasi antara lain :
1. Pembuatan benda uji dibuat seragam, mutu beton adalah tetap. 2. Tali plastik beneser dikirat dengan ukuran 1-2 mm dan dipotong dengan
panjang 50 mm. 3. Digunakan campuran adukan beton dengan perbandingan berat semen,
agregrat halus, dan, agregrat kasar 1 : 2 : 3 dengan faktor air semen 0,6 4. Penelitian tentang beton beneser ini dilakukan untuk benda uji silinder
dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm tanpa baja tulangan. 5. Penggunaan variasi campuran dengan penambahan serat tali beneser untuk
pengujian kuat desak dan kuat tarik belah beton dengan perbandingan 0, 0,3, 0,6, 0,9, 1,2, 1,5, 1,8, 2,1 terhadap volume adukan
beton. 6. Adukan beton yang dihasilkan dianggap homogen dan penyebaran serat
diangggap merata. 7. Setelah sampel berumur 28 hari dilakukan uji desak dan uji tarik dengan
peralatan dan pelaksanaan pengujian dilakukan sesuai dengan ASTM. 8. Pada saat pengujian sampel tidak mengalami eksentrisitas.
6
9. Tidak dilakukan peninjauan secara mendalam terhadap pengaruh akibat beban geser dalam benda uji dan tidak dibahas reaksi kimia yang terjadi
pada campuran terhadap bahan-bahan yang digunakan.
D. Tujuan Penelitian