Tumbuhan Obat Pohon Suren Toona sinensis Roemor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Obat

Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan, baik yang sudah ataupun belum dibudidayakan yang dapat digunakan sebagai obat, berkisar dari yang terlihat mata hingga yang tampak di bawah mikroskop Hamid et al. 1991. Menurut Rostiana et al. 1992, yang dimaksud dengan tumbuhan obat adalah jenis yang sebagian, seluruh bagian atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Menurut Zuhud et al. 1994, tumbuhan obat dibagi tiga kelompok, yaitu: 1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu tumbuhan obat yang dipercaya mempunyai khasiat berdasarkan tradisi dan sudah diketahui. 2. Tumbuhan obat modern, yaitu timbuhan obat yang telah dibuktikan secara ilmiah mengandung senyawabahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. 3. Tumbuhan obat potensial, yaitu tumbuhan obat yang diduga mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara medis atau penggunaannya sebagai obat tradisional sulit ditelusuri. Obat tradisional tidak jarang dipakai untuk pengobatan penyakit yang belum ada obatnya yang memuaskan seperti penyakit kanker, penyakit virus seperti AIDS dan penyakit degeneratif, serta pada keadaan terdesak dimana obat jadi tidak tersedia atau karena tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat DepKes 2000 dalam Sumarni 2002.

2.2 Pohon Suren Toona sinensis Roemor

T. sinensis mempunyai nama umum Suren, namun di Jawa dikenal dengan nama Suren sabrang, di Karo dikenal dengan nama Ingul batu, dan di Sunda dikenal dengan Suren beureum atau ki beureum Heyne 1987. Jenis ini banyak dijumpai di hutan primer, khususnya pada kaki bukit atau lereng terbuka, juga terdapat pada tebing atau pinggir sungai. Pada hutan sekunder ditemukan pada ketinggian 100-2900 m dpl. Tumbuhan ini tersebar di negara Burma, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Thailand dan Cina. Suren memiliki tinggi hingga 40 m, tinggi bebas cabangnya hingga 20 m, diameter pada d.b.h. mencapai 1,5 m, dan memiliki banir. Kulit luarnya outer bark pecah-pecah dan berwarna abu-abu hingga coklat hitam, kulit dalam inner bark memiliki serat dan warnanya jingga hingga merah, kayu gubalnya berserat, warnanya putih kemerahan, dan berbau tajam seperti bawang putih dan merica. Kayu Suren biasanya digunakan untuk bahan furnitur dan konstruksi jembatan, daun dijadikan sayuran di negara Cina dan Malaysia, dan sebagai pakan ternak di India. Pohon Suren secara luas digunakan sebagai obat, kulit batangnya dijadikan obat kelat dan penjernih, tepung dari akarnya digunakan sebagai penyegar dan diuretik, dan daun mudanya digunakan sebagai obat kembung Shu 2008.

2.3 Minyak Atsiri