Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Dimensi Kinerja

39 sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Mangkunegara, 2011: 67. Dari kesimpulan para ahli kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan sumber daya manusia yang terdapat dalam suatu organisasi. Kinerja dapat dikatakan sebagai suatu proses berlangsungnya pekerjaan karyawan untuk mencapai hasil kerja. Namun, hasil pekerjaan karyawan juga menunjukan kinerja.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Dalam sebuah organisasi tentunya kinerja karyawan yang satu dengan yang lainnya cenderung tidak sama, selalu ada perbedaan baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Menurut A. Dale Timpe dalam A.A Anwar Prabu Mangkunegara 2010:3 bahwasanya factor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja terdiri dari: a. Factor Internal Faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya. 40 b. Faktor Eksternal Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. seperti perilaku, sikap, dan tindakan- tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.

3. Dimensi Kinerja

Dimensi kinerja adalah unsur-unsur dalam pekerjaan yang menunjukan kinerja. Secara umum, dimensi kinerja dapat dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu : a. Hasil kerja, adalah keluaran kerja dalam bentuk barang dan jasa yang dapat dihitung dan diukur kuantitas dan kualitasnya b. Perilaku kerja, adalah perilaku karyawan yang ada hubungannya dengan pekerjaan. Perilaku kerja dapat digolongkan menjadi perilaku kerja general dan perilaku kerja khusus. Perilaku kerja general adalah perilaku kerja yang diperlukan semua jenis pekerjaan, yaitu dsiplin kerja. Sedangkan perilaku kerja khusus adalah perilaku yang hanya diperlukan dalam satu jenis pekerjaan tertentu, yaitu kemampuan bekerjasama. c. Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan, adalah sifat pribadi karyawan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu kejujuran. 41 Dari beberapa definisi mengenai kinerja menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi kepada pegawai dan bertujuan untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi. Terdapat tiga jenis kriteria dalam penilaian kinerja, antara lain kriteria berdasarkan sifat, perilaku, dan hasil Wilson, 2012:235. a. Sifat Jenis kriteria ini terpusat pada bagaimana kepribadian setiap karyawan dalam mengidentifikasi dan melaksanakan suatu jenis pekerjaan. Loyalitas, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan dapat dilihat dari hasil pekerjaannya. Instrumen-instrumen yang dibuat untuk menilai kinerja hanya berkaitan dengan karakteristik karyawan, bukan mengarah pada pencapaian tujuan atas pekerjaannya. sebaiknya, penilaian kinerja harus dikaitkan dengan pekerjaan. korelasi antara karakteristik karyawan dengan kinerja pekerjaan seringkali lemah. b. Perilaku Jenis kriteria ini mengarah pada bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan dengan baik. Sebagai contoh, apakah para pelayan toko dapat menyenangkan para pelanggannya. Oleh karena itu, perlu membuat daftar perilaku sebagai pedoman yang harus dilaksanakan karyawan, dan perilaku-perilaku itu diukur oleh pembeli misterius. 42 c. Hasil Jenis kriteria ini mengarah pada pencapaian hasil pekerjaan. Kinerja karyawan diukur berdasarkan hasil pekerjaan mereka, dimana pekerjaan tersebut mudah diukur dan jelas. Pengukuran dilakukan berdasarkan hasil yang dapat diterapkan. Mereka hanya bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan, tidak bertanggung jawab atas pekerjaan lain. Sebagai contoh, tenaga penjual mobil hanya bertanggung jawab sebagai penjual mobil, tidak bersedia untuk mengerjakan pekerjaan lain. Dapat disimpulkan bahwa Kriteria berdasarkan sifat, menyoroti tentang kepribadian karyawan yang berkaitan dengan loyalitas, pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan karyawan. Kriteria berdasarkan perilaku menyoroti tentang perilaku, menyoroti tentang perilaku karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Kriteria berdasarkan hasil, mengarah pada jumlah pekerjaan daripada kualitas pekerjaan.

4. Indikator Keberhasilan Kinerja