Permasalahan yang Dihadapi PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

bahwa ada tiga pilar yang terkait dan diharapkan dapat bersinergi dalam melaksanakan reformasi birokrasi untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik itu, yaitu penyelenggara negara -- termasuk Pemerintah -- pelaku bisnis, dan masyarakat. Diharapkan dengan sinergi ketiga pilar tersebut, permasalahan birokrasi yang selama ini dihadapi dapat ditangani dengan baik. Secara lebih terperinci, permasalahan utama yang dihadapi, langkah-langkah kebijakan, hasil-hasil yang dicapai, dan tindak lanjut yang diperlukan yang berkaitan dengan penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa diuraikan di bawah ini.

I. Permasalahan yang Dihadapi

Dari sisi birokrasi pemerintahan, permasalahan utama yang dihadapi, antara lain, masih terjadinya korupsi, rendahnya disiplin dan kinerja pegawai, rendahnya kinerja pelayanan publik, serta belum tertatanya kelembagaan dan ketalaksanaan pemerintahan dengan baik. Permasalahan itu saling terkait dan memengaruhi. Korupsi serta rendahnya disiplin dan kinerja pegawai, antara lain, disebabkan oleh masih lemahnya fungsi pengawasan terhadap kinerja aparatur pemerintahan, belum sepenuhnya diterapkan sistem karier berdasarkan prestasi kerja, gaji yang belum memadai untuk hidup layak, penerimaan calon pegawai negeri sipil CPNS belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang diperlukan. Selain itu, pendidikan dan pelatihan diklat belum sepenuhnya dapat meningkatkan mutu kinerja. Sementara itu, rendahnya kinerja pelayanan publik, antara lain, disebabkan oleh belum diterapkannya standar mutu pelayanan publik secara konsisten, belum memadainya sarana dan prasaranafasilitas pelayanan, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi e-government dalam pemberian pelayanan, dan belum sepenuhnya diterapkan akuntabilitas kinerja. Hal itu tentunya tidak sesuai dengan harapan masyarakat yang menginginkan aparatur pemerintahan dapat memberikan pelayanan publik yang cepat, tepat, murah, transparan, dan tidak diskriminatif. 14 - 2 Permasalahan lainnya adalah struktur organisasi instansi pemerintahan yang masih cenderung kaya struktur dan miskin fungsi. Artinya, pembentukan unit-unit kerja struktural cenderung kurang proporsional dan efisien, serta kurang memberi peluang diterapkannya jabatan-jabatan fungsional yang relevan. Terkait dengan masalah penyelenggaraan tugas-tugas instansi pemerintahan, masih dijumpai lemahnya sinkronisasi tata hubungan kerja antara kementerian lembaga dan instansi pemerintah daerah, lemahnya sistem dan prosedur dalam melaksanakan manajemen instansi pemerintahan, serta masih lemahnya pengelolaan dokumen dan kearsipan negara. Semua permasalahan tersebut terutama disebabkan oleh belum dilaksanakannya fungsi-fungsi manajemen di lingkungan instansi pemerintahan secara benar dan konsisten. Berbagai masalah di atas mengindikasikan masih belum terselenggaranya tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Untuk itu, pemerintah berusaha melakukan langkah-langkah penyelesaiannya sesuai dengan Agenda Program 100 Hari Kabinet Indonesia Bersatu KIB dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2004–2009.

II. Langkah-Langkah Kebijakan dan Hasil-Hasil yang Dicapai