Pembuatan Core Sandstone Sintetik Formulasi Surfaktan MES dari Jarak Pagar Uji Kinerja Formula Surfaktan Coreflooding Test

14

III. METODE PENELITIAN

3.1. BAHAN DAN ALAT

Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah surfaktan MES dari jarak pagar. Bahan-bahan lain yang digunakan adalah minyak bumi mentah, air injeksi, air formasi, sandstone sintetik, toluene dan aquades. Peralatan yang digunakan adalah timbangan analitik, peralatan gelas, pipet, suntikan, magnetic stirrer , dan hotplate stirrer. Peralatan yang digunakan untuk analisa adalah spinning drop interfacial tensiometer , pH meter, coreflood apparatus, densitometer, viscosimeter, oven, filtration apparatus , stopwatch, desikator, pipet mohr, ampul dan filter.

3.2. METODE

3.2.1. Pembuatan Core Sandstone Sintetik

Core sandstone sintetik dibuat dengan menggunakan pasir kuarsa dan semen dengan perbandingan 5 : 2 dengan penambahan air 10 dari bobot total pasir kuarsa dan semen. Core tersebut dicuci dengan menggunakan toluene melalui distilasi selama 4 jam. Core yang telah dicuci dikeringkan dalam oven bersuhu 70–80 o C selama 1 hari lalu didinginkan dalam desikator selama minimal 30 menit. Selanjutnya, dilakukan pembungkusan core dengan menggunakan alumunium foil. Selanjutnya, core diukur panjang dan diameter dengan 3 kali ulangan serta ditimbang bobot kering lalu divakum dengan menggunakan Air Formasi T x selama 6 jam dan dijenuhkan dalam Air Formasi T x selama 1–3 hari.

3.2.2. Formulasi Surfaktan MES dari Jarak Pagar

Surfaktan MES dari jarak pagar diformulasi dengan menggunakan bahan aditif. Formulasi dilakukan dengan menggunakan pelarut yaitu air injeksi dari Lapangan T. Formulasi ini bertujuan untuk memperoleh formula larutan surfaktan yang terbaik. Formula larutan surfaktan yang terbaik adalah formula yang memiliki IFT interfacial tension sebesar 10 -3 dynecm dengan nilai terkecil. Formulasi yang dilakukan terbagi menjadi tiga tahapan yaitu optimal salinitas, optimal alkali dan optimal co-surfaktan.

3.2.3. Uji Kinerja Formula Surfaktan

Tahapan ketiga adalah uji kinerja formula larutan surfaktan. Uji yang dilakukan meliputi uji IFT interfacial tension, uji compatibility, pengukuran densitas, pengukuran viskositas, pengukuran pH, uji phase behavior, uji thermal stability dan uji filtrasi. Prosedur analisis dapat dilihat pada Lampiran 4.

3.2.4. Coreflooding Test

Tahapan terakhir adalah aplikasi formula larutan surfaktan untuk enhanced waterflooding berupa coreflooding test. Diagram alir coreflooding test dapat dilihat pada Lampiran 7. Coreflooding test dimulai dengan penginjeksian Air Injeksi T ke dalam batuan sandstone yang telah berisi minyak bumi mentah hingga tidak ada lagi minyak bumi mentah yang keluar. Selanjutnya, diinjeksikan formula larutan surfaktan dengan kombinasi 0,1 PV, 0,2 PV dan 0,3 PV. Kemudian batuan sandstone disoaking dengan lama perendaman 12 jam. Penentuan lama perendaman 12 jam merujuk pada penelitian yang telah dilakukan Paulina Mwangi 2008 dimana lama perendaman selama 12 jam 15 mampu memberikan tambahan recovery sebesar 8. Setelah mengalami soaking, batuan sandstone diinjeksikan kembali dengan menggunakan air injeksi T hingga tidak ada lagi minyak bumi mentah yang keluar. Berikut ini merupakan gambar diagram alir penelitian : Gambar 5. Diagram alir penelitian

3.3. RANCANGAN PERCOBAAN