Diagram Blok Rangkaian Rangkaian Photodioda

BAB 3 PERANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

3.1 Diagram Blok Rangkaian

Secara garis besar, diagram blok dari rangkaian aplikasi dari sensor PIR Passive Infa Red untuk pengontrolan suhu ruangan ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut di bawah ini: Driver Fotodioda Sensor PIR Mikrokontroler AT89S52 Relay 1 Relay 2 Relay 3 LCD Fotodioda Kipas Sensor Suhu IC LM35 Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Pada gambar 3.1 Diagram Blok aplikasi dari sensor PIR Passive Infra Red yang terdiri atas : 1. Driver Fotodioda, dimana LED inframerah yang berfungsi sebagai transmitter untuk mengetahui ada pengunjung masuk maka kipas akan Universitas Sumatera Utara menyala secara otomatis, jika pengunjung keluara maka kipas akan menurunkan kecepatan kipas secara otomatis. 2. Fotodioda berfungsi sebagai receiver untuk mengetahui ada pengunjung masuk atau keluar. 3. Sensor PIR digunakan untuk mendeteksi ada tidakanya pengunjung masuk atau keluar dari dalam ruangan. 4. Sensor suhu IC LM 35 akan mendeteksi suhu ruangan dana kan akan ditamplkan pada LCD setiap pertambahan dan pengurangan pengunjung. 5. Mikrokontroller AT89S52 digunakan sebagai pengontrol kerja dan pengolah data yang akan ditampilkan oleh LCD 6. Relay sebagai driver yang berfungsi mengatur level kecepatan kipas, agar udara yang disalurkan sesuai dengan yang dibutuhkan ruangan sampai set point yang diinputkan dan diharapkan dapat mengontrol kecepatan dengan step kecil dan respon yang baik. 7. LCD Liquid Crystal Display berfungsi sebagai penampil data jumlah pengunjung yang datang dan keluar serta kecepatan kipasnya. 8. Kipas berfungsi sebagai pendingin otomatis yang berkerja sesuai perintah dari mikrokontroller.

3.2 Rangkaian Photodioda

Rangkaian Photodioda digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 100 Ω 100 Ω 100 Ω 10 k Ω 10 k Ω Vo ¼ 324 5 V Gambar 3.2 Rangkaian Fotodioda Fotodioda adalah suatu dioda yang arus reverse-nya berubah bila mendapat penyinaran, prinsip kerja dari fotodioda adalah apabila sebuah dioda diberi reverse bias, maka akan mengalir arus yang kecil sekali yang disebut arus reverse malalui doida tersebut, besarnya arus reverse ini tergantung suhu dan intensitas cahaya yang jatuh pada deplection layer-nya. Oleh karena itu, dioda ini harus bisa tembus cahaya agar cahaya dapat mencapai deplection layer-nya sehingga arus reverse yang besarnya tergantung intensitas cahaya yang menyinarinya. Apabila fotodioda mendapatkan cahaya, ini menyebabkan timbulnya arus balik I 2 . Dengan menambahkan tegangan- tegangan melingkari simpal keluaran Pada suatu kondisi tertentu jika cahaya selain cahaya inframerah terlalu terang arus bocor dapat mencapai beberapa mA dan resistansinya turun menjadi 10k sehingga untuk mencegah saturasi maka nilai R harus kurang daru 10. Dengan nilai R 10k ini dapat merubah tiap 10µA menjadi 10mV. Kondisi Ideal yang jauh berbeda dengan keaadan sebenarnya dimana sinyal yang diterima sangat lemah sehingga menghasilkan arus bocor yang sangat kecil sehingga R yang digunakan juga harus diganti dengan nilai yang lebih besar untuk dapat mengkonversi arus menjadi tegangan Universitas Sumatera Utara

3.3 Rangkaian Sensor PIR