Permasalahan Pembatasan Masalah Manfaat Penelitian Pengontrolan Suhu

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang ada adalah bagaimana membuat program mengontrol mesin pengontrol suhu ruangan. menggunakan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroller AT89S52. Untuk lebih mempermudah dalam melakukan perancangan serta analisis data maka penulis membatasi permasalahan yaitu bagaimana membuat hardware pada alat pengontrol suhu ruangan menggunakan bahasa pemrograman assembly.

1.3 Permasalahan

Permasalahan dalam Skripsi ini mencakup: 1. Bagaimana pengkonfigurasian data pada sensor PIR Passive Infra Red agar dapat berhubungan dengan alat yang dibuat serta dapat mengontrol suhu ruangan? 2. Bagaimana menentukan orang yang masuk dan keluar dari dalam ruangan dengan menggunakan sensor PIR Passive Infra Red?

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan Masalah dalam skripsi ini hanya mencakup masalah-masalah sebagai berikut: 1. Penggunaan display LCD sebagai sistem penyampai informasi visual. 2. Mikrokontroller menggunakan AT89S52 produksi ATMEL Inc. 3. Sensor gerak yang digunakan adalah Sensor PIR Passive Infra Red 1.5 Tujuan Penelitian Skripsi ini disusun untuk memenuhi beberapa tujuan yang diharapkan yaitu : 1. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dalam bidang elektronik. 2. Memahami bagaimana cara mengintegrasikan program dalam sebuah sistem mikroprosesor terpadu untuk menghasilkan sebuah alat yang sederhana dan tepat guna. Universitas Sumatera Utara

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penyusunan skripsi ini adalah : 1. Dapat menciptakan sebuah alat dengan antarmuka yang sederhana dengan output yang memadai dan secara langsung dapat diintepretasikan dengan mudah secara visual. 2. Memahami teknik pemrograman yang baik untuk pemanfaataan fitur-fitur mikrokontroller AT89S52

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika penulisan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari Sensor PIR.

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam hal ini berisikan mengenai latar belakang, tujuan penulis, batasan masalah, rumusan masalah serta sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain mikrokontroller AT89S52 hardware dan software, bahasa program yang digunakan, serta cara kerja dari sensor PIR dan komponen pendukung.

BAB 3 PERANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

Dalam bab ini dibahas tentang sistem kerja perblok diagram serta program yang digunakan. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Meliputi hasil analisa dari rangkaian dari sistem kerja alat, penjelasan dan program-program yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Mengenai kesimpulan yang didapat setelah merakit alat dan saran yang diberikan demi kesempurnaan dan pengembangan alat ini pada yang masa akan datang demi kesempurnaan alat. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengontrolan Suhu

Perkembangan teknologi kontrol saat ini mulai bergeser kepada otomatisasi sistem kontrol yang menuntut pengunaan komputer, sehingga campur tangan manusia dalam pengontrolan sangat kecil. Umumnya untuk pengaturan pengontrolan suhu ruangan digunakan prinsip on-off, dimana pada saat seseorang memasuki ruangan kipas dinyalakan dan akan dimatikan apabila tidak ada manusia dalam ruangan. Dengan prinsip on-off, pengaturan suhu hanya berdasarkan pada kondisi ada tidaknya manusia dalam ruangan. Oleh karena itu diperlukan pengaturan suhu, baik untuk faktor kenyamanan maupun efisiensi pemakaian energi listrik . Mengingat pentingnya pengaturan pengaturan suhu ruangan. dalam tugas akhir ini dirancang pengendali suhu ruang-ruang yang secara fungsional berbeda, misalnya ruang tidur, ruang keluarga, dan ruang baca, dalam sebuah rumah Kipas merupakan salah satu pendingin ruangan yang dapat menyejukkan ruangan sehingga menjadi nyaman sesuai set point yang diinputkan. Pada kipas yang berfungsi menyalurkan udara dingin ke ruangan. Kipas ini yang akan dikontrol kecepatannya untuk mengatur udara dingin yang akan disalurkan ke ruangan. Kipas yang tidak dikontrol kecepatannya akan menginputkan udara dingin terus menerus keruangan tanpa ada kontrol yang membatasi selama kipas tersebut on. Oleh karena itu dibuat pengontrol kecepatan kipas, agar udara yang disalurkan sesuai dengan yang dibutuhkan ruangan sampai set point yang diinputkan dan diharapkan dapat mengontrol kecepatan dengan step kecil dan respon yang baik. Sebagai pengendali intensitas cahaya digunakan mikrokontroller AT89S52 dengan sensor PIR yang menteksi adanya manusia dalam ruangan yang akan menyalakan kipas secara otomatis. Universitas Sumatera Utara 2.2 Sensor PIR Passive Infra Red 2.2.1 Infra Merah