Pada pin 18 dan pin 19 dihubungankan ke XTAL 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor 30 pF. XTAL ini aka mempengaruhi kecepatan mikrokontroller AT89S52
dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program . Pin 9 merupakan masukan reset aktif high. Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan mereset mikrokontroller ini. Pin
32 sampa 39 adalah port 0 yang merupakan salauranbus IO 8 bit open collector dapat digunaka juga sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus alamat data selama
adanya akses ke memori program eksternal.
Karena fungsi tersebut maka port dihunbungkan dengan resistor array. Jika mikrokontroller menggunakan memori eksternal, maka penggunaan resistor array
tidak begitu penting. Selain digunakan untuk fungsi dia tas resistor array digunakan sebagai pull up. Untuk mendownload file heksadesmal ke mikrokontroller, Mosi,
Miso Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroller dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer
inilah dihubungkan ke computer melalui parallel port.
Kaki Mosi, Miso Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroller terletak pada kaki 6, 7, 8, 9 40 dan 20. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP
Programmer, maka mikrokontroller tidak dapat dilakukan karena mikrokontroller tidak akan bisa merespon.
3.5 Rangkaian Relay
Peracangan rangkaian relay ini berfungsi sebagai scalar elektronik yang dapat menghidupkan dan mematukan peralaratan elektronik. Pada rangkaian ini digunakan
relay 12 V, ini bereti jika positif relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tengan 12 V dan negative relay kaki 2 di hubungkan ke ground, maka kumparan akan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan scalar kaki 3 terhubung ke kaki 4 dan kaki 7 terhubung ke 8. Dengan demikian jika kita
menggunakan kaki 3 dan kaki 4 sebagai scalar untuk menghidupkan kipas dengan cara mengaktifkan atau menonaktifkan relay.
Gambar 3.6 Rangkaian Relay
Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan datau menonaktifkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa negated relay
dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor langsung terhubung ke ground yang
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 V, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tdak aktif maka kolektor tidak terhubung ke
emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 Volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktif.
Kumparan relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika relay di non-aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini. Untuk
mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah diode harus dihubungkan ke relay tersebut. Diode dihubungkan secara terbalik sehingga secara normal diode ini tidak
menghantarkan.
Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktifkan, pada saat ini arus akan mengalir melalui kumparan dan arus ini akan mengalir ke diode, tanpa adanya arus
diode sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.
3.6 Display LCD karakter 2 x 16
Modul LCD merupakan modul keluaran yang digunakan sebagai tampilan pada aplikasi pengukur suhu. Modul ini menggunakan LCD jenis M1632 yang
mempunyai ukuran 2x16, maksudnya bahwa tampilan LCD mampu menampilkan 16 karakter dalam dua baris tampilan, sehingga tampilan yang
dihasilkan sejumlah 32 karakter.
Universitas Sumatera Utara
JP5 LCD 1 VSS
2 VCC 3 VEE
4 RS 5 RW
6 E 7 DB0
9 DB2 8 DB1
10 DB3 11 DB4
12 DB5 13 DB6
14 DB7 15 VCC
16GND VCC
VLC
LCD
1 2
VCC VCC
IN4002
M1632
7 14 13 12 11
8 9
10 15
16 6 5 4
3
DB6 DB5
DB4
DB0 DB1
DB2 DB3
DB7 2
1
P0.1 P0.2
P0.3 P0.4
P0.5 P0.6
P0.7
P0.0 P2.1
P2.2 33
34 35
36 37
38 39
32 RS
E
Gambar 3.7 Rangkaian Modul LCD
Pada gambar 3.7 diatas diperlihatkan rangkaian modul LCD yang akan dihubungkan dengan mikrokontroler, dimana didalamnya terdapat 16 terminal yang
mempunyai fungsi masing-masing, yaitu : 1.
DB4-DB7, merupakan penyemat untuk empat jalur data atas yang dapat digunakan untuk membaca data dari modul ke mikrokontroler atau menulis
data dari mikrokontroler ke modul. DB7 juga digunakan sebagai penanda sibuk.
2. DB0-DB3, merupakan penyemat untuk empat jalur data bawah yang dapat
digunakan untuk membaca data dari modul ke mikrokontroler atau menulis data dari mikrokontroler ke modul. Apabila yang dibutuhkan hanya 4 bit
maka, jalur data ini tidak digunakan, sehingga hanya menggunakan jalur data atas.
3. E Enable, merupakan penyemat untuk sinyal operasi awal yang mampu
mengaktifkan data tulis atau baca.
Universitas Sumatera Utara
4. RW ReadWrite, merupakan menyemat untuk sinyal pemilih baca atau tulis,
yang mana bila penyemat ini diberi logika 1, modul akan melakukan operasi baca, sebaliknya bila diberi logika 0 akan melakukan operasi tulis. Pada
aplikasi ini karena LCD digunakan sebagai modul keluaran saja berarti hanya melakukan operasi baca saja. Untuk mempermudah program maka pin 5
RW langsung dihubungkan dengan ground. 5.
RS Register Selection, merupakan penyemat untuk sinyal pemilih fungsi regiater yang apabila diberikan logika 0, register berfungsi sebagai register
instruksi untuk operasi tulis atau sebagai penanda sibuk, dan sebagai pencacah alamat untuk operasi baca. Apabila diberi logika 1, register berfungsi sebagai
register data, baik untuk operasi tulis ataupun baca. 6.
V
EE
V
LC
, merupakan terminal catu daya untuk pengendalian tampilan LCD, yaitu mengatur ketajaman tampilan karakter pada layar.
7. V
CC
, merupakan penyemat untuk terminal catu daya 5 volt. 8.
V
SS
, merupakan Ground
3.7 Rangkaian Sensor Suhu IC LM 35