3.6. Teknik Pengukuran, Pengolahan Data dan Analisa Data
Pengukuran adalah suatu proses mengukur atau menilai kualitas sesuatu yang belum diketahui dengan cara membandingkannya terhadap acuan standar atau
menguji dengan suatu alat yang kompeten. Pada dasarnya ada dua metode pengukuran yang lazim digunakan, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak
langsung. Pengukuran langsung adalah pengukuran yang dilakukan secara langsung dengan membandingkan sesuatu atau benda dengan besaran atau ukuran standar.
Pada pengukuran langsung hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada alat ukur yang digunakan. Pengukuran tidak langsung adalah pengukuran yang menggunakan
sistem kalibrasi dimana tidak digunakan standar ukuran secara langsung namun melibatkan beberapa komponen pengukuran yang merupakan satu sistem
pengukuran. 3.6.1. Pengukuran Kekerasan Mikro
Untuk pengukuran kekerasan mikro dilakukan dengan metode Vickers dengan HV
0.2.
3.6.2. Analisa Metalurgi Sub-Permukaan Termesin Indentasi untuk pengukuran kekerasan mikro terlebih dahulu dipenetrasi pada
setiap 50 µm dibawah permukaan benda kerja termesin hingga kekerasan standar dari
material. Pengukuran kekerasan mikro dilakukan sepuluh kali dan nilai rata-ratanya diplotkan dalam grafik.
Untuk pengamatan dan pengukuran lain terhadap keutuhan sub-permukaan benda kerja termesin, sampel dipotong pada ukuran dan bentuk tertentu menggunakan
Universitas Sumatera Utara
gergaji besi biasa. Ini dilakukan hati-hati untuk mengelakkan sembarang perubahan mikrostruktur sampel. Sampel ini dibersihkan dengan menggunakan cairan bakelite
lalu dipoles menggunakan kertas SiC dan selanjutnya dikeringkan dengan kain mikro menggunakan suspense diamond slurry 9,6 dan 1 µm lalu dipoles lagi dengan kain
mikro menggunakan larutan SiO
2
3.6.3. Pengolahan dan Analisa Data untuk mendapatkan permukaan yang licin dan
mengkilap untuk selanjutnya diamati dibawah mikroskop. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop optik dan Scanning Electron Microscopy SEM.
Analaisa data untuk perubahan struktur mikro dan pembentukan lapisan putih white layer dilakukan secara kualitatif sedangkan untuk pengolahan data kekerasan
mikro dilakukan secara kuantitaif terhadap variabel yang diamati yaitu baja paduan AISI 4140 yang dibubut pada proses permesinan laju tinggi, keras dan kering.
57
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Pengujian
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab 3 bahwa kajian dilakukan dengan tiga tingkat yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pada percobaan yang direncanakan adalah
sebanyak 20 data, disebabkan oleh karena bahan benda kerja dan terutama pahat CBN yang harganya relatif mahal, maka dari 20 data yang seharusnya disediakan
berdasarkan desain pengujian CCF, hanya 10 data valid yang dapat dipaparkan sebagaimana pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian No
v mmin
f mmput
a mm
VB mm
Ra [μm]
tc min
Tingkat 1
200 0.100
0.3 0.31
0.92 32.10
Minimum 2
200 0.100
1,0 0.14
1.60 5.79
3 200
0.150 0.3
0.16 1.33
8.16 Maksimum
4 225
0.100 0.7
0.14 1.60
8.39 Minimum
5 225
0.125 0.7
0.30 1.11
6.64 6
225 0.125
1.1 0.20
1.73 7.35
7 225
0.150 0.7
0.20 1.60
6.98 Maksimum
8 250
0.100 0.3
0.30 1.44
9.64 Minimum
9 250
0.100 1,0
Crack 2.53
5.82 10
250 0.150
0.3 0.10
1.60 1.87
Maksimum Sejumlah 10 data lainnya tidak dilakukan dengan alasan bahwa:
a. Data 15 hingga 20 tidak dilakukan karena data tersebut hanyalah perulangan dari data nomor 13.
58
Universitas Sumatera Utara