Persiapan Material Benda Uji

3.5. Persiapan Material Benda Uji

Untuk mendapatkan kondisi pengujian dan hasil terbaik, maka dilakukan persiapan-persiapan percobaan dan pengujian di laboratorium. Dibawah ini akan diuraikan mengenai persiapan bahan spesimen, diantaranya untuk pengujian struktur mikro dan kekerasan mikro. 3.5.1. Proses Pemotongan Sampel Uji Proses pemotongan terhadap sampel uji dilakukan dengan menggunakan alat potong gerinda potong dan gergaji besi. Ukuran sampel yang digunakan untuk pengujian adalah panjang = 6 mm, lebar = 7 mm dan tebal = 6 mm.

3.5.2. Proses Pencetakan Sampel Uji Mounting Process

Setelah dilakukan pemotongan sampel uji maka dilanjutkan dengan proses pencetakan mounting process, dimana proses pencetakan adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan cetakan dan menutup salah satu bagian ujung dari silinder dengan menggunakan isolasi. 2. Meletakkan sampel pada dasar cetakan. 3. Menyiapkan resin sebanyak 13 bagian dari cetakan. 4. Mencampurkan resin dengan 15 tetes hardener. 5. Menuangkan resin yang telah dicampur hardener kedalam cetakan. 6. Membiarkan campuran resin dan hardener selama 25-35 menit hingga campuran resin dan hardener mengeras. 7. Setelah campuran resin dan hardener mengeras kemudian mengeluarkan mounting dari cetakan. Universitas Sumatera Utara 3.5.3. Proses Penghalusan Grinding Process Setelah sampel dicetak maka dilanjutkan dengan proses penghalusan dengan menggunakan peralatan mesin penghalus grinding machine ditambah dengan menggunakan kertas Silicon Carbide SiC ukuran 240, 400, 600, dan 1000. Proses penghalusan dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Membersihkan piringan sebelum menggunakan mesin gerinda. 2. Memotong kertas Silicon Carbide SiC sehingga cocok pada piringan, kemudian dijepitkan dengan menggunakan penjepit dari piringan. 3. Menuangkan air ke piringan sebelum meletakkan kertas Silicon Carbide SiC pada piringan. 4. Meletakkan kertas Silicon Carbide SiC dan menekan seluruh bagian kertas pasir untuk memasatikan Silicon Carbide SiC benar-benar menempel kepiringan. 5. Memasangkan klem pada piringan dan dipastikan mesin penghalus terhubung ke sumber listrik. 6. Menuangkan air secara terus-menerus selama proses pengahalusan. 7. Menyalakan mesin penghalus dan mengatur putaran piringan sebesar 80 rpm. 8. Mengubah Silicon Carbide SiC dari ukuran 240, 400, 600 dan 1000, sampai sampel tersebut menjadi benar-benar halus. Universitas Sumatera Utara 3.5.4. Proses Pemolesan Polishing Process Setelah dilakukan proses penghalusan maka dilanjutkan proses pemolesan dengan menggunakan peralatan mesin pemoles Polishing Machine. Proses pemolesan dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Membersihkan piringan sebelum menggunakan mesin pemoles. 2. Memotong kain beludru sehingga menutupi permukaan piringan. 3. Mengambil penjepit dari piring mesin pemoles. 4. Menuangkan air ke piringan sebelum meletakkan kain beludru pada piringan. 5. Menempatkan kain beludru dan menekannya sampai mencakup semua untuk memastikan kain beludru sudah benar-benar menempel ke piringan. 6. Menempatkan klem penjepit pada piringan. 7. Menyalakan mesin dan mengatur putaran sebesar 80 rpm. 8. Menuangkan alumina jenis TiO 2 9. Menuangkan air terus-menerus selama proses pemolesan. pada piringan sebagai abrasive polishing. 3.5.5. Proses Etsa Etching Process Setelah benda uji mengalami proses polishing, maka dilakukan proses pengetsaan, dimana permukaan benda uji dicelup dengan dengan waktu ± 5 detik menggunakan larutan Nital 2 alkohol 97 100 ml + HNO 3 3 ml setelah itu dibersihkan dengan air dan alkohol 97 kemudian dikeringkan dengan udara hangat, tujuannya agar terhindar dari oksidasi udara sekitar. Universitas Sumatera Utara

3.6. Teknik Pengukuran, Pengolahan Data dan Analisa Data