Lingkup Dokumen ini Rekomendasi

8 Ringkasan Tata Kelola Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif www.kinerja.or.id perbaikan layanan kesehatan di wilayahnya melalui bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan unsur lain. Adopsi dan pengembangan materi, alat, dan bahan yang sudah dikembangkan KINERJA sebagai pendekatan program dibidang lain replikasi dan scaling up menjadi pilihan yang terbukti membuat perubahan positif dalam waktu 1-2 tahun pendampingan. Kunci keberhasilan dari 2 tahun pendampingan tersebut terjadi karena 1 dilakukannya penguatan personil OMP dengan pendekatan tata kelola KINERJA diawal dan berkesinambungan selama proses pendampingan, yang dapat diperkuat oleh pihak universitas, lembaga diklat, dan local championkonsultan; 2 memilih gerakan masyarakat yang sudah mengakar dan aktif di masyarakat. c Kepada Lembaga Diklat Lembaga yang melakukan pelatihan Diklat serta universitas direkomendasikan untuk memasukkan pendekatan tata kelola KINERJA kedalam kurikulum Diklat danatau materi pelatihan dengan perspektif gender yang kuat, agar dapat lebih meningkatkan lagi pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan. 9 www.kinerja.or.id Ringkasan Tata Kelola Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif

BAB 1 PENDEKATAN KINERJA

Pendekatan Umum Program KINERJA USAID-KINERJA adalah program bantuan teknis kepada 24 kabupatenkota di 5 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Papua. Program USAID-KINERJA difokuskan pada pengembangan tata kelola pemerintahan khususnya di aspek pelayanan publik pada bidang kesehatan, pendidikan, dan pengembangan iklim usaha yang kondusif. KINERJA menawarkan paket dalam bidangtersebut kepada pemerintah daerah dengan pendekatan yang komprehensif untuk menguatkan kapasitas dari sisi penyedia layanan maupun pengguna layanan. Dengan adanya intervensi di kedua sisi tersebut, diharapkan upaya untuk mencapai good governance menjadi lebih cepat, berkelanjutan dan dapat direplikasi. Penguatan pada sisi pemberi layanan dilakukan melalui pembangunan kapasitas internal terkait dengan kebijakan, manajemen program, dan membuka ruang agar masyarakat dapat terlibat aktif. Penguatan pada sisi pengguna layanan dilakukan dengan membangun kesadaran pemberi layanan tentang hak masyarakat, meningkatkan berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas yang dilakukan oleh pemberi layanan mulai dari perumusan kebijakan, penyusunan rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatanprogram. Penguatan sisi penerima layanan pada tingkat puskesmas dilakukan dengan membentuk suatu forum untuk melakukan pengawasan, mediasi, dan advokasi. KINERJA bersama stakeholder daerah melakukan identidikasi terhadap peserta yang memiliki komitmen, pengaruh dan peduli kepada masalah kesehatan. Anggota forum dilatih dan didampingi dalam melakukan monitoring dan evaluasi. KINERJA bekerjasama dengan organisasi yang mempunyai pengalaman, keahlian dan ketrampilan melaksanakan bantuan teknis di kabupatenkota, yang disebut Organisasi Mitra Pelaksana OMP. KINERJA mengembangkan sistem dan menyusun program dan OMP mengembangkan strategi dengan menterjemahkan program KINERJA sesuai kondisi lokal seperti bahan yang dipresentasikan disini. Para fasilitator OMP dilatih sebelum bekerjasama dengan pemda dan dinas kesehatan agar mempunyai kemampuan yang memadai dalam memberikan bantuan teknis bagi daerah mitra KINERJA. Di masa mendatang OMP diharapkan menjadi mitra pemerintah daerah setelah program KINERJA berakhir dan mampu memberikan bantuan teknis kepada daerah sebagai bagian dari strategi keberlanjutan dan replikasi. 10 Ringkasan Tata Kelola Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif www.kinerja.or.id Inisiatif di Sektor Kesehatan Dalam bidang kesehatan, USAID - KINERJA mendukung Kesehatan Ibu dan Anak sebagai prioritas utama kesehatan nasional jangka panjang dan jangka menengah melalui dua program yaitu 1 Persalinan Aman, dan 2 Inisiasi Menyusu Dini IMD dan ASI Eksklusif. Dinamika antara sisi supply dan demand yang mengarah pada perbaikan kinerja layanan kesehatan yang berkelanjutan, dan sistematis akan meningkatkan pencapaian standar pelayanan minimal SPM. Kinerja melakukan penguatan pada empat aspek – regulasi, manajemen, multi-stakeholder forum, dan strategi promosi. KINERJA melalui OMP menginisiasi peraturan bupatiwalikota tentang Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif. Peraturan ini digagas dan dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari analisis situasi sampai pada pengesahan oleh bupatiwalikota. Penguatan manajemen terdiri dari 3 jenis manajemen yaitu manajemen institusiorganisasi, manajemen program dan manajemen layanan. Manajemen puskesmasorganisasi ditingkatkan perencanaan dan penganggaran yang bersumber BOK untuk Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif. Manajemen program menguatkan kembali program persalinan aman meliputi kemitraan bidan dan dukun, kelas ibu hamil, dan kantung persalinan. Manajemen program IMD dan ASI Eksklusif adalah kelompok peduli ASI, Duta ASI, dan pojok laktasi. Manajemen layanan meliputi janji perbaikan layanan, SOP, dan manajemen pengaduan. MSF bidang kesehatan yang beranggotakan unsur-unsur jurnalis warga, media lokal, dinas kesehatan kabupatenkota, puskesmas, lintas sektor, DPRD, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat, dengan keberpihakan kuat terhadap suara perempuan dan kaum muda pada tingkat kabupaten dan kecamatan puskesmas telah menjadi penyeimbang supply dan demand side dengan berperan aktif sebagai pengawas, advokator, dan motivator. KINERJA mendorong masyarakat, sektor kesehatan dan lintas sektor untuk terlibat dalam promosi Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif. Sektor kesehatan dapat mengalokasikan anggaran promosi untuk kegiatan promosi menggunakan berbagai media. Masyarakat juga turut memperhatikan seperti ulama, tokoh masyarakat, perias pengantin, dan lainnya. Sektor lainnya seperti pendidikan dan Kantor Urusan Agama menyediakan waktu untuk memberikan promosi pada saat mereka melakukan kegiatan rutinnya. Misal, menyisipkan pendidikan kesehatan kepada anak didik dan memberi informasi kesehatan pada saat penyuluhan calon pengantin dan akad nikah. Bahkan pimpinan tertinggi di daerah Bupati dan Wakil Bupati turut menjadi Duta ASI.