17
www.kinerja.or.id
Ringkasan Tata Kelola Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif
2. Pelaksanaan Rencana Kerja
Program dukungan IMD dan ASI Eksklusif dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
• Persamaan persepsi dan membangun komitmen para pihak
LPSS mendampingi OMP melakukan inisiasi dan sosialisasi kepada para pihak tentang IMD dan ASI Eksklusif. Proses ini merupakan tahap penting yang bertujuan untuk membangun pemahaman,
persepsi, dan kepedulian bersama untuk membangun komitmen awal dalam pelaksanaan program.
• Pembentukan dan peningkatan kapasitas MSF
LPSS bersama OMP memfasilitasi beberapa pertemuan untuk pembentukan MSF dan peningkatan kapasitas MSF untuk mulai memotivasi masyarakat terkait IMD dan ASI Eksklusif. Pertemuan ini
bertujuan untuk peningkatan pemahaman MSF tentang pentingnya program IMD dan ASI Eksklusif bagi masyarakat.
• Berbagi pengalaman dan pemecahan masalah
Penguatan MSF dilakukan dengan pertemuan berkala untuk berbagi pengalaman di masyarakat dan mencari pemecahan masalah bersama terhadap temuan dan persoalan di lapangan. Dilanjutkan
dengan membuat rencana aksi untuk mendukung pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif.
• Advokasi
MSF didampingi OMP mengintegrasikan perencanaan MSF ke dinas kesehatan dan puskesmas, bertujuan untuk terjaminnya keberlanjutan program. Strategi advokasi dengan kunjungan ke
Puskesmas untuk berdiskusi dengan manajemen puskesmas. Dengan pendampingan intensif dari Dinas Kesehatan, MSF melakukan advokasi kepada pemerintah daerah untuk ketersediaan peraturan
daerah dan anggaran pendukung dalam menjalankan peraturan tersebut.
• Pelembagaan MSF
Beberapa daerah seperti Bengkayang dan Simeulue memilih untuk melegalkan MSF menjadi berbadan hukum. Pilihan ini kemudian memberikan kekuatan hukum bagi MSF dalam mendorong
terlaksananya program IMD dan ASI Eksklusif.
3. Proses Perubahan dan Manfaat
Perubahan nyata dukungan KINERJA terhadap daerah mitra dapat dilihat dari beberapa pihak:
• Dari sisi pemerintah daerah: Pemerintah daerah sudah mulai merasakan manfaat dari kehadiran
MSF atau partisipasi masyarakat sehingga programnya menjadi lebih kongkrit dan sesuai kebutuhan. Misal proses pembentukan Peraturan BupatiWalikota tentang PA, IMD dan ASI Eksklusif sebagai
18
Ringkasan Tata Kelola Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif
www.kinerja.or.id
payung hukum, dan dukungan dana APBD untuk melakukan replikasi ke puskesmas di wilayahnya dengan jumlah yang bervariasi di masing-masing daerah. Hasil ini dapat dilihat setelah satu tahun
pendampingan.
• Dari sisi supply: Perubahan pola pikir pemberi layanan dari sisi kurang mendengar keluhan
masyarakat berubah menjadi mendengar keluhan masyarakat. Sehingga puskesmas sudah memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat. Akibatnya terjadi
peningkatan cakupan yang memenuhi indikator SPM. Contoh dampak program IMD dan ASI Eksklusif adalah pelarangan susu formula di seluruh puskesmas Kabupaten Probolinggo dan Kota Makassar
menyebabkan cakupan ASI Eksklusif meningkat tajam.
• Dari sisi demand: Masyarakat yang tergabung dalam MSF mulai menyadari perannya dalam
pembagunan kesehatan serta pemantau pelayaan kesehatan. MSF sudah banyak membawa perubahan dalam pelayanan kesehatan sehingga puskesmas sampai kepada dinas kesehatan mulai
memperhatikan setiap masukan dari MSF. Kemudian mengikutsertakan MSF dalam setiap kebijakan pelayanan kesehatan pada tingkat kecamatan dan kabupatenkota. Ada juga masyarakat membentuk
kelompok aksi seperti Kelompok Peduli Asi dan Ayah Peduli Asi sebagai peran kongkrit masyarakat dalam bidan ASI. Kemitraan bidan dan dukun yang berjalan dengan baik karena peran MSF dalam
mengawasi dan advokasi dukun.