ŋ ŋ + ŋ ŋ + ŋ
2.11 ∅ = ŋ − ŋ     ŋ + ŋ     ŋ + ŋ   −   ŋ + ŋ
ŋ − ŋ     ŋ + ŋ     ŋ + ŋ   −   ŋ + ŋ 2.12
Dimana: ∅ = Momen Invariant
ŋ = Momen pusat ternormalisasi 2.2.8
Roundness R Roundness  menggambarkan  tingkat  kebulatan  sel.  Kebulatan  bentuk  Roundness  adalah
perbandingan  antara  luas  objek  area  dan  kuadrat  perimeter,  yang  dapat  dihitung  dari persamaan 2.13.
R= 4π
� �
2
�
2.13
Dimana: R
= Kebulatan bentuk Roundness A = Area
P = Perimeter Hasilnya berupa nilai ≤1. Nilai 1 menyatakan bahwa objek R berbentuk lingkaran.
2.3 Unsupervised learning
Unsupervised  learning  merupakan  pembelajaran  yang  tidak  terawasi  dimana  tidak memerlukan  target  output.  Pada  metode  ini  tidak  dapat  ditentukan  hasil  seperti  apa  yang
diharapkan  selama  proses  pembelajaran,  nilai  bobot  yang  disusun  dalam  proses  range tertentu tergantung pada nilai output yang diberikan. Tujuan metode Unsupervised learning
yaitu  agar  dapat  mengelompokkan  unit-unit  yang  hampir  sama  dalam  satu  area  tertentu. Pembelajaran ini biasanya sangat cocok untuk klasifikasi pola.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Self-Organizing Map
Teknik  Self-organizing  map  SOM  atau kohonen pertama kali diperkenalkan oleh Touvo Kohonen,  merupakan  sistem  jaringan  neural  berbasis  kompetisi  yang  mampu  melakukan
pembelajaran tanpa terbimbing karena memiliki kemampuan mengatur dirinya sendiri self- organizing. Jaringan ini akan mempelajari distribusi pola-pola himpunan tanpa informasi
kelas sebelumnya Putra, 2009. Jaringan kohonen dipakai untuk membagi pola masukkan kedalam  beberapa  kelompok  cluster.  Arsitektur  jaringan  kohonen  dapat  dilihat  pada
Gambar 2.3 .
Prinsip  kerja  dari  algoritma  SOM  adalah  pengurangan  node-node  tetangganya neighbor, sehingga pada akhirnya hanya ada satu node output yang terpilih winner node.
Laurene menjelaskan kerja algoritma SOM memiliki langkah-langkah sebagai berikut Tae et al, 2010:
1.  Melakukan inisialisasi bobot W
ij,
radius tetangga dan learning rate α 2.  Selama kondisi stop bernilai false, lakukan tahap 3 sd 9
3.  Untuk setiap input vektor x, lakukan tahap 4 sd 4.  Untuk setiap j dihitung : d
j
=
i
W
ij
- X
i 2
5.  Temukan indeks j yang nilai D
ij
-nya terkecil 6.  Update semua bobot yang menuju indeks j dengan rumus:
W
ij
baru = W
ij
lama +  X
i
- W
ij
lama dimana:
W = bobot
t 1 = alpha  learning rate
x = input pixel
i = index node input
j = index node output
Universitas Sumatera Utara
7. Update learning rate α
8.  Kurangi radius tetangga 9.  Cek kondisi stop.
Gambar 2.3 : Arsitektur jaringan saraf kohonen
2.5 Penelitian Terdahulu