Motivasi Belajar pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips terpadu bab 2

faktor sosial antara lain: faktor keluarga, faktor guru dan cara mengajarnya, alat- alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar”. Dollar and Miller dalam Abin Syamsudin, 2004:164 mengemukakan bahwa keefektivan perilaku belajar dipengaruhi oleh: 1. Adanya motivasi drives, siswa harus menghendaki sesuatu the leaner must want something 2. Adanya perhatian dan mengetahui sasaran cue, siswa harus memperlihatkan sesuatu the learner must notice something 3. Adanya usaha response, siswa harus melakukan sesuatu the learner must do something 4. Adanya evaluasi dan pemantapan hasil reinforcement, siswa harus memperoleh sesuatu the learner must get something. Begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasibelajar peserta didik, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Dengan demikian dalam penelitian ini dibatasi meliputi: motivasi belajar dan lingkungan keluarga.

2.2 Motivasi Belajar

Motivasi belajar berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya dalam Hamzah B. Uno, 2006:3. Robert Gagne dalam Syaiful Sagala, 2003:17 mengemukakan bahwa “Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang menuju arah yang lebih baik. Motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno 2006:23 adalah dorongan dari internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahantingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ngalim Purwanto 2004:104 adalah “motivasi atau dorongan untuk belajar, tak mungkin seseorang mau mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahui betapa penting hasil belajar itu bagi dirinya.” Pendapat ini didorong oleh teori yang dikemukakan oleh Anderson dan Faust dalam Elida Prayitno, 1989:10 yang mengemukakan bahwa: Motif belajar siswa dapat dilihat dari tingkah lakunya yang menyangkut minat, ketajaman, perhatian, konsentrasi dan ketekunan. Siswa yang motivasi belajarnya tinggi dalam belajarnya akan menunjukan atau menyampaikan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar, mereka akan memusatkan sebanyak mungkin energy fisik dan psikisnya terhadap kegiatannya tanpa mengenal boan, apalagi menyerah. Sebaliknya terjdi pada siswa yang motif belajarnya rendah, mereka menampakan keengganan, cepat bosan dan berusaha menghindardari kegiatan belajar mengajar. Kemudian Sardiman A.M 1992:85 mengemukakan bahwa adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Dari uraian tersebut diatas dapat diartikan bahwa motivasi belajar peserta didik dapat mendorong dirinya untuk melakukan perubahan tingkah laku menuju arah yang lebih baik, misalnya perbaikan dalam pola belajar sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

2.3 Lingkungan Keluarga