43
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis yang akan diuji adalah “Penggunaan metode pembelajaran inquiry berbantuan media pembelajaran Robot KRPAI lebih efektif dibandingkan
penggunaan metode konvensional ditinjau dari aspek afektif pada siswa kelas XI mata pelajaran Sensor dan Aktuator di SMK N 2 Pengasih.
.” Pengujian hipotesis ini merupakan pengujian hasil belajar dari nilai afektif subjek penelitian.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode inquiry berbantuan media robot KRPAI lebih efektif dibanding penggunaan metode
konvensional. Hipotesisnya adalah sebagai berikut. H
: µA ≠ µB : Penggunaan metode pembelajaran
inquiry berbantuan media pembelajaran Robot KRPAI tidak lebih efektif
dibandingkan penggunaan metode konvensional ditinjau dari aspek afektif pada siswa kelas XI mata pelajaran Sensor
dan Aktuator di SMK N 2 Pengasih. Ha : µA ≠ µB
: Penggunaan metode pembelajaran inquiry berbantuan
media pembelajaran Robot KRPAI lebih efektif dibandingkan penggunaan metode konvensional ditinjau dari aspek afektif
pada siswa kelas XI mata pelajaran Sensor dan Aktuator di SMK N 2 Pengasih.
Pengujian hipotesis ini menggunakan uji-t yang dilakukan pada dua kelompok independen. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
bantuan program komputer. Tabel 26. Hasil Pengujian Afektif Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen
Kelas t hitung
t tabel Sig. 2-tailed hitung
Eksperimen 3,862
2,000 0,000
Kontrol
44 Berdasarkan tabel diatas, nilai t
hitung
diketahui sebesar 3,862 sedangkan nilai tabel adalah 2,000. Ho diterima apabila t
hitung
≤ t
tabel
dan signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan perbandingan nilai t
hitung
dan nilai t
tabel
diketahui bahwa nilai t
hitung
berada diluar daerah penerimaan Ho dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa aspek afektif
siswa kelas kontrol dengan metode konvensional dan kelas eksperimen dengan metode
inquiry berbantuan media robot KRPAI lebih efektif Ho ditolak. Hasil uji hipotesis aspek afektif dapat dilihat pada lampiran 9.
3. Hipotesis Ketiga