Working Capital Turn Over

yaitu dengan melihat kecepatan perputaran berarti semakin efektif penggunaan aktiva dan semakin tinggi pula penghasilan yang akan diperoleh perusahaan. Beberapa rasio utama yang tercakup dalam rasio efisiensi ini sehubungan dengan jenis perusahaan yang diteliti antara lain:

a. Working Capital Turn Over

Modal kerja adalah aktiva perusahaan yang mempunyai umur lebih singkat dari satu periode buku biasanya satu tahun. Untuk menilai efektivitas modal kerjadapat dihitung dengan perbandingan antara penjualan bersih dengan modal sendiri. Turn over modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja, yang mungkin disebabkan rendahnya tingkat perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang telah besar. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerjanya, berarti semakin efektif pula penggunaan modal kerja perusahaan. Working Capital Turn Over = Penjualan Modal Kerja b. Fixed Assets Turn Over Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan aktiva tetap, yang menunjukkan rasio berapa kali dana yang ditanam dalam aktiva tetap telah berputar dalam satu periode. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah: Fixed Assets Turn Over = Penjualan Aktiva Tetap c. Total Assets Turn Over Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan . Rumus untuk menghitung rasio ini adalah: Universitas Sumatera Utara Total Assets Turn Over = Penjualan Total Aktiva d. Inventory Turn Over Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan Syahyunan 2000:85. Semakin tinggi rasio berarti semakin sering penjualan yang dihasilkan. Rumus yang digunakan untuk menghitung: Inventory Turn Over = Harga Pokok Penjualan Persediaan 4 Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio. Beberapa jenis rasio profitabilitas adalah sebagai berikut: a. Net Profit Margin Net profit margin adalah rasio yang membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dan penjualan bersih untuk menunjukan berapa bagian dari penjualan bersih yang menjadi laba setelah bunga dan pajak. Semakin tinggi rasio ini semakin menguntungkan karena laba bersih perusahaan semakin besar. Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan x 100 b. Gross Profit Margin Analisis rasio ini memberikan informasi seberapa jauh efektivitas pengelolaan biaya dalam rangka untuk memproduksi barang dagangannya. Dalam Universitas Sumatera Utara hal ini pengaruh biaya umum dan administrasi serta biaya penjualan tidak disertakan dalam perhitungan rasio. Dengan demikian hanya rasio perbandingan antara laba kotor gross profit dengan penjualan bersih. Bertambah tinggi hasil rasio berarti bertambah baik bagi perusahaan dalam menekan biaya produksi dan memperbesar jumlah penjualan. Gross Profit Margin = Laba Kotor Penjualan x 100 c. Return On Invesment Rasio ini mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan perusahaan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah: Return On Invesment = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva x 100

D. Laporan Keuangan PT Sumber Cipta Multiniaga Medan