197 Berikut  ini  adalah  hasil    simulasi    5,  yaitu  peningkatan  pengeluaran  kesehatan
sebesar 20 milyar rupiah terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat: Tabel 55. Hasil Simulasi Dampak Peningkatan Pengeluaran Kesehatan Sebesar 20
Milyar Rupiah terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat
Variabel  endogen Nilai
dasar Nilai
simulasi Perubahan
1. Perekonomian
PRODVA Produktivitas pert, juta rptk tahun 8.0219
8.6985 8.43
PRODVI Produktivitas industri, juta rptktahun 14.4462
15.744 8.98
PRODVS Produktivitas jasa, juta rptk tahun 10.6801
11.4794 7.48
PTKA Tenaga kerja pertanian, orang 170 549
171 947 0.82
PTKI  Tenaga kerja industri, orang 113 944
117 656 3.26
PTKS Tenaga kerja jasa, orang 168 286
170 115 1.09
PTK Total penyerapan tenaga kerja, orang 452 779
459 718 1.53
PC Physical capital, milyar rp tahun 1 074.7
1 128.2 4.98
PDRBA PDRB pertanian, milyar rp tahun 849.8
872.1 2.62
PDRBI PDRB industri, milyar rp tahun 1 542.8
1 738.5 12.68
PDRBS   PDRB jasa, milyar rp tahun 1 855.4
2 029.2 9.37
PDRB Total PDRB, milyar rp tahun 4 248.1
4 639.8 9.22
YCAP Pendapatan per kapita, milyar rp tahun 0.00616
0.00684 11.04
YD Disposable income, milyar rptahun 4 210.1
4 593.7 9.11
TAX Penerimaan pajak, milyar rptahun 37.9852
46.0712 21.29
NTAX Penerimaan non pajak, milyar rptahun 239.9
254.9 6.25
PENPEM  Penerimaan pem, milyar rp tahun 277.9
301 8.31
TPP Total Pengeluaran pem, milyar rp tahun 257.5
299.1 16.16
TPR Total Pengeluaran rt, milyar rp tahun 853.1
879.7 3.12
INV Investasi, milyar rp tahun 78.3885
85.4301 8.98
2. Kesejahteraan masyarakat
HEAL Kesehatan, tahun 70.5444
71.5715 1.46
EDU Pendidikan, tahun 7.2999
7.5164 2.97
PCAP Pengeluaran per kapita, milyar rptahun 0.00109
0.00114 4.59
UNEMP Pengangguran, orang 32 662.5
25 724 -21.24
GINI Indeks Gini 0.2351
0.232 -1.32
POV  Kemiskinan, orang 102 503
74 554.3 -27.27
Pertumbuhan  ekonomi  mendorong  pemerintah  untuk  meningkatkan
pengeluaran  infrastruktur  dan  bagi  swasta  akan  meningkatkan  kegairahan  dalam melakukan  investasi,  sehingga  membawa  dampak  pada  peningkatan    physical
198 capital
sebesar  4.98  persen.  Peningkatan  modal  fisik,  tenaga  kerja,  dan produktivitas tenaga kerja berdampak positif dalam meningkatkan  output daerah.
Dalam  hal  peningkatan  output,  sektor  industri  kembali  paling  besar  mengalami peningkatan yaitu 12.68 persen, kemudian menyusul sektor  jasa naik 9.37 persen
dan  pertanian 2.62 persen. PDRB total naik sebesar  4 639.8 milyar rupiah atau naik 9.22 persen.  PDRB per  kapita naik menjadi 0.00684 milyar rupiah atau naik
11.04 persen, dan d
isposable income
naik 9.11 persen. Peningkatan  output  mendorong    penerimaan  pemerintah  meningkat
menjadi  301 milyar rupiah per tahun atau naik 8.31 persen. Hal ini terjadi sebagai akibat  adanya  peningkatan  pajak  menjadi  sebesar    46.0712  milyar    rupiah  atau
naik 21.29 persen dan peningkatan  penerimaan non pajak rata-rata naik menjadi sebesar  254.9 milyar rupiah atau naik 6.25 persen.
Kenaikan  penerimaan  pemerintah  menyebabkan  peningkatan  total pengeluaran    pemerintah  rata-rata  menjadi    299.1  milyar  rupiah  atau  naik  16.16
persen,  pengeluaran  rumahtangga  naik  3.12  persen,  dan    investasi  naik  8.98
persen.  Secara  keseluruhan  dampak  simulasi  4,  yaitu  peningkatan    pengeluaran
kesehatan  sebesar  20  milyar  rupiah  dapat  meningkatkan  kinerja  perekonomian daerah.
Peningkatan  kinerja  perekonomian  berdampak  pada  meningkatnya kesejahteraan  masyarakat,  yang  dapat  dilihat  dari  beberapa  indikator  yaitu
meningkatkan pengeluaran per kapita penduduk sebesar 4.59 persen, menurunkan ketimpangan  pendapatan  menjadi  0.232  atau  turun    1.32  persen,    pengangguran
turun  menjadi  25  724  orang  atau  turun  21.24  persen  dan    kemiskinan  turun menjadi 74 554 orang atau turun 27.27 persen. Dengan jumlah nilai absolut yang
199 setara  dengan  pengeluaran  pendidikan,  peningkatan  pengeluaran    pemerintah
untuk  kesehatan  memberikan  hasil  yang  lebih  baik  dibanding  pengeluaran pendidikan.
7.7.
Simulasi  Keenam  :  Dampak  Peningkatan  Pengeluaran  Pemerintah untuk
Infrastruktur Sebesar
20 Milyar
Rupiah terhadap
Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Hasil  simulasi  peningkatan  pengeluaran  infrastruktur  sebesar  20  milyar
rupiah  simulasi  6  memberi  dampak  pada  peningkatan  angka  harapan  hidup kesehatan  menjadi  70.79  tahun  atau  naik  0.36  persen  dan  pendidikan  naik
menjadi  7.4  tahun  atau  naik  1.43  persen.      Produktivitas  tenaga  kerja  meningkat dan sektor industri menerima dampak peningkatan produktivitas tenaga kerja yang
paling  besar,  yaitu  naik  sebesar  4.25  persen,  kemudian  menyusul    produktivitas
tenaga kerja pertanian naik 4.05 persen dan jasa naik 3.38 persen.
Peningkatan  output  akibat  peningkatan    pengeluaran    infrastruktur menyebabkan  perusahaan  meningkatkan  kapasitas  produksi  dan  menambah
jumlah  lapangan  kerja,  sehingga  berdampak  terhadap  peningkatan  penyerapan tenaga  kerja.  Sektor  industri  paling  banyak  mengalami  peningkatan  dalam
menyerap  tenaga  kerja  yaitu  sebesar  3.66  persen,  kemudian  menyusul  sektor pertanian naik 1.57 persen dan  jasa naik 0.76 persen, sehingga dapat disimpulkan
bahwa  peningkatan    pengeluaran    infrastruktur  cukup  menguntungkan  bagi peningkatan penyerapan tenaga kerja pertanian dibanding jasa.
Peningkatan pengeluaran
infrastruktur membawa
dampak pada
peningkatan    physical  capital  modal  fisik  sebesar  53.79  persen.  Peningkatan modal fisik, tenaga kerja, dan produktivitas tenaga kerja berdampak positif dalam
meningkatkan    output  daerah.  Dalam  hal  peningkatan  output,  sektor  industri
200 kembali  paling  besar  mengalami  peningkatan  yaitu  14.25  persen,  kemudian
menyusul  sektor    jasa  naik  6.52  persen  dan    pertanian  5.02  persen.  PDRB  total naik sebesar  4631.6 milyar rupiah atau naik 9.03 persen.  PDRB per  kapita naik
menjadi  0.00687  milyar  rupiah  atau  naik  11.53  persen,  dan  disposable  income naik 8.9 persen.
Peningkatan  output  mendorong    penerimaan  pemerintah  meningkat menjadi    304.2  milyar  rupiah  per  tahun  atau  naik  9.46  persen.  Hal  ini  terjadi
sebagai akibat adanya peningkatan pajak menjadi sebesar  46.7761 milyar  rupiah atau  naik  23.14  persen  dan  peningkatan    penerimaan  non  pajak  rata-rata  naik
menjadi sebesar  257.4 milyar rupiah atau naik 7.29 persen. Kenaikan output menyebabkan peningkatan total  pengeluaran  pemerintah
rata-rata  menjadi    303.9  milyar  rupiah  atau  naik  18.02  persen,  pengeluaran
rumahtangga  naik  2.06  persen,  dan    investasi  naik  10.24  persen.  Secara
keseluruhan dampak simulasi 5, yaitu peningkatan  pengeluaran kesehatan sebesar 20  milyar  rupiah  dapat  meningkatkan  penerimaan  pemerintah  dan  investasi  naik
lebih  tinggi  dibanding  peningkatan  pengeluaran  kesehatan.  Hal  ini  cukup  logis karena  infrastruktur  yang  baik  akan  mendorong  investor  meningkatkan
investasinya. Peningkatan  kinerja  perekonomian  berdampak  pada  meningkatnya
kesejahteraan  masyarakat,  yang  dapat  dilihat  dari  beberapa  indikator  yaitu meningkatkan pengeluaran per kapita penduduk sebesar 4.67 persen, menurunkan
ketimpangan pendapatan menjadi 0.2317 atau turun  1.45 persen,  pengangguran turun  menjadi  24544  orang  atau  turun  24.86  persen  dan    kemiskinan  turun
201 menjadi 80848 orang atau turun 21.13 persen.  Berikut ini adalah hasil  simulasi
6, yaitu peningkatan pengeluaran infrastuktur sebesar 20 milyar rupiah: Tabel 56. Hasil Simulasi Dampak Peningkatan Pengeluaran Infrastruktur Sebesar
20  Milyar  Rupiah  terhadap  Perekonomian  dan  Kesejahteraan Masyarakat