189 peningkatan pengeluaran kesehatan 20 persen terhadap perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat: Tabel 52. Hasil Simulasi Dampak Peningkatan Pengeluaran Kesehatan Sebesar
20 Persen terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat
Variabel endogen Nilai
dasar Nilai
simulasi Perubahan
1. Perekonomian
PRODVA Produktivitas pert, juta rptk tahun 8.0219
8.1419 1.50
PRODVI Produktivitas industri, juta rptktahun 14.4462
14.6767 1.60
PRODVS Produktivitas jasa, juta rptk tahun 10.6801
10.8227 1.34
PTKA Tenaga kerja pertanian, orang 170 549
170 798 0.15
PTKI Tenaga kerja industri, orang 113 944
114 608 0.58
PTKS Tenaga kerja jasa, orang 168 286
168 612 0.19
PTK Total penyerapan tenaga kerja, orang 452 779
454 019 0.27
PC Physical capital, milyar rp tahun 1 074.7
1 084 0.87
PDRBA PDRB pertanian, milyar rp tahun 849.8
853.8 0.47
PDRBI PDRB industri, milyar rp tahun 1 542.8
1 577.8 2.27
PDRBS PDRB jasa, milyar rp tahun 1 855.4
1 886.4 1.67
PDRB Total PDRB, milyar rp tahun 4 248.1
4318 1.65
YCAP Pendapatan per kapita, milyar rp tahun 0.00616
0.00628 1.95
YD Disposable income, milyar rptahun 4 210.1
4 278.6 1.63
TAX Penerimaan pajak, milyar rptahun 37.9852
39.3789 3.67
NTAX Penerimaan non pajak, milyar rptahun 239.9
242.4 1.04
PENPEM Penerimaan pem, milyar rp tahun 277.9
281.8 1.40
TPP Total Pengeluaran pem, milyar rp tahun 257.5
264.6 2.76
TPR Total Pengeluaran rt, milyar rp tahun 853.1
857.8 0.55
INV Investasi, milyar rp tahun 78.3885
79.5953 1.54
2. Kesejahteraan masyarakat
HEAL Kesehatan, tahun 70.5444
70.7253 0.26
EDU Pendidikan, tahun 7.2999
7.3381 0.52
PCAP Pengeluaran per kapita, milyar rptahun 0.00109
0.00109 0.00
UNEMP Pengangguran, orang 32 662.5
31 422.9 -3.80
GINI Indeks Gini 0.2351
0.2345 -0.26
POV Kemiskinan, orang 102 503
97 712.2 -4.67
Dalam hal peningkatan output, sektor industri kembali paling besar
mengalami peningkatan yaitu 2.27 persen, kemudian menyusul sektor jasa naik 1.67 persen dan pertanian 0.47 persen. PDRB total naik sebesar 4 318 milyar
190 rupiah atau naik 1.65 persen. PDRB per kapita naik menjadi 0.00628 milyar
rupiah atau naik 1.95 persen, dan d
isposable income
naik 1.63 persen. Pada simulasi 2, peningkatan output akan mendorong penerimaan
pemerintah meningkat menjadi 281.8 milyar rupiah per tahun atau naik 1.4 persen. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya peningkatan pajak menjadi sebesar
39.3789 milyar rupiah atau naik 3.67 persen dan peningkatan penerimaan non pajak rata-rata naik menjadi sebesar 242.4 milyar rupiah atau naik 1.04 persen.
Kenaikan penerimaan pemerintah menyebabkan peningkatan total pengeluaran pemerintah rata-rata menjadi 264.6 milyar rupiah atau naik 2.76
persen, pengeluaran rumahtangga naik 0.55 persen, dan investasi naik 1.54
persen. Secara keseluruhan dampak simulasi 2, yaitu peningkatan pengeluaran
kesehatan sebesar 20 persen dapat meningkatkan kinerja perekonomian daerah. Peningkatan kinerja perekonomian berdampak pada meningkatnya
kesejahteraan masyarakat, yang dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu menurunkan ketimpangan pendapatan menjadi 0.2345 atau turun 0.26 persen,
pengangguran turun menjadi 31 422 orang atau turun 3.8 persen dan kemiskinan turun menjadi 97 712 orang atau turun 4
.67
persen. Untuk semua indikator, peningkatan pengeluaran pendidikan simulasi 1 memberikan dampak yang lebih
besar dibanding peningkatan pengeluaran kesehatan simulasi 2, kecuali variabel kesehatan meningkat lebih tinggi dibanding simulasi 1. Hal ini terjadi karena nilai
dasar pengeluaran pendidikan lebih tinggi dibanding nilai pengeluaran kesehatan. Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah masih banyak dinikmati oleh
sektor non pertanian dibanding sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pengeluaran pendidikan dan kesehatan ternyata memberi dampak
191 yang paling besar dalam peningkatan output dan penyerapan tenaga kerja bagi
sektor industri dan jasa non pertanian dibandingkan sektor pertanian.
7.4. Simulasi Ketiga: Dampak Peningkatan Pengeluaran Pendidikan dan