4.2.3.3 Observasi Pada siklus II ini, aspek yang diamati dalam observasi ini masih sama
seperti pada siklus I, yaitu perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dilakukan
untuk memperoleh data perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran,peningkatan minat dan hasil belajar
siswa dapat terlihat sangat baik ketika siswa mampu bernyanyi dengan baik dalam menyanyikan lagu daerah nusantara, siswa nampak senang dalam mengikuti
pembelajaran dengan media audio visual, dan siswa mampu dengan baik mengikuti materi lagu daerah nusantara melalui media audio visual.
4.2.3.4 Refleksi Pembelajaran lagu daerah nusantara pada siklus II dapat berjalan dengan
baik dan lancer.Minat siswa menjadi lebih baik dan hasil belajar siswa meningkat.Dengan pemberian materi secara menyenangkan melalui media audio
visual dan bimbingan secara inovatif, siswa mampu menjadikan situasi pembelajaran lebih kondusif, interaktif, dan tidak membosankan.Setiap pertemuan
minat siswa semakin baik, siswa kelihatan senang dan mau berusaha belajar.Pola belajar siswa semakin baik dan minat terhadap lagu daerah nusantara menjadi
semakin meningkat.Setelah diadakan tes terjadi peningkatan rerata nilai dan prosentase ketuntasan.
4.2 Pembahasan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa permasalahan dalam penelitianini adalah minat dan hasil belajar siswa yang masihrendah dalam
menyanyikan lagu daerah nusantara. Oleh karena itu perlu pemilihan strategi pembelajaran yang tepatuntuk memecahkan masalah tersebut.Strategi yang
dimaksud adalah dengan menggunakan media audio visual.Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, yang masing masing siklus dilakukan
melalui empat tahap, yaitu perencanaan, pengamatan, tindakan dan refleksi.Siklus II dilakukan sebagai upaya pelaksanaan perbaikan pada siklus I. Untuk mengukur
sejauh mana minat siswa dalam menyanyikan lagu daerah nusantara, dilakukan pengambilan angket.Pengukuran minat siswa dilakukan pada pra siklus, siklus I
dan siklus II. Berdasarkan hasil pengambilan angket minat menyanyikan lagu daerah
nusantara dalam pembelajaran seni budaya denganmetode ceramah pada kondisi awal pra siklus diperoleh hasil sebesar 9,676siswa berminat tinggi.Hasil
pengambilan angket minat terhadap lagu daerah nusantara pada siklus I diperoleh hasil sebesar 32,257 berminat tinggi, dan hasil pengambilan agket minat pada
siklus II deperoleh hasil sebesar 83,87 berminat tinggi. Meningkatnya minat siswa terjadi karena adanya perbaikan dan perubahan metode pembelajaran, dan
refleksi pada siklus I. Bagi siswa pengalaman belajar menggunakan media audio visual ini merupakan pengalaman yang menarik dan menyenangkan karena siswa
dapat belajar dengan menyenangkan dengan media audio visual. Dengan media audio visual juga membuat siswa lebih mudah memahami dan menhafalkan lirik
dari lagu daerah nusantara, sehingga siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti materi tersebut.
Oleh karena adanya rasa tertarik timbullah perasaan senang dalam mengikuti pembelajaran. Perasaan senang akan menimbulkan minat. Tidjan
1976:71. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, kondisi pembelajaran terbilang
kondusif, meskipun ada beberapa siswa yang mengeluhmasih kesulitan pada materi lagu daerah nusantara.Pada siklus II, siswa mampu bernyanyi dengan baik,
peneliti juga dapat mengkondisikan siswa dengan baik, siswa lebih semangat dan senang dalam menyanyikan lagu daerah nusantara, meskipun beberapa siswa
masih mengalami kesulitan dalam menyanyikan lagu daerah nusantara tetapi siswa terlihat antusias.Lain halnya pada siklus I masih ada siswa yang mengeluh
dengan materi lagu daerah nusantara tersebut, itu berdampak pada kurang efisiennya waktu dalam kegiatan pembelajaran.
Perubahanyang cukup baik terjadi pada siklus I dibandingkan dari pra siklus, walaupun masih banyak siswa yang mengeluh dengan materi lagu daerah
nusantara, kemudian pada siklus II.Siswa mulai mampu bernyanyi dengan baik.Kenyataan ini didukung dengan semakin baiknya siswa ketika mereka
melakukan tes ketrampilan bernyanyi, mereka semakin baik dalam bernyanyi dan menghayati lagu.Siswa terlihat tidak bingung dalam menyanyikan lagu daerah
nusantara.Sehingga situasi pembelajaran di kelas terlihat kondusif dan
menyenangkan.
Secara rinci peningkatan skor minat dan hasil belajar siswa disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Peningkatan Minat Belajar Siswa Tiap Siklus
No Minat Siswa Jumlah Siswa
Persentase Pra
Siklus Siklus
I Siklus
II Pra
Siklus Siklus I
Siklus II
1 Sangat
Rendah 5
3 -
16,129 9,677 -
2 Rendah
15 3
- 48,387 9,677
- 3
Sedang 8
15 5
25,806 48,387 16,129 4
Tinggi 2
7 19
6,451 22,580 61,290
5 Sangat
Tinggi 1
3 7
3,22 9,677
22,580
Peningkatan minat belajar siswa pada tiap siklus dapat dilihat pada diagram berikut:
Peningkatan Minat Siswa
Diagram 4.7 Peningkatan Minat Siswa Tiap Siklus
5 3
15 3
8 15
5 2
7 19
1 3
7
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Minat Sangat Rendah
Minat Rendah Minat Sedang
Minat Tinggi Minat Sangat Tinggi
Peningkatan minat dalam menyanyikan lagu daerah nusantaraakan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar bermain ansambel
dilakukan dengan cara penilaian unjuk kerja untuk mengetahui hasilnya. Berdasarkan penilaian unjuk kerja bermain ansambel diperoleh hasil bahwa siswa
mengalami peningkatan nilai. Peningkatan hasil belajar siswa tiap siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
No Rentang
Nilai Jumlah Siswa
Persentase Pra
Siklus Siklus I
Siklus II
Pra Siklus
Siklus I Siklus II
1 61-70
18 8
3 58,064 16,129
9,677 2
71-80 10
18 16
32,258 58,064 51,612 3
81-90 3
5 10
9,677 16,129 32,258
4 91-100
- -
2 -
- 6,451
Peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada diagram berikut:
Peringkat Hasil Belajar Siswa
18
8 3
10 18
16
3 5
10 2
Pra Siklus Siklus I
Siklus II 61-70
71-80 81-90
91-100
Diagram 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari pengaruh peningkatan
minat terhadap pembelajaran. Slameto 2003: 54 mengatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor psikologis yang terdiri
intelegensi, minat, bakat, kematangan, dan kesiapan juga turut mempengaruhi hasil belajar seseorang. Artinya bila seseorang yang memiliki intelegensi, bakat,
kematangan, dan kesiapan tinggi namun tidak memiliki minat yang tinggi, maka seseorang itu belum tentu nantinya akan memperoleh hasil belajar yang tinggi.
Dengan demikian materi lagu daerah nusantara dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan minat siswa dari 61,290 berminat rendah menjadi
19,354 minat rendah pada siklus I dan 0 minat rendah pada siklus II, siswa mendapatkan skor minimal 40-51 dan hasil belajar siswa 90,321 siswa
memperoleh nilai 70. Dengan hasil tersebut, penelitian ini dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan minat dan hasil belajar menyanyikan lagu daerah
nusantara dalam pembelajaran seni budaya dengan media audio visual pada siswa kelas VIII B di SMP N 3 Semarang.
Untuk meningkatkan suatu proses belajar Menurut Slameto 2003:11 diperlukan lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-
penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Sesuatu dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari hal yang
rendah menjadi yang tinggi, dari hal yang buruk menjadi baik.Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami proses belajar
Anni 2005:5. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung
pada apa yang dipelajari oleh pembelajar tersebut. Dengan demikian pembelajaran lagu daerah nusantara dengan
menggunakan media audio visual dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dengan 83,87 siswa berminat tinggi dengan skor minimal 40-51 dan
hasil belajar siswa 90siswa memperoleh nilai 70. Dengan hasil tersebut, penelitian ini dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa melalui media audio visual dalam pembelajaran seni budaya.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan media audio visual dapat meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa menyanyikan lagu daerah nusantara. Persentase minat belajar siswa dalam menyanyikan lagu daerah nusantara pada kegiatan pra siklus sebanyak 9,676
minat tinggi, meningkat menjadi 32,257 minat tinggi pada siklus I, dan kembali mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 83,87. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa pada proses belajar menyanyikan lagu daerah nusantara menggunakan media audio visual minat siswa meningkat sebanyak 79,192. Ini berarti
peningkatan minat belajar siswa pada siklus II telah berhasil karena telah melampaui target yang ditentukan.
Selain meningkatkan minat belajar siswa, dengan media audio visual juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyanyikan lagu daerah
nusantara. Persentase hasil belajar siswa dalam menyanyikan lagu daerah nusantara pada kegatan pra siklus sebanyak 41,935 meningkat menjadi 74,193
pada siklus I, dan kembali mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 90,322 pada siklus II. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada proses belajar
menyanyikan lagu daerah nusantara menggunakan media audio visual hasil belajar siswa meningkat sebanyak 48,387. Ini berarti peningkatan minat belajar
siswa pada siklus II telah berhasil namun dalam hasil belajar siswa masih kurang maksimal dengan demikian guru hendaknya menggabungkan metode
pembelajaran dengan media pembelajaran yang lain.