yang menunjukan kategori minat sangat tinggi, minat tinggi, minat sedang, minat rendah, minat sangat rendah, dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
Banyaknya kelas interval b = 5 Nilai tertinggi = jumlah soal x 5 = 15 x 5 = 75
Nilai terendah = jumlah soal x 1 = 15 x 1 = 15 Rentang = nilai tertinggi
– nilai terendah = 75 – 15 = 60
Interval p = =
= 12
sehingga diperoleh skor minat sebagai berikut: 1 skor 64 – 75: minat sangat
tinggi, 2 skor 52 – 63: minat tinggi, 3 skor 40 – 51: minat sedang, 4 skor 27
– 39: minat rendah, dan 5 skor 15-26: minat sangat rendah Sudjana 2002: 22.
3.6.3 Wawancara
Menurut Arikunto 1997:27, Wawancara atau intervew adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden
dengan jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan samasekali untuk mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan hanya diajukan oleh subyek evaluasi. Wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
3.6.3.1 Wawancara bebas, yaitu wawancara dimana responden mempunyai
kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subyek evaluasi.
3.6.3.2 Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukanoleh subyek
evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. Jadi dalam hal ini responden pada waktu menjawab pertanyaan
tinggal memilih jawaban yang sudah disiapkan oleh penanya. Disini penulis menggunakan wawancara bebas, dimana responden
mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subyek evaluasi. Penulis melakukan
wawancara kepada kepala sekolah SMP N 3 Semarang tentang mengenai kapan SMP N 3 Semarang didirikan, berapa luas bangunan SMP N 3 Semarang, apa visi
dan misi SMP N 3 Semarang dan informasi-informasi lainnya. Penulis juga melakukan wawancara kepada siswa tentang jalannya kegiatan belajar mengajar,
minat siswa, dan sarana penunjang pembelajaran seni musik di SMP N 3 Semarang.
3.6.4 Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis, dalam pengertian luas dokumentasi bukan hanya berwujud tulisan saja
tetapi berupa benda-benda peninggalan seperti: prasasti, simbol-simbol, gambar dan lain sebagainya Arikunto, 2006:158-159. Dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data terkait dengan sumber materi pembelajaran, termasuk program tahunan, program smester, rencana pelaksanaan pembelajaran dan
kegiatan selama pelaksanaan penelitian tindakan berlangsung, video, lagu-lagu daerah termasuk diantaranya gambarfoto kegiatan selama proses pembelajaran
berlangsung. Hasil ini selanjutnya diorganisir sedemikian rupa sehingga menjadi data pelengkap.
3.6.5 Analisis Data