Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Penarikan Kesimpulan

b. Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut: Dimana : R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut : 1. Hasil thitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a. Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b. Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c. t hitung ; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d. t tabel ; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 14-2-1=11 2. Hasil F hitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria : a. Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b. Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c. Tolak Ho jika nilai F-sign ɑ ,05. Gambar 3.1 Uji daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan Gambar 3.2 Uji daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial Koefisien Positif Gambar 3.3 Uji daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial Koefisien Negatif Daerah penolakan Ho t hitung = - t tabel = - Daerah Penerimaan Ho F tabel Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho F hitung Daerah penolakan H o t hitung t tabel Daerah Penerimaan H

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, due professional care dan perilaku disfungsional berpengaruh tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis mengenai pengaruh Due Professional Care dan Perilaku Disfungsional terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK, maka di bab ini penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukan due professional care memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti independensi, pengalaman, akuntabilitas, objektivitas dan lainnya. Terdapat hubungan kuat yang positif antara due professional care dengan kualitas audit. Hal ini berarti apabila due professional care meningkat maka kualitas auditnya pun akan meningkat pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK. 2. Hasil penelitian menunjukan perilaku disfungsional auditor memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti time budget pressure, audit tenure dan lainnya. Terdapat hubungan kuat yang negatif antara perilaku disfungsional dengan kualitas audit. Hal ini berarti apabila perilaku disfungsional meningkat maka kualitas auditnya akan menurun pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompetensi Auditor Eksternal dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

0 5 2

Pengaruh Indepedensi dan Integritas Auditor terhadap Kualitas Audit (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK)

1 5 1

Pengaruh Integritas Dankompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK)

0 5 1

Pengaruh Kompetensi Auditor dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

1 8 32

Pengaruh Due Professional Care dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

1 32 67

Pengaruh Integritas Auditor Dan Due professional Care Terhadap Kualitas Audit (studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik KAP di Kota Bandung Yang terdaftar di BAPEPAM-LK)

3 23 90

Pengaruh Perilaku Disfungsional Auditor dan Masa Perikatan Audit Terhadap Kualitas Audit (Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

0 8 60

Pengaruh Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

6 36 66

Pengaruh Pengalaman dan Perilaku Disfungsional Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

5 23 76

PENGARUH DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA BANDUNG.

1 9 53