25
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Definisi objek penelitian menurut Menurut Sugiyono 2012:38 pengertian
objek penelitian yaitu : “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu yang objektif, valid
dan realible. Dan juga digunakan untuk sasaran ilmiah yaitu siapa, apa dan dimana dan mempunyai variasi yang ditetapkan oleh peneliti. Objek penelitian
yang diteliti oleh penulis adalah Due Professional Care, Perilaku Disfungsional dan Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik KAP di Wilayah Kota Bandung
yang terdaftar di BAPEPAM-LK.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan metode verifikatif. Sebelum menjelaskan kedua metode tersebut penulis akan menjelaskan
pengertian metode penelitian secara umum terlebih dahulu.
Menurut Umi Narimawati 2010 : 127 mendefinisikan metode penelitian adalah sebagai berikut :
“Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara
terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan.
Metode penelitian juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriftif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang
signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Menurut Sugiyono 2010:14 mendefinisikan metode deskriptif adalah sebagai berikut :
“Statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya”. Tujuan metode deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode Deskriptif digunakan untuk
menjawab rumusan masalah point pertama, kedua, dan ketiga.
Sedangkan Medote Verifikatif menurut Mashuri 2008:45 mendefinisikan metode verifikatif adalah sebagai berikut :
“Metode Verifikatif adalah memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah
dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan
kehidupan”. Penelitian sendiri dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh
due professional care dan perilaku disfungsional terhadap kualitas audit.
Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan menggunakan metode penelitian, maka akan diketahui
hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang akan memperjelas dalam penelitian ini.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan
baik dan sistematis. Menurut Jonathan Sarwono 2006:27 mendefinisikan desain penelitian
adalah sebagai berikut: “Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan
proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, koleksi data dan analisisnya”.
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati 2010:30 yang peneliti terapkan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian;
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;
4. Menetapkan tujuan penelitian; 5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori; 6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian
yang digunakan; 7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data; 8. Melakukan analisis data;
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Yang Digunakan
Unit Analisis
Time Horizon
T – 1
Verificative Decriptive dan
Verificative KAP di Wilayah
Kota Bandung yang terdaftar di
BAPEPAM-LK Cross
Sectional
T – 2
Verificative Decriptive dan
Verificative KAP di Wilayah
Kota Bandung yang terdaftar di
BAPEPAM-LK Cross
Sectional
T – 3
Verificative Descriptive dan
Verificative KAP di Wilayah
Kota Bandung yang terdaftar di
BAPEPAM-LK Cross
Sectional
Sumber : Sugiyono 2008:13
Dari tabel di atas dapat penulis uraikan sebagai berikut: 1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
due professional care terhadap kualitas audit pada KAP di wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK, metode yang digunakan metode deskriptif
dan verifikatif yaitu dengan cara mengumpulkan informasi dengan membuat instrumen kedua variabel dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif
serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan dengan menggunakan uji statistika.
2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku disfungsioanl terhadap kualitas audit pada KAP di wilayah Bandung
yang terdaftar di BAPEPAM-LK, metode yang digunakan metode deskriptif dan verifikatif yaitu dengan cara mengumpulkan informasi dengan membuat
instrumen kedua variabel dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan dengan menggunakan uji
statistika. 3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
due professional care dan perilaku disfungsional terhadap kualitas audit pada KAP di wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK, metode yang
digunakan metode deskriptif dan verifikatif yaitu dengan cara mengumpulkan informasi dengan membuat instrumen kedua variabel dan menganalisis secara
kualitatif dan kuantitatif serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan dengan menggunakan uji statistika.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel adalah untuk memudahkan penelitian untuk mendapatkan penilaian dari apa yang diteliti. Untuk itu penulis terlebih dahulu
harus menentukan operasional variabel, untuk mempermudah proses penelitian ini dengan masalah-masalah yang ada. Menurut Sugiyono 2010:38, menyatakan
bahwa variabel adalah sebagai berikut:
“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditari k kesimpulannya”.
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel-variabel yang
terkait dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas Independent
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Due Professional care dan Perilaku Disfungsional.
2. Variabel Dependent Dalam penelitian ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti adalah Kualitas Audit. Jenis skala pengukuran yang digunakan yaitu ordinal, dimana oleh
Zainal Mustafa 2009:55 dikemukakan bahwa : ”Skala Ordinal merupakan suatu instrument yang menghasilkan nilai
atau skor yang bertingkat atau berjenjang bergradasi”.
Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi
berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal.
Operasional variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sebagai berikut:
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel
Indikator Skala
No Kuesio
ner Due
Professional Care
Due professional care adalah penggunaan
kemahiran professional dengan
cermat dan seksama menekankan tanggung
jawab setiap professional yang
bekerja dalam organisasi auditor
independen untuk mengamati standar
pekerjaan lapangan dan standar pelaporan
Siti Kurnia dan Ely Suhayati 2010:42
1.Skeptisme professional
2. Keyakinan yang memadai
Siti Kurnia dan Ely Suhayati
2010:42 Ordinal
1-2 3-4
Perilaku Disfungsion
al Auditor A dysfuntional conflict
is any confrontation or interaction between
groups that harms the organization or
hinders the achieve - ment organizational
goals Donelly,et al,
2006:266 1.Replacing and
altering original audit procedures
2.Premature signing-off of
audit steps without
completion of the procedure
3.Underreporting of audit time
Donelly, et al, 2006: 266
Ordinal 5-6
7-8
9-10
Kualitas Audit
Audit quality means how tell an audit
detects and report material
misstatements in financial statements.
The detection aspect is a reflection of auditor
competence, while repoiting is a
reflection of ethics or 1.Competence
2.Ethics 3.Integrity
4.Independence Arens, et al,
2012 :105 Ordinal 11-12
13-15 16-18
19-20
auditor integrity, particularly
independence. Arens, et al, 2012
:105
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan item positif atau tidak mendukung
pernyataan item negatif.
Tabel 3.3 Scoring Untuk Jawaban Kuesioner
Jawaban Responden Skor Positif
Skor Negatif Selalu
5 1
Sering 4
2 Kadang-kadang
3 3
Pernah 2
4 Tidak Pernah
1 5
Sugiyono 2010: 94
3.4 Sumber Data