61
5.2 Saran
1. Bagi responden, yaitu PMO, diharapkan lebih meningkatkan lagi kinerjanya dalam mengawasi langsung penderita TB Paru dalam meminum
obat, agar kepatuhan penderita TB Paru lebih baik sehinggan penderita dapat sembuh sesuai dengan masa pengobatan yang dijalani.
2. Bagi Instansi a.Puskesmas Rawat Inap Panjang, diharapkan petugas kesehatan
memberikan penjelasan yang lebih jelas lagi dan menarik untuk PMO tentang penyakit TB Paru, agar PMO lebih memiliki pengetahuan untuk
meningkatkan kepatuhan penderita TB Paru dalam minum obat dikarenakan peminuman obat jangka panjang yang harus dijalani oleh
penderita. b. Perguruan tinggi, khususnya Fakultas Kedokteranm diharapkan dapat
bekerjasama dengan pihak terkait untuk melakukan penyuluhan kepada PMO tentang penyakit TB Paru, agar PMO dapat lebih mengenal
tentang penyakit tersebut, sehingga dapat miningkatkan perannya dalam mengawasi langsung penderita TB Paru dalam meminum obat.
3. Bagi peneliti selanjutnya Mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan minum OAT
pada penderita TB Paru, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk menunjang keberhasilan program penanggulangan TB.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Z., Bahar A.2009.Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.Edisi V.Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.hlm. 2230-2233.
ArikuntoS.2010.Prosedur Penelitian Ed. Revisi 2010.Jakarta:Rineka Cipta.hlm. 173-174.
Burhan E.2010.Majalah Kedokteran Indonesia.Tuberculosis Multi Drug Resistance TB-MDR.Volum.60.Nomor 12.hlm.535-536.
Chambers J.A.,Ronan E.C.,Hamilton B.,Whittake J., Johnston M., Sudlow, C.,et al.2010.Adheren to medication in stroke survivors: a Qualitive comparison
of low and high adherence. Debby, R., Suyanto, Restuastuti, A.2014.Peran Pengawas Menelan Minum Obat
PMO Tuberkulosis dalam Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien
Tuberkulosis Paru
di Kelurahan
Sidomulyo Barat
Pekanbaru.Riau:Faklutas Kedokteran Riau.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2013. Pedoman Pengendalian Tuberkulosis.Jakarta.
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.2009.Pedoman
Nasional Penganggulangan
Tuberkulosis.Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.Edisi 2.Cetakan tahun 2011.
Erawatyningsih E., Purwanta. subekti H. 2009.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat Pada Penderita Tuberkulosis
Paru. Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Berita Kedokteran Maysrakat, Vol. 25, No. 3, September 2009.
Fauzi A.2008.Gambaran Harapan Penderita Tuberkulosis Paru Terhadap Pengawas Minum Obat di Daerah Pedesaan Kabupaten Sleman
Yogyakarta.Skripsi.www.stikes_smartymail.com.