Alur Penelitian Pengolahan Data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai hubungan pendidikan dan pengetahuan PMO terhadap keteraturan minum OAT pada penderita TB Paru di Puskesmas Rawat Inap Panjang tahun 2015 maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebanyak 75 PMO yang memiliki pendidikan rendah dan 25 PMO yang memiliki pendidikan yang tinggi.Sedangkan pengetahuan PMO didapatkan sebanyak 58,3 yang memiliki pengetahuan yang kurang baik, 27,1 PMO yang memiliki pengetahuan yang cukup dan 14,6 PMO yang memiliki pengetahuan yang baik. Kepatuhan penderita TB Paru di Puskesmas Rawat Inap Panjang Tahun 2015 lebih banyak yang memiliki kepatuhan yang kurang baik, yaitu sebanyak 58,3, kepatuhan yang sedang adalah sebanyak 27,1 dan kepatuhan yang tinggi adalah sebanyak 14,6. 2. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan p=0,006dan pengetahuan PMO p=0,003 terhadap kepatuhan minum OAT pada penderita TB Paru di Puskesmas Rawat Inap Panjang tahun 2015. 61

5.2 Saran

1. Bagi responden, yaitu PMO, diharapkan lebih meningkatkan lagi kinerjanya dalam mengawasi langsung penderita TB Paru dalam meminum obat, agar kepatuhan penderita TB Paru lebih baik sehinggan penderita dapat sembuh sesuai dengan masa pengobatan yang dijalani. 2. Bagi Instansi a.Puskesmas Rawat Inap Panjang, diharapkan petugas kesehatan memberikan penjelasan yang lebih jelas lagi dan menarik untuk PMO tentang penyakit TB Paru, agar PMO lebih memiliki pengetahuan untuk meningkatkan kepatuhan penderita TB Paru dalam minum obat dikarenakan peminuman obat jangka panjang yang harus dijalani oleh penderita. b. Perguruan tinggi, khususnya Fakultas Kedokteranm diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak terkait untuk melakukan penyuluhan kepada PMO tentang penyakit TB Paru, agar PMO dapat lebih mengenal tentang penyakit tersebut, sehingga dapat miningkatkan perannya dalam mengawasi langsung penderita TB Paru dalam meminum obat. 3. Bagi peneliti selanjutnya Mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan minum OAT pada penderita TB Paru, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk menunjang keberhasilan program penanggulangan TB.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KINERJA PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGKANDANG KOTA MALANG

10 128 26

HUBUNGAN PERAN KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MENELAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS MULYOREJO MALANG

0 32 24

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Ciputat Tahun 2014

4 15 121

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KETERATURAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

3 16 52

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RS PARU SIDAWANGI, CIREBON, JAWA BARAT

11 58 88

Hubungan antara Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kabupaten Pati.

0 0 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS

0 0 5

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS LIDAH KULON SURABAYA

2 1 127

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20