Perubahan Perilaku Menurut Lawrence Green Kerangka Teori

Keterangan: : Faktor yang di teliti Kepatuhan penderita Karakteristik PMO: - Umur - Pendidikan - Pengetahuan - Jenis Kelamin - Pekerjaan Fakt or Kondisi: - Keparahan gejala - Tingkat Kecacatan - Progres Penyakit - Adanya pengobatan yang efektif Faktor Terapi: - Durasi pengobatan - Kegagalan pengobatan sebelumnya - Komplektisitas regimen obat Faktor sosial dan ekonomi: - Kemiskinan - Dukungan Keluarga: Dukungan Penilaian Dukungan Instrumental Dukungan Informasi Dukungan emosional - Jarak rumah ke tempat pengobatan - Budaya dan kepercayaan Faktor Penderita: - Pengetahuan tentang penyakit - Efek samping yang mengganggu - Motivasi yang rendah - Kesalahpahaman terhadap instruksi pengobtanan Faktor Tim Kesehatan: - Kurangnya sistem distribusi obat - Kurangnya pengetahuan dan pelatihan terhadap penyakit kronis - Konsultasi yang sebentar Gambar 1. Kerangka Teori WHO, 2003; Kemenkes RI 2013;Friedman, 2010 dengan modifikasi. 34

2.8 Kerangka konsep

Peneliti akan mengkaji hubungan variabel bebas yaitu pendidikan dan pengetahuan PMO dengan variabel terikat yaitu kepatuhan minum OAT pada penderita TB paru. Kerangka konsep penelitian dapat dilihat padagambar 2. Variabel Independent Variabel dependent Gambar 2. Kerangka Konsep

2.9 HIPOTESIS

1. H0: Tidak ada hubungan antara pendidikan PMO dengan kepatuhan minum OAT pada penderita TB paru. Ha:Ada hubungan antara tingkat pendidikan PMO dengan kepatuha minum OAT pada penderita TB paru. 2. H0: Tidak ada hubungan antara pengetahuan PMO dengan kepatuhan minum OAT pada penderita TB paru. Ha: Ada hubungan antara pengetahuan PMO dengan kepatuhan minum OAT pada penderita TB paru. Pendidikan PMO Pengetahuan PMO Kepatuhan Minum OAT Pada Penderita TB Paru

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada satu waktu Notoatmodjo, 2012. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015.

3.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Panjang, Bandar Lampung.

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti Notoatmodjo, 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah semua PMOdan penderita TB paru BTA positif yang masih mendapatkan pengobatan OAT yang berada di Puskesmas Rawat Inap Panjangperiode januari-agustus 2015 yaitu sebanyak 48 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2012. Menurut Arikunto 2006 jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil seluruhnya. Populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 yaitu sebesar 48 orang, sehingga menggunakan total populasi yang berarti semua PMO dan penderita TB paru di Puskesmas Rawat Inap Panjang tahun 2015.

3.3.3 Kriteria Inklusi

Adapun kriteri inklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Penderita TB paru yang sedang mengalami pengobatan. 2. Subjek merupakan pasien rawat jalan di Puskesmas Rawat Inap Panjang. 3. Berumur lebih dari 15 tahun sesuai dengan program nasional TB. 4. PMO tinggal bersama dengan penderita TB paru.

3.3.4 Kriteria Eksklusi

Adapun kriteria ekskuli dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. PMO dan penderita TB yang menolak untuk diminta menjadi responden. 2. PMO dan penderita TB yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. 3. Penderita TB meninggal dunia.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Notoatmodjo, 2012. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari varibel independentyaitupendidikan dan pengetahuanPMOsedangkanvariabel dependent yaitu kepatuhanminum OAT pada penderita TB paru.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang diamati atau diteliti untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur Notoatmodjo, 2012.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KINERJA PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGKANDANG KOTA MALANG

10 128 26

HUBUNGAN PERAN KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MENELAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS MULYOREJO MALANG

0 32 24

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Ciputat Tahun 2014

4 15 121

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KETERATURAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

3 16 52

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RS PARU SIDAWANGI, CIREBON, JAWA BARAT

11 58 88

Hubungan antara Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kabupaten Pati.

0 0 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS

0 0 5

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS LIDAH KULON SURABAYA

2 1 127

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20