3. Disparitas Antara Kawasan Jabodetabek dan Non Jabodetabek
Kawasan metropolitan terbesar di Pulau Jawa, bahkan di Indonesia saat ini adalah Kawasan Jabodetabek. Menurut UU 262007 tentang Penataan Ruang,
kawasan metropolitan merupakan kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan
kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan
jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya satu juta jiwa. Kawasan Jabodetabek tumbuh dan berkembang dengan Jakarta sebagai
kawasan perkotaan inti, sedangkan kawasan di sekitarnya Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi berfungsi sebagai hinterland-nya. Besarnya pengaruh
Kawasan Jabodetabek bagi perkembangan Pulau Jawa, bahkan mengingat peranannya yang begitu strategis dalam konstelasi pembangunan nasional,
memperkuat dugaan bahwa salah satu penyebab terjadinya disparitas antar wilayah di Pulau Jawa adalah semakin terpolarisasinya pembangunan di kawasan
tersebut. Alasan itulah yang menyebabkan mengapa disparitas antara Kawasan Jabodetabek dan Non Jabodetabek juga dikaji dalam penelitian ini.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Kawasan Jabodetabek merupakan kawasan metropolitan yang terdiri dari gabungan beberapa kawasan
perkotaan dengan inti dan plasma yang memiliki keterkaitan fungsional. Bahkan, karena populasi penduduk di kawasan ini yang jumlahnya lebih dari
sepuluh juta jiwa, maka Jabodetabek bukan lagi disebut kawasan metropolitan, melainkan kawasan megapolitan. Tabel 5.24 dan Gambar 5.31 berikut ini
menyajikan secara rinci data dan dinamika pertumbuhan jumlah penduduk di Kawasan Jabodetabek dan Non Jabodetabek di Pulau Jawa tahun 1986-2007.
Tabel 5.24. Jumlah Penduduk Kawasan Jabodetabek dan Non Jabodetabek di
Pulau Jawa Tahun 1986-2007 jiwa
Tahun Jabodetabek
Non Jabodetabek Jumlah
1986 15,392,096
85,671,700 101,063,796
1990 16,563,089
89,737,003 106,300,092
1993 18,696,185
92,745,051 111,441,237
1997 20,997,337
96,323,221 117,320,558
2000 21,316,943
100,864,939 122,181,882
2003 22,616,078
104,446,317 127,062,395
2007 24,398,393
106,787,822 131,186,215
Sumber: Sensus Penduduk SP dan Supas Survei Penduduk Antar Sensus. Statistik Indonesia, BPS.
20,000,000 40,000,000
60,000,000 80,000,000
100,000,000 120,000,000
1986 1990
1993 1997
2000 2003
2007 Tahun J
u m
la h
P e
n d
u d
u k
ji w
a
Jabodetabek Non Jabodetabek
Gambar 5.31. Dinamika Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kawasan Jabodetabek
dan Non Jabodetabek di Pulau Jawa Tahun 1986-2007 Besarnya persentase rata-rata jumlah penduduk pada masing-masing
kawasan tahun 1986-2007 Tabel 5.25, menunjukkan bahwa rata-rata jumlah penduduk yang menghuni Kawasan Jabodetabek adalah sekitar 17.05 dari total
penduduk Pulau Jawa, sedangkan sisanya 82.95 tinggal di luar Jabodetabek. Sementara itu, ditinjau dari besarnya laju pertumbuhan penduduk Tabel 5.26,
dapat diamati bahwa dari tahun ke tahun besarnya laju pertumbuhan penduduk, baik di Kawasan Jabodetabek maupun di Kawasan Non Jabodetabek berfluktuatif.
Namun, yang perlu digarisbawahi di sini adalah bahwa besarnya laju pertumbuhan penduduk di Kawasan Jabodetabek selalu lebih tinggi dibandingkan di Kawasan
Non Jabodetabek, dengan nilai laju pertumbuhan rata-rata masing-masing adalah
sebesar 2.30 dan 1.10. Tabel 5.25.
Persentase Jumlah Penduduk Kawasan Jabodetabek dan Non Jabodetabek terhadap Jumlah Penduduk Total di Pulau Jawa
Tahun 1986-2007
Tahun Jabodetabek
Non Jabodetabek
1986 15.23
84.77 1990
15.58 84.42
1993 16.78
83.22 1997
17.90 82.10
2000 17.45
82.55 2003
17.80 82.20
2007 18.60
81.40
Rata-rata 17.05
82.95
Sumber: Sensus Penduduk SP dan Supas. Statistik Indonesia, BPS diolah.
Tabel 5.26. Laju Pertumbuhan Penduduk Kawasan Jabodetabek dan Non
Jabodetabek di Pulau Jawa Tahun 1986-2007
Tahun Jabodetabek
Non Jabodetabek Total Jawa
1986-1990 1.90
1.19 1.30
1990-1993 4.29
1.12 1.61
1993-1997 3.08
0.96 1.32
1997-2000 0.51
1.57 1.38
2000-2003 2.03
1.18 1.33
2003-2007 1.97
0.56 0.81
Rata-rata 2.30
1.10 1.29