Tabel 5.48. Persentase Dekomposisi Indeks Theil Entropy pada Kawasan Pesisir
dan Non Pesisir di Pulau Jawa Tahun 1986-2007
Dekomposisi Disparitas Indeks Theil Entropy
Disparitas Kawasan
1986 1990
1993 1997
2000 2003
2007 Antar Kawasan
1
3.30 4.00
4.13 4.01
2.97 3.33
2.89 Antar KabKota
Dalam Kawasan
1
96.70 96.00
95.87 95.99
97.03 96.67
97.11
Pesisir
2
36.33 36.57
35.35 37.23
36.07 37.91
37.59 Non Pesisir
2
63.67 63.43
64.65 62.77
63.93 62.09
62.41
Disparitas Total 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
Sumber: Hasil Analisis. Keterangan: 1 Persentase terhadap disparitas total.
2 Persentase terhadap disparitas antar kabupatenkota dalam kawasan.
Gambar 5.57. Grafik Persentase Dekomposisi Indeks Theil Entropy pada
Kawasan Pesisir vs Non Pesisir di Pulau Jawa Tahun 1986-2007
6. Disparitas Antara Kawasan Pesisir Jawa Bagian Utara dan Pesisir Jawa
Bagian Selatan
Berdasarkan hasil analisis disparitas antara kawasan pesisir dan non pesisir di Pulau Jawa pada pembahasan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa
disparitas antar kabupatenkota dalam kawasan within regions menjadi sumber disparitas terbesar dengan persentase lebih dari 95, maka kajian tentang
disparitas tersebut ditelaah lebih lanjut dengan menganalisis disparitas antara kawasan pesisir Jawa bagian Utara dan kawasan pesisir Jawa bagian Selatan.
Pengklasifikasian kedua kawasan tersebut dilakukan dengan mengkategorikan kawasan pesisir di Jawa berdasarkan letak geografisnya di Utara dan Selatan.
Dilihat dari jumlah penduduknya sebagaimana data yang disajikan pada Tabel 5.49, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di kawasan pesisir Jawa
bagian Utara lebih banyak dibandingkan di kawasan pesisir Jawa bagian Selatan.
2.89 3.33
2.97 4.01
4.13 4.00
3.30 97.11
96.67 97.03
95.99 95.87
96.00 96.70
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
1986 1990
1993 1997
2000 2003
2007
Tahun P
e rs
e n
ta s
e
A ntar Kawasan pesisir vs non pesisir
A ntar KabKota dalam Kawasan
Sebelum OTDA
Setelah OTDA
Tabel 5.49. Jumlah Penduduk Kawasan Pesisir Jawa Bagian Utara dan Jawa
Bagian Selatan Tahun 1986-2007 jiwa
Tahun Jawa Utara
Jawa Selatan Non JU-JS
Jumlah
1986 40,851,833
25,037,961 35,174,001
101,063,796 1990
43,298,102 25,898,056
37,103,934 106,300,092
1993 45,761,833
26,618,790 39,620,784
112,001,407 1997
47,418,295 27,162,231
42,740,032 117,320,558
2000 48,555,868
28,145,316 45,480,698
122,181,882 2003
51,123,657 28,842,100
47,096,638 127,062,395
2007 51,845,317
29,137,133 50,203,765
131,186,215
Sumber: Sensus Penduduk SP dan Supas Survei Penduduk Antar Sensus. Statistik Indonesia, BPS.
Dari Tabel 5.49 dapat dilihat bahwa pada tahun 1986, saat penduduk di kawasan pesisir Jawa bagian Utara berjumlah 40.8 juta jiwa, penduduk di
kawasan pesisir Jawa bagian Selatan hanya berjumlah sekitar 25.0 juta jiwa. Pada kondisi tahun 2007, jumlah penduduk pada kedua kawasan mengalami
peningkatan, dimana pada kawasan pesisir Jawa bagian Utara jumlahnya menjadi 51.8 juta jiwa, sedangkan di kawasan pesisir Jawa bagian Selatan sekitar 29.1 juta
jiwa. Untuk mengetahui dinamika pertumbuhan penduduk di kawasan pesisir Jawa bagian Utara dan kawasan pesisir Jawa bagian Selatan, maka secara grafis
dapat diamati pada Gambar 5.56 berikut ini.
Gambar 5.58. Dinamika Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kawasan Pesisir Jawa
Bagian Utara dan Jawa Bagian Selatan Tahun 1986-2007 Berdasarkan persentase jumlah penduduknya, dapat diketahui bahwa dari
tahun 1986-2007 nilai persentase pada kedua kawasan tidak banyak mengalami perubahan. Dari data yang ada menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di
kawasan pesisir Jawa bagian Utara lebih tinggi dibandingkan di kawasan pesisir
10,000,000 20,000,000
30,000,000 40,000,000
50,000,000 60,000,000
1986 1990
1993 1997
2000 2003
2007
Tahun J
u m
la h
P e
n d
u d
u k
ji w
a
Jaw a Utara Jaw a Selatan
Non JU-JS
Jawa bagian Selatan dengan nilai persentase masing-masing adalah sebesar 40.28 dan 23.43, sedangkan sisanya 36.30 merupakan penduduk yang