4.3. Kondisi Perekonomian Pulau Lombok
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat diukur dari laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan dan atas dasar harga berlaku. Namun demikian,
pertumbuhan ekonomi yang dilihat dengan menggunakan harga konstan lebih menunjukkan kondisi yang sebenarnya, karena dengan cara ini berarti
pertumbuhan ekonomi semata-mata hanya disebabkan oleh pertumbuhan riil produksi barang dan jasa. Adapun distribusi persentase dan pertumbuhan PDRB
disajikan pada tabel berikut. Tabel 13. Distribusi Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB pada Tiga Kabupaten
Pulau Lombok Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dalam 000.000
No Lapangan Usaha
Nilai PDRB per Kabupaten Rp Laju Pertumbuhan
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
1 Pertanian 403.331,58
583.230 914.428,60
3,99 4,04
3,07 2
Pertambangan Penggalian
57.404,21 53.416
108.954,60 3,18
5,25 6,74
3 Industri Pengolahan 78.551,55
128.888 180.134,60
3,08 7,62
6,69 4 Listrik, Gas dan Air
Bersih 7.702,01
4.253 6.050,60
0,61 4,93
3,35 5 Bangunan
173.103,78 178.186
204.786,10 10
5,70 6,12
6 Perdagangan, Hotel Restoran
359.698,98 335.612
435.668,20 20,59
7,14 8,47
7 Pengangkutan dan Komunikasi
162.916,37 104.063
148.971,10 11,18
7,05 7,45
8 Keuangan, Persewaan Jasa. Perusahaan
64.772,71 91.698
114.403,00 4,30
6,44 6,66
9 Jasa-Jasa 196.240,89
271.895 299.496,90
13,07 2,17
2,38 PDRB 1.503.682,06 1.751.241
2.412.893,70 5,14
5,09 5,09
Sumber. Badan Pusat Statistik Prov. NTB. Tahun 2009. Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur Dalam Angka 2009.
Dari Tabel 13. tersebut terlihat bahwa Kabupaten Lombok Timur memiliki nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB tertinggi, Kemudian
diikuti oleh Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat. Nilai PDRB Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp. 2.412.893.700.000,-; Kabupaten
Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat masing-masing sebesar Rp. 1.751.24.000.000,- dan Rp. 1.503.682.060.000,-. Namun bila dilihat dari angka
pertumbuhan ekonomi, maka nilai pertumbuhan ekonomi semua kabupaten di Pulau Lombok tergolong dalam pertumbuhan sedang yaitu lebih dari 5 .
Kemudian pertumbuhan ekonomi tertinggi diantara ketiga kabupaten di Pulau Lombok adalah Kabupaten Lombok Barat.
Dari aspek lapangan usaha dapat dilihat bahwa lapangan usaha pertanian masih memberikan kontribusi tertinggi pada semua kabupaten di Pulau Lombok.
Nilai PDRB lapangan usaha pertanian tertinggi berada di Kabupaten Lombok Timur dengan nilai Rp.
914.428.600.000,-, kemudian Kabupaten Lombok Tengah Rp. 583.230.000.000,- dan nilai PDRB terendah pada lapangan usaha pertanian
adalah Kabupaten Lombok Barat dengan nilai sebesar Rp. 403.331,580.000,-. Namun tidak demikian dengan pertumbuhan lapangan usaha pertanian pada setiap
kabupaten di Pulau Lombok. Kabupaten Lombok Tengah memiliki nilai pertumbuhan tertinggi, kemudian Kabupaten Lombok Barat dan terendah adalah Kabupaten Lombok
Timur. Lapangan kerja yang memiliki nilai dominan dan memiliki kontribusi yang
cukup tinggi terhadap nilai PDRB pada setiap kabupaten adalah lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran; jasa-jasa; bangunan dan lapangan usaha
pengangkutan dan komunikasi. Sebaliknya nilai terendah ditemukan pada lapangan usaha listrik, gas dan air bersih dan kondisi ini merata pada semua
kabupaten di Pulau Lombok. Lapangan usaha lainnya yang memiliki nilai cukup rendah dan memiliki kontribusi rendah terhadap nilai PDRB adalah pertambangan
dan galian. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat bahwa pontensi dan aktivitas pertambangan dan galian di Pulau Lombok dan jenis pertambangan dan galian
dominan pada jenis galian C. Meskipun lapangan usaha pertanian memiliki nilai tertinggi, namun setiap
tahunnya memiliki nilai yang semakin menurun. Hal ini memberikan makna bahwa lapangan usaha pertanian merupakan mata pencaharian dominan pada
seluruh kabupaten di Pulau Lombok, namun ketergantungan tersebut mengalami pergeseran ke arah perdagangan dan perhotelan, jasa-jasa dan pengangkutan dan
komunikasi. Data ini juga memberikan informasi bahwa kegiatan ekonomi telah
tumbuh; yang berarti pula terjadi proses peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat. Upaya recovery ekonomi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah
bersama masyarakat tampak membuahkan hasil, sehingga sektor-sektor yang
mengalami stagnasi pada masa krisis yang lalu kini beraktivitas kembali. Adapun lapangan usaha tersebut seperti sektor pariwisata, perdagangan, dan industri,
disamping sektor pertanian yang berkembang memiliki daya tahan yang handal terhadap goncangan ekonomi yang datangnya dari luar.
4.4. Kondisi Hutan di Pulau Lombok