B. Fokus Penelitian
Pada dasarnya fokos penelitian adalah pembatasan yang menjadi obyek penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah serta tujuan penelitian, maka fokus dalam
penelitian ini adalah: a.
Menjelaskan tentang bagaimana penggunaan situs peninggalan sejarah dalam pembelajaran sejarah pokok bahasan masuknya Hindhu-Budha di Indonesia.
b. Mengidentifikasi apa saja yang menjadi kendala yang dihadapi guru kaitannya
dalam pemanfaatan situs peninggalan sejarah sebagai sumber belajar pokok bahasan masuknya Hindhu-Budha di Indonesia.
c. Menganalisis hubungan antara pemanfaatan situs peninggalan sejarah dalam
pembelajaran sejarah pokok bahasan masuknya Hindhu-Budha dengan pemahaman siswa.
Guna menjaga fokusnya penelitian ini, peneliti tak lupa menyertakan indokator- indikator. Indikator juga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengukur bagaimana
evektivitas pemanfaatan situs peninggalan sejarah yang ada di Magelang sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sejarah. Indikator-indokator tersebut antara lain:
a. Proses pembelajaran sejarah melalui pemanfaatan situs sejarah di Magelang
sebagai sumber belajar, dengan rincian sebagai berikut: 1.
Bagaimana cara guru sejarah dalam memanfaatkan situs-situs sejarah di Magelang.
2. Model pembelajaran apa yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
yang memanfaatkan situs sejarah di Magelang.
3. Jumlah alokasi waktu dalam pembelajaran yang memanfaatkan situs sejarah di
Magelang. 4.
Kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan situs sejarah di Magelang.
5. Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala tersebut.
b. Fungsi pemanfaatan situs sejarah sebagai sumber belajar, dengan rincian sebagai
berikut: 1.
Pelaksanaan pembelajaran melalui pemanfaatan situs peninggalan sejarah yang ada di Magelang dapat memudahkan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran sejarah. 2.
Pemanfaatan situs peninggalan sejarah yang ada di Magelang sebagai sumber belajar dapat membuat efisiensi waktu pembelajaran.
3. Pemanfaatan situs peninggalan sejarah di Magelang sebagai sumber belajar
sejarah membuat pelajaran yang dilakukan dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai kemampuan siswa.
4. Pembelajaran yang memanfaatkan situs peninggalan sejarah di Magelang
sebagai sumber belajar sejarah dapat memperjelas materi pelajaran yang masih abstrak menjadi lebih konkret.
c. Pemanfaatan situs sejarah sebagai media pembelajaran, dengan rincian sebagai
berikut: 1.
Pemanfaatan situs sejarah yang ada di Magelang sebagai media pembelajaran dapat membuat maateri pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami.
2. Pemanfaatan situs peninggalan sejarah yang ada di Magelang dapat
merangsang siswa untuk lebih giat belajar sejarah. 3.
Pemanfaatan situs sejarah sebagai media pembelajaran dapat memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
4. Pemanfaatan situs peninggalan sejarah sebagai media pembelajaran dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. d.
Pemanfaatan situs sejarah melalui media pembelajaran, dengan rincian sebagai berikut:
1. Bagaimana pemanfaatan situs peninggalan sejarah menggunakan media grafis.
2. Bagaimana pemanfaatan situs peninggalan sejarah menggunakan media audio.
3. Bagaimana pemanfaatan situs peninggalan sejarah melalui media proyeksi dia.
4. Bagaimana pemanfaatan situs peninggalan sejarah melalui media audio visual.
Indikator di atas tercantum guna dapat dipakai dalam menentukan sejauh mana efektivitas pemanfaatan situs peninggalan sejarah di Magelang sebagai sumber belajar
sejarah. Dari indikator diatas pula kemudian dijabarkan dalam bentuk item-item pertanyaan dalam instrmen.
C. Teknik Pengumpulan Data