materi pembelajaran, dan media pembelajaran dalam bentuk foto maupun video pada saat pembelajaran berlangsung.
c. Catatan lapangan Menurut Arikunto 2012:78 catatan lapangan dipakai untuk memperoleh
data secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktifitas siswa selama pemmbelajaran tindakan berlangsung, reaksi
mereka, atau petunjuk2petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis untuk keperluan refleksi.
Catatan lapangan digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh pada observasi pembelajaran guru, perilaku belajar siswa, iklim pembelajaran,
materi pembelajaran, media pembelajaran, dan kompetensi belajar siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa pada pembelajaran tema
Selalu Berhemat Energi berbantuan CD Interaktif.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisa data yang digunakan adalah:
3.7.1 Analisis Diskriptif Kuantitatif
Data ini berupa hasil belajar yang mengukur kompetensi belajar siswa kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Jika penilaian menggunakan skor
tertinggi maksimal 100, maka dapat diketahui rumus untuk menentukan skor pada siswa. Menurut Poerwanti 2008: 6.15 skala 100 berangkat dari
persentase yang menggantikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan
peserta didik pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 – 100 persen . Adapun langkah2langkah PAP sebagai berikut:
3.7.1.1 Data hasil belajar siswa di analisis dengan menggunakan rumus:
Keterangan: N= Nilai
B= Skor yang diperoleh St=Skor maksimal
Poerwanti 2008: 6.15 3.7.1.2 Menentukan batas minimal nilai ketuntasan
Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah
dikontrakkan dalam pembelajaran Poerwanti, 2008:6.16. Penentuan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada.
Adapun untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Nilai Ketuntasan Sikap
Nilai Ketuntasan Sikap Modus
Predikat
4,00 Sangat Baik SB
3,00 Baik B
2,00 Cukup C
1,00 Kurang K
Permendikbud no 104 tahun 2014: 11 N= x 100 skala 02100
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik SB, Baik B, Cukup C, dan Kurang K.
Ketuntasan Belajar untuk sikap KD pada KI21 dan KI22 ditetapkan dengan modus predikat Baik B.
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen
dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan
Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A2
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C2
1,18 – 1,50 D+
1,00 2 1,17 D
Permendikbud no 104 tahun 2014:12
Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor 2,67; untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.
Skala nilai pada Kurikulum 2013 menggunakan skala 124. Ada dua cara untuk mendapatkan nilai dalam skala 124, yaitu:
a. Mengkonversi langsung dari skor Rumus:
= × 4
b. Mengkonversi dari skala 02100 Rumus:
= × 4
Kurinasih, 2014:56
3.7.1.3 Menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan
kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai
ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada. Hasil perhitungan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang
dikelompokkan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut.
Persentase ketuntasan belajar klasikal siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = persentase ketuntasan belajar klasikal siswa
Aqib, 2011:41
Berdasakan Permendikbud no. 104 2014:12 disebutkan bahwa ketuntasan belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat baik B, ketuntasan
= +,+- .0 11+
+23 +,+-
4566
belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67; untuk keterampilan ditetapkan denga capaian optimum 2,67. Menurut Djamarah juga
2010:108 apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal, maka proses belajar
mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru. Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menentukan batas ketuntasan
klasikal juga 75 .
3.7.1.4 Menghitung mean atau rerata kelas Menghitung mean untuk mencari rata2rata hasil belajar siswa
menggunakan rumus: x =
Σ8 ∑:
Keterangan: X = nilai rata2rata
∑X= jumlah semua nilai siswa ∑N=jumlah siswa
Aqib, 2011: 40
3.7.2 Analisis Diskriptif Kualitatif