residu yang diperoleh kemudian dicuci hingga pH netral. Kemudian mengeringkan arang kulit pisang raja dengan oven 105
o
C selama 3 jam. Setelah itu didinginkan
dalam temperatur ruang dan disimpan dalam desikator untuk mencegah kontaminasi Hoong, 2013 yang dimodifikasi.
3.5.3 Karakterisasi Arang Aktif Kulit Pisang Raja
3.5.3.1 Standarisasi Natrium Tiosulfat dengan KBrO
3
Mengambil 35 mL larutan KBrO
3
ke dalam erlenmeyer. Kemudian menambahkan 1 gram KI dan 3 mL H
2
SO
4
3 M ke dalam erlenmeyer tersebut. Campuran kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga larutan kuning, lalu
menambahkan 1 mL larutan kanji, titrasi dilanjutkan hingga warna biru pada larutan hilang. Selanjutnya volume Na
2
S
2
O
3
yang dibutuhkan digunakan untuk menghitung normalitas Na
2
S
2
O
3
menggunakan persamaan berikut : N
1
x V
1
= N
2
x V
2
……………………………………………………7 Keterangan :
N
1
= Normalitas KBrO
3
V
1
= Volume KBrO
3
mL N
2
= Normalitas Na
2
S
2
O
3
V
2
= Volume Na
2
S
2
O
3
mL
3.5.3.2 Penentuan Daya Serap Arang Aktif Terhadap Iodin
Sebanyak 0,5 gram arang teraktivasi, dipindahkan ke dalam wadah. Ke dalam wadah dimasukkan 25 mL larutan iodium 0,1 N kemudian diaduk
menggunakan orbital stirrer selama 15 menit lalu disaring. Filtrat dipipet sebanyak 5 mL ke dalam erlenmeyer kemudian dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1
N. Jika warna kuning larutan hampir hilang kuning pucat, ditambahkan indikator amilum 1. Titrasi dilanjutkan sampai didapatkan titik akhir titrasi warna biru
tepat hilang. Alfiany,dkk., 2013.
3.5.3.3 Penentuan Kadar Air
Sebanyak 1 gram arang aktif ditempatkan dalam cawan porselin yang telah diketahui bobot keringnya. Cawan yang berisi sampel dikeringkan dalam oven pada
suhu 105
o
C selama 3 jam dan didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang. Kemudian di panaskan lagi dalam oven dan didinginkan di dalam desikator lalu
ditimbang. Pengeringan dan penimbangan di ulangi hingga diperoleh bobot konstan.Analisis dilakukan duplo. Perhitungan kadar air menggunakan persamaan
berikut : Kadar air =
−
x 100...................................................................8 Keterangan :
a = Bobot sampel sebelum pemanasan gram b = Bobot sampel setelah pemanasan gram SNI, 1995
3.5.3.4 Penentuan Kadar Abu
Sebanyak 1 gram arang aktif ditempatkan dalam cawan porselin yang telah dikeringkan dalam oven dan diketahui bobot keringnya. Cawan yang berisi sampel
diabukan dalam furnace pada suhu 750
o
C selama 2 jam hingga berwarna putih. Setelah itu didinginkan di dalam desikator dan ditimbang. Analisis dilakukan duplo.
Perhitungan kadar abu menggunakan persamaan berikut : Kadar abu = x 100.....................................................................9
Keterangan : a = Bobot sampel sebelum pengabuan gram
b = Bobot sampel setelah pengabuan gram SNI, 1995
3.5.3.5 Penentuan Luas Permukaan dan Ukuran Pori menggunakan Surface