Prinsip Belajar Tinjauan Pustaka 2.1

11. Menyenangkan, kegiatan mengajar perlu menyediakan pengalaman belajar menyenangkan bagi siawa. 12. Interaksi dan Komunikasi, kegiatan mengajar perlu menyediakan pengalaman belajar yang meyakinka siswa terlibat aktif secara fisik, mental dan sosial. 13. Cara Belajar, kegiatan mengajar perlu menyediakan pengalaman belajar yang memuat keterampilan belajar, sehingga siswa terampil belajar bagaimana belajar. Dian Sukmara, 2007 Maka, yang dimaksud prinsip-prinsip belajar menurut pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP terdapat 13 poin. Hal tersebut untuk membantu guru memilih tindakan yang tepat dalam pembelajaran.

2.2.3 Model Pembelajaran

Model pembelajaran dikembangkan dari adanya perbedaan karakteristik siswa yang bervariasi. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, cara belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran tidak terpaku hanya pada model tertentu. Menurut Arends model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas Suprijono, 2013: 46. Joice Weil mengemukakan model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya Isjoni, 2013: 50. Jadi model pembelajaran adalah suatu pendekatan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.

2.2.4 Model Pembelajaran NHT

NHT atau penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional Trianto, 2013: 82. Slavin menjelaskan bahwa NHT pada dasarnya varian dari diskusi kelompok yang dikembangkan untuk memastikan akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok Huda, 2014: 203. Langkah-langkah Pembelajaran Numbered Head Together Berikut ini langkah-langkah model pembelajaran Numbered Head Together. Fase 1 : Penomoran Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. Fase 2 : Mengajukan Pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat Tanya. Misalnya, “Apakah ada kegiatan gotong royong dilingkungan kalian?” Atau berbentuk arahan, misalnya “Pastikan setiap orang melaksanakan kegiatan gotong royong setiap hari minggu dilingkungan rumah.” Fase 3 : Berfikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. Fase 4 : Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Trianto, 2013: 82