4. Independensi Independency,
Independensi yaitu perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing
– masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak diintervensi oleh pihak lain.
5. Kewajaran dan kesataraan Fairness
Kewajaran dan
kesataraan yaitu
perusahaan harus
senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
2.3.4. Penjelasan Masing – Masing GCG
Penelitian ini menggunakan empat mekanisme good corporate governance yang bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan, yaitu kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit. Penjelasan untuk masing
– masing mekanisme tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepemilikan Manajerial
Menurut Jensen dan Meckling 1976 kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional adalah dua mekanisme corporate governance utama yang membantu
mengendalikan masalah keagenan agency conflict. Agency Conflict adalah konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent. Konflik keagenan ini
dipengaruhi oleh adanya insider ownership. Insider ownership adalah pemilik perusahaan yang merangkap sebagai pengelola perusahaan. Peningkatan insider
ownership akan mengakibatkan peningkatan nilai perusahaan Sulito, 2008.
Semakin besar insider ownership, maka perbedaan kepentingan antara pemegang saham pemilik dengan pengelola perusahaan manajemen semakin
kecil karena mereka akan bertindak dengan lebih hati – hati karena manajer juga
ikut menanggung konsekuensi dari keputusan yang telah diambilnya. Apabila kepemilikan insider ownership kecil berarti hanya sedikit jumlah pemegang saham
yang ikut terlibat dalam mengelola perusahaan sehingga semakin tinggi pula kemungkinan munculnya masalah keagenan.
Kepemilikan manajerial menurut Wahidahwati 2002:5 dalam Rustendi dan Jimmi 2008 merupakan pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif
ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan direktur dan komisaris. Kepemilikan manajerial diukur dari jumlah presentase saham yang dimiliki
manajer. Kepemilikan manajerial dipandang sebagai mekanisme kontrol yang tepat untuk mengurangi konflik keagenan yang menyebabkan agency cost yang tinggi
Mukhtaruddin et al., 2014. Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa salah satu cara untuk mengurangi agency cost adalah meningkatkan kepemilikan saham
oleh manajemen. Kepemilikan manajerial akan mensejajarkan manajer dengan pemegang saham
sehingga manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham. Dengan adanya kepemilikan manajerial maka manajer akan lebih termotivasi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini karena manajer merupakan salah satu pemilik perusahaan dan bukan hanya sebagai pihak eksternal yang dipekerjakan
untuk memenuhi kepentingan pemilik perusahaan. Manajer memegang peranan penting karena manajer melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan serta pengambil keputusan Sukirni, 2012. Kepemilikan manajerial adalah saham perusahaan yang dimiliki oleh manajemen atau pengelola perusahaan
tersebut. Terkadang saham perusahaan dimiliki oleh direksi, komisaris, sekretaris perusahaan atau bahkan karyawan perusahaan tersebut.
2. Kepemilikan Institusional