Dalam penelitian ini teknik pengambilan sample dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-2013;
2. Perusahaan yang menerbitkan annual report dan laporan keuangan secara
lengkap dan konsisten selama tahun 2010 – 2013;
3. Menyajikan laporan keuangan dalam satuan Rupiah selama tahun 2010-
2013; 4.
Perusahaan manufaktur yang menyediakan informasi lengkap tentang kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen
dan komite audit.
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1. Variabel Endogen
Variabel endogen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan
dengan harga saham. Nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value PBV. PBV mengkaitkan harga saham dengan nilai buku saham per lembar saham. Rasio
PBV ini mengindikasikan tentang pendapat investor terhadap prospek perusahan di masa depan. Rasio PBV ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: Pertama menghitung Nilai Buku Saham:
Nilai Buku Saham = Total Modal
Jumlah Saham yang beredar
Selanjutnya menghitung PBV : PBV =
Harga pasar per lembar saham Nilai buku per lembar saham
3.3.2. Variabel Eksogen
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel eksogen yang akan diuji tehadap nilai perusahaan. Variabel eksogen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan persentase kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan. Kepemilikan
manajerial diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan dari semua saham yang beredar. Dalam mengukur kepemilikan
manajerial digunakan rumus sebagai berikut :
KEM = Jumlah saham yang dimiliki manajer
Jumlah saham yang beredar x
2. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham sebuah perusahaan oleh semua jenis institusi baik institusi asing maupun dalam negeri yang bergerak
dalam bidang keuangan maupun non-keuangan. Pengawasan dari semua jenis institusi pemilik dengan background yang berbeda
– beda membuat obyek pengawasan menjadi lebih luas dan dilakukan dari sudut pandang yang berbeda
– beda sehingga akan membuat manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan
tersebut. Kepemilikan institusional diukur dengan persentase saham yang dimiliki oleh institusi dari keseluruhan saham perusahaan yang beredar. Rumus yang
digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional sebagai berikut:
KEI = Jumlah saham yang dimiliki institusi
Jumlah saham yang beredar x
3. Komisaris Independen
Komisaris Independen merupakan anggota dari dewan komisaris yang bersifat independen sehingga terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memilki
kepentingan yang dapat berbenturan dengan kepentingan perusahaan. Dewan Komisaris independen merupakan rasio persentase antara jumlah komisaris yang
berasal dari luar perusahaan komisaris independen terhadap total jumlah anggota dewan komisaris perusahaan. Rumus yang digunakan untuk mengukur komisaris
independen sebagai berikut :
KOI = Jumlah komisaris independen
Jumlah seluruh anggota dewan komisaris x
4. Komite Audit
Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM – LK No: Kep-643 Bl 2012
Komite audit sedikitnya terdiri dari tiga orang berasal dari komisaris independen dan pihak dari luar emiten atau perusahaan publik dan diketuai oleh komisaris
independen.Variabel komite audit dalam penelitian ini diukur dengan jumlah
anggota komite audit yang ada di perusahaan.
3.3.3. Variabel Intervening
Variabel intervening dalam penelitian ini adalah Profitabilitas. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba. Secara garis
besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Serta profitabilitas juga merupakan gambaran dari
kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Profitabilitas dapat diukur menggunakan ROE return on equity yang merupakan tingkat pengembalian atas
ekuitas pemilik perusahaan. ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
ROE = Laba bersih setelah pajak
Total Modal
Berdasarkan uraian diatas maka definisi operasional variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Nilai Perusahaan
y Price Book Value
mengindikasikan pendapat investor
terhadap prospek perusahaan di
masa depan. � ��� �
�� �� = Harga pasar per lembar saham
Nilai buku per lembar saham Rasio
Kepemilikan Institusional
x
1
Kepemilikan institusional
diukur dengan persentase saham
yang dimiliki oleh institusi dari
keseluruhan saham perusahaan
yang beredar. Kepemilikan Institusional =
Jumlah saham yang dimiliki institusi Jumlah saham yang beredar
x Rasio
Kepemilikan Manajerial
x
2
Persentase kepemilikan
saham pihak Kepemilikan Manajerial =
Jumlah saham yang dimiliki manajer Jumlah saham yang beredar
x Rasio
Variabel Definisi
Indikator Skala
manajemen yang secara aktif ikut
dalam pengambilan
keputusan.
Komisaris Independen
x
3
Komisaris independen
merupakan rasio persentase antara
jumlah komisaris yang berasal dari
luar perusahaan komisaris
independen terhadap total
jumlah anggota dewan komisaris
perusahaan.
Komisaris Independen = Jumlah komisaris independen
Jumlah seluruh anggota dewan komisaris x Rasio
Komite Audit x
4
Berdasarkan Keputusan Ketua
BAPEPAM – LK
No: Kep-643 Bl 2012 Komite
audit sedikitnya terdiri dari tiga
orang berasal dari komisaris
independen dan pihak dari luar
emiten atau perusahaan publik
dan diketuai oleh komisaris
independen. Komite Audit =
Jumlah anggota komite audit yang ada di perusahaan
Rasio
Profitabilitas x
5
Rasio Laba bersih terhadap ekuitas
biasa yang mengukur tingkat
pengembalian atas investasi
pemegang saham biasa.
Return On Equity =
Laba bersih setelah pajak Total Modal
Rasio
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan dokumentasi laporan tahunan dan laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013, yang memuat kepemilikan