2.3 KERANGKA BERPIKIR
Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran IPA di kelas IVB SDN Tambakaji 04 Semarang tidak hanya faktor dari guru, tetapi juga faktor dari siswa.
Permasalahan dari guru diantaranya pembelajaran masih dilakukan secara klasikal, belum memperkenalkan permasalah yang berasal dari kehidupan sehari-
hari sesuai pengalaman siswa, penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal. Akibatnya siswa kurang aktif, kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran, siswa kurang mengembangkan keterampilan bertanya, dan tidak termotivasi dalam belajar sehingga banyak siswa yang hasil belajarnya rendah.
Permasalahan tersebut didukung dengan data kuantitatif hasil tes formatif dengan KKM yaitu 70, dari 47 siswa terdapat 30 siswa 63,83 yang masih mendapat
nilai di bawah KKM, sedangkan sisanya sebanyak 17 siswa 36,17 mendapat nilai di atas KKM.
Guru perlu mengembangkan dan memperkaya kegiatan pembelajaran dengan memberi nuansa permasalahan yang berasal dari kehidupan siswa. Untuk
mengembangkan daya berpikir kritis siswa, maka perlu menerapkan model PBI berbantuan media Audiovisual. Siswa memanfaatkan pengetahuan dan
pengalaman dasar yang dimilikinya sebelum memecahkan masalah yang dihadapi sehingga akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dalam hidupnya.
Dengan diterapkannya model PBI berbantuan media aAdiovisual menuntut keaktifan siswa dalam menemukan sendiri pengetahuannya serta
mengembangkannya pada kehidupan nyata sehingga pembelajaran tidak hanya sekedar menghafal. Siswa dilatih untuk bertanggungjawab karena model PBI
bertujuan untuk mengembangkan dan menyajikan hasil karya dari siswa. Dengan demikian diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA akan meningkat.
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir KONDISI
AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Faktor Siswa: Siswa kurang termotivasi dalam belajar, masih pasif dalam pembelajaran, susah untuk mengembangkan keterampilan
bertanya Faktor Guru: Guru belum memberikan orientasi masalah, guru
belum mengajarkan siswa dalam memecahkan masalah, konsep yang diberikan oleh guru masih secara hafalan, bukan proses
penemuan sendiri oleh siswa, guru belum mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
siswa, kurang
optimal dalam
menggunakan media pembelajaran. Hasil Belajar: Dari data hasil tes pembelajaran IPA Kelas IVB
SDN Tambakaji 04 Semarang, terlihat dari 47 siswa hanya 17 siswa 36,17 nilai di atas KKM yaitu 70. Sedangkan sisanya 30
siswa 63,83 nilainya dibawah KKM
Penerapan model PBI berbasis media Audiovisual
1. Keterampilan guru dalam mata pelajaran IPA meningkat dengan skor 34 kriteria sangat baik.
2. Aktivitas siswa dalam mata pelajaran IPA meningkat dengan rata-rata skor 32,kriteria baik.
3. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA meningkat
dengan persentase ketuntasan belajar klasikal ≥ 85
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN