Media Pembelajaran KAJIAN TEORI

2.1.6 Media Pembelajaran

2.1.6.1 Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius. Medius dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media menurut Criticos dalam Daryanto, 2013:4 adalah salah satu komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa Suryani, 2012:137 Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap perkembangan siswa Hamdani, 2011:244. Selain meningkatkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Jauhar 2011:95 berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan prmbelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi, minat siswa, dan meningkatkan pemahaman materi pembelajaran oleh siswa. 2.1.6.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Beberapa manfaat media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3. Dapat mengatasi keterbasan indera, ruang, dan waktu. 4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di sekitar lingkungan mereka, dan memungkinkan adanya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. Arsyad, 2013:29 Sedangkan menurut Daryanto 2013:5 media mempunyai beberapa fungsi, antara lain: 1. Memperjelas pesan untuk mempermudah pemahaman materi pembelajaran. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. 6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi yaitu guru, bahan pembelajaran, media, siswa, dan tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai fungsi dan manfaat dalam kegiatan belajar mengajar guna menujang keberhasilan suatu pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga siswa menjadi lebih mudah menerima pembelajaran karena telah terbantu dengan adanya media dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat diwujudkan dalam bentuk bahan ajar cetak, radio, televisi, video pembelajaran atau melalui media audiovisual, dan internet. 2.1.6.3 Media Audiovisual Media Audiovisual merupakan penggabungan dari kata audio dan visual. Media Audiovisual memadukan unsur suara audio dan unsur gambar visual. Menurut Arsyad 2013:32 media Audiovisual adalah penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Dengan menggunakan Audiovisual maka dalam pembelajaran siswa melibatkan banyak indera untuk menangkap materi pelajaran yaitu dengan indera pendengaran audio dan indera penglihatan visual. Sanjaya 2006:172 mengemukakan bahwa media Audiovisual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Hamdani 2011:249, media Audiovisual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam waktu tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Sebab, penyajian materi bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh media Audiovisual, diantaranya program video atau televisi, dan program slide suara soundslide. Winataputra, 2006:5.18 Adapun macam-macam media aAdiovisual menurut Arsyad 2006:47-54 adalah sebagai berikut: 1 Sound Slide film bingkai bersuara Sound Slide merupakan film bingkai yang dikombinasikan dengan suara. Pada umumnya berkisar antara 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi dari 10 sampai 100 lebih. 2 Film dan video Film merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis, sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Video menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan film dan deo melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. 3 Televisi Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan sistem gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya dan suara. 4 Komputer Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Ada perbedaan perolehan hasil belajar yang didapat melalui indera pandang dan indera dengar. Arsyad 2013:12 mengatakan bahwa perbandingan perolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Hal tersebut sesuai dengan Edgar Dale dalam Arsyad, 2013:13 yang memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75, melalui indera dengar sekitar 13, dan melalui indera lainnya sekitar 12. Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar yaitu Dale’s Cone of Experience Kerucut Pengalaman Dale. Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan media Audiovisual adalah media pembelajaran yang merupakan kombinasi antara indera pendengaran audio dan indera penglihatan visual. Contoh media Audiovisual adalah televisi, video, program slide suara. 2.1.6.4 Kelebihan Media Audiovisual Bagi sebagian banyak guru menganggap bahwa media hanya sebatas alat bantu saja dalam pembelajaran yang dapat diabaikan dalam pengaplikasiannya. Namun, apabila diperhatikan, media pembelajaran akan memberikan kontribusi yang sangat besar kepada guru bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hamdani 2011:254, berpendapat bahwa penggunaan media Audiovisual dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1 Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif. 2 Guru akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran. 3 Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi, gambar, atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran. 4 Mampu menimbulkan rasa senang selama proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini akan menambah motivasi siswa selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang maksimal. 5 Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya dengan penjelasan atau alat peraga yang konvesional. 6 Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel. 2.1.6.5 Krakteristik Media Audiovisual Karakteristik dari media audiovisual adalah sebagai berikut: a. Bersifat linier. b. Menyajikan visual yang dinamis. c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang. d. Representatif fisik dari gagasan real ataupun abstrak. e. Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif rendah. f. Mampu menghadirkan informasi atau pesan dalam wujud gambar dan suara secara nyata. g. Lebih mengutamakan visual daripada suara.

2.1.7 Penerapan Model PBI Berbantuan Media Audiovisual pada

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 31 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 SEMARANG

0 38 380

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 SEMARANG

0 8 312

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS III SDN GUNUNGPATI 02

0 11 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI WATES 01 SEMARANG

0 5 257

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04

0 7 298

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308