pembelajaran lebih optimal, memperbaiki media yang digunakan terutama dalam hal suara dan gambar dan mengecek ulang sebelum digunakan, memberikan
pengarahan dan bimbingan pada semua kelompok agar penyelidikan dapat berjalan dengan lancar.
3.2.2 Siklus II
3.2.2.1 Perencanaan
a Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan skenario
pembelajaran IPA melalui model PBI berbantuan media Audiovisual dengan materi perpindahan energi panas.
b Menyiapkan media pembelajaran audiovisual dengan suara yang lebih keras
dan sumber belajar yang diperlukan dalam pembelajaran tentang perpindahan energi panas.
c Menulis di papan tulis materi yang penting.
d Memberikan pengarahan dan bimbingan penyelidikan pada semua kelompok.
e Menyiapkan lember kerja siswa dan soal evaluasi.
f Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengamati
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
g Menyiapkan catatan lapangan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran
yang berlangsung melalui model PBI berbantuan media Audiovisual serta foto untuk dokumentasi.
3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan
1. Pra-Kegiatan Awal 5 menit
a. Guru memberi salam.
b. Salah satu siswa memimpin doa bersama sebelum pelajaran dimulai.
c. Guru mengecek kehadiran siswa.
2. Kegiatan Awal 5 menit
a. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab “Anak-anak, pernahkan kalian
berdiri di bawah terik matahari? Apa yang kalian rasakan?” b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c.
Guru memberikan motivasi. 3.
Kegiatan Inti 40 menit a.
Guru membahas kembali apersepsi yang telah diberikan pada kegiatan awal agar siswa memiliki konsep awal yang kuat mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Orientasi pada masalah eksplorasi b.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal yang berhubungan dengan macam-macam cara perpindahan energi panas. Orientasi pada masalah
eksplorasi c.
Guru menayangkan media audiovisual tentang macam-macam cara perpindahan energi panas. tahap penyajian eksplorasi
d. Siswa dibagi secara heterogen menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 5-6 siswa. Mengorganisasi siswa untuk belajar elaborasi
e. Siswa diberikan LKS yang berisi permasalahan tentang percobaan yang harus
dilakukan untuk membuktikan adanya perpindahan panas. Tahap penerapan elaborasi
f. Guru menjelaskan tugas permasalahan yang harus dikerjakan secara
berkelompok. elaborasi g.
Guru memfasilitasi siswa dalam melaksanakan tugas penyelidikan untuk memecahkan permasalahan yang diberikan dengan mempersiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan yaitu lilin, korek api, gelas, tatakan, malam, sendok. elaborasi
h. Setiap kelompok melakukan penyelidikan dalam merencanakan dan membuat
hasil karya. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya elaborasi i.
Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok elaborasi
j. Perwakilan kelompok maju ke depan mempresentasikan hasil kerja kelompok
sebagai hasil karya. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya elaborasi k.
Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang presentasi. elaborasi
l. Guru memberikan refleksi dan penguatan materi ajar. Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah, tahap kelanjutan konfirmasi m.
Guru memberikan reward kepada siswa yang aktif. konfirmasi 4.
Kegiatan Akhir 20 menit a.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah c.
Guru memberikan tindak lanjut pekerjaan rumah d.
Guru menutup pelajaran dan mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
3.2.2.3 Observasi
Dalam tahap observasi meliputi: h
Melakukan observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model PBI berbantuan media Audiovisual.
i Melakukan observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model
PBI berbantuan media Audiovisual. j
Menganalisis catatan lapangan. k
Melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. 3.2.2.4
Refleksi Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil
belajar siswa, dan catatan lapangan pada siklus II, diperoleh hal-hal yang perlu diperbaiki, yaitu pengkondisian siswa belum maksimal, guru belum menuliskan
tujuan pembelajaran di papan tulis, guru belum menyampaikan mekanisme dalam berkelompok, tidak adanya tindak lanjut setelah pembelajaran, dan persentase
hasil belajar siswa siklus II belum mencapai indikator keberhasilan, yaitu 74,46. Selanjutnya, peneliti melakukan perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran
siklus II untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus III. Rencana perbaikan untuk pembelajaran siklus III diantaranya adalah pengkondisian siswa
dimaksimalkan, menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis, menyampaikan mekanise dalam berkelompok kepada siswa, memberikan tindak lanjut kepada
siswa berupa pengayaan, remidial, atau pekerjaan rumah, melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3.2.3 Siklus III