IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
4.1. Letak Geografis
Daerah provinsi lampung meliputi areal daratan seluas 35.288,35 Km
2
termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara Pulau Sumatera, dan dibatasi:
1. Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, di sebelah utara 2. Selat Sunda, di sebelah selatan
3. Laut Jawa, di sebelah timur 4. Samudra Indonesia, di sebelah barat
Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjung Karang dan Teluk Betung memiliki wilayah
yang relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Panjang dan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan Teluk
Betung, Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan Teluk Semangka ada di Kota Agung. Di laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuan
Maringgai dan Ketapang. Disamping itu, Kota Menggala juga dapat juga dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang.
Adapun di Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utama Provinsi Lampung adalah: “Raden Intan”, nama baru dari “Branti”, yang terletak
28 km dari ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra.
Letak geografis Provinsi Lampung mempunyai posisi yang sangat strategis, karena merupakan daerah pintu gerbang yang menghubungkan daerah-
daerah yang ada di Pulau Sumatera dengan daerah-daerah yang ada di Pulau Jawa. Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan:
Timur-Barat berada antara: 103 40
,
- 105 50
,
Bujur Timur Utara- Selatan berada antara: 6
45
,
- 3 45
,
Lintang Selatan Secara topografi Provinsi Lampung dapat di bagi dala m 5 lima unit
topografi yaitu: 1. Daerah topografis berbukit sampai bergunung
2. Daerah topografis berombak sampai bergelombang 3. Daerah dataran alluvial
4. Daerah River Basin
4.2. Wilayah Administratif
Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret masih merupakan Keresidenan Lampung yang tergabung dengan Provinsi Sumatra Selatan,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang No. 14 tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi
Provinsi Lampung dengan ibukota Tanjung Karang-Teluk Betung. Selanjutnya Kotamadya Tanjung Karang-Teluk Betung tersebut berdasarkan Peraturan daerah
No. 24 tahun 1983 telah diganti namanya menjadi Kotamadya Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 juni 1983. Berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun
1999 nama Kotamadya Bandar Lampung berubah menjadi Kota Bandar
Lampung. Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam sepuluh kabupatenkota. Sebelum tahun 1997 Provinsi Lampung terbagi dalam 5 lima
kabupatenkota, pada tahun 1997 dimekarkan menjadi 7 tujuh kabupatenkota dan dimekarkan lagi pada tahun 1998 menjadi 10 sepuluh kabupatenkota.
Tabel 4.1. KabupatenKota di Provinsi Lampung tahun 2001 No KabupatenKota
Ibukota LuasWilayah km
2
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Lampung Barat Tanggamus
Lampung Selatan Lampung Timur
Lampung Tengah Lampung Utara
Way Kanan Tulang Bawang
Bandar Lampung Metro
Liwa Kota Agung
Kalianda Sukadana
Gunung Sugih Kotabumi
Blambangan Umpu Menggala
Bandar lampung Metro
4.950,40 3.356,61
3.180,78 4.337,89
4.789,82 2.725,63
3.921,63 7.770,84
192,96 61,79
Sumber: BPS Provinsi Lampung, 2001.
Luas penggunaan lahan di Provinsi Lampung masih didominasi oleh luasnya hutan 26,41 persen, diikuti perkebunan 21,32 persen, dan
tegalanladang 20,47 persen. Sementara itu luas hutan terbesar terdapat di Kabupaten Lampung Barat yang luasnya mencapai 54,13 persen dari luas
kabupaten yang bersangkutan atau 24,49 persen dari luas hutan di Provinsi Lampung.
4.3. Kependudukan