Kesimpulan Saran Analisis Struktur Ekonomi dan Identifikasi Sektorsektor Unggulan Di Provinsi Lampung (Periode 1993-2003)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis Shift Share S-S dan analisis Location Quotient LQ, maka dapat diambil kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis S-S yaitu terdiri dari: a. Analisis PDRB Provinsi Lampung tahun 1993-2003 menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi di Provinsi Lampung dari sektor primer ke sektor sekunder. Hal ini ditunjukkan dengan peranan sektor sekunder yang terus meningkat melalui besarnya kontribusi terhadap PDRB Provinsi Lampung, diikuti dengan sektor primer, kemudian sektor tersier. b. Berdasarkan rasio PDRB Provinsi Lampung, sektor sekunder mendominasi melalui kontribusi sektor listrik, gas, dan air bersih yang memiliki rasio kedua terbesar setelah sektor pertambangan dan penggalian. Sektor primer menduduki tempat kedua, sedangkan sektor tersier di tempat ketiga. c. Pergeseran bersih menyebabkan kenaikan PDRB Provinsi Lampung. Sektor yang bersifat progresif adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor yang memiliki tingkat pertumbuhan dan daya saing yang baik adalah sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor pengangkutan dan komunikasi. 2. Hasil analisis dengan menggunakan metode LQ menunjukkan bahwa di Provinsi Lampung terdapat 3 sektor basis yang merupakan sektor unggulan yaitu: sektor pertanian, sektor bangunankonstruksi, dan sektor pengangkutan dan komunikasi.

6.2. Saran

1. Berdasarkan analisis Shift Share pada hasil dan pembahasan, dimana telah terjadi perubahan struktur ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder, maka pemerintah Provinsi Lampung sebaiknya memperhatikan dan mengembangkan sektor sekunder, khususnya sektor listrik, gas, dan air bersih melalui peningkatan pelayanan masyarakat dengan penambahan infrastruktur serta sarana dan prasarana penunjang. 2. Berdasarkan analisis sektor unggulan, pemerintah Provinsi Lampung sebaiknya memperhatikan sektor-sektor non basis yang memiliki potensi pertumbuhan dan daya saing yang baik seperti sektor listrik, gas dan air bersih agar dimanfaatkan secara tepat terutama bagi masyarakat Provinsi Lampung, melalui peningkatan pelayanan masyarakat dengan penambahan infrastruktur serta sarana dan prasarana sektor tersebut. DAFTAR PUSTAKA Adi, W. 2001. Kajian Ketimpangan Pembangunan Ekonomi antar Wilayah Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Pembangunan- LIPI, Jakarta. Azman, S. 2001. Analisis Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat Tahun 1995-1999 [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2004. PDRB Provinsi Lampung Menurut Lapangan Usaha tahun 1993-2003. BPS Provinsi Lampung, Lampung. _________________________________. 2001. Lampung Dalam Angka 2001. BPS Provinsi Lampung, Lampung. _________________________________. 2002. Lampung Dalam Angka 2002. BPS Provinsi Lampung, Lampung. Badan Pusat Statistik. 2004. PDB menurut Lapangan Usaha tahun 1993-2003. Badan Pusat Statistik, Jakarta. __________________. 2005. Lampung Dalam Angka 2005. Badan Pusat Statistik, Jakarta. Budiman, A. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Budiharsono, S. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Djojohadikusumo, S. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. LP3S, Jakarta. Glasson, J. 1974. Pengantar Perencanaan Regional Bagian Satu dan Dua. Paul Sitohang [penerjemah] 1990. Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta. Hanafiah, T. 1998. Pendekatan Wilayah dan Pembangunan Pedesaan. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Jhingan, M. L. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan Wilayah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Lemhanas. 1997. Pembangunan Nasional. PT Balai Pustaka-Lemhanas, Jakarta. Prihartanti, Y. 2005. Analisis Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif dalam Pembangunan Wilayah Pada Masa Otonomi Daerah di Kabupaten Kudus [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Richardson, H. W. 1985. Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional. Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta. Sambodo, M. T. 2002. Analisis Sektor Unggulan di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. X : 33. Sjahrir, 1992. Analisis Ekonomi Indonesia. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sukirno, S. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijaksanaan. Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta. Tarigan, R. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. Thoha, M. dan M. Soekarni. 2000. Studi Kelayakan Ekonomi Pembentukan Provinsi Baru : Kasus Banten. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. VII : 45- 77. Todaro, M. P. dan S. C. Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia ke-3. Erlangga, Jakarta. Usya, N. 2006. Analisis Struktur Ekonomi dan Identifikasi Sektor Unggulan di Kabupaten Subang [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Lampiran 1. PDRB Provinsi Lampung Berdasarkan Harga Konstan 1993, Tahun 1993-2003 LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN 1,993,681.001,999,906.002,274,651.002,351,882.002,253,094.002,403,995.002,613,954.002,623,104.002,708,911.00 2 720 587 2 911 776 a. Taman Bahan Makanan 906,909.00 890,167.001,091,405.001,112,121.00 963,014.001,067,247.001,100,478.001,099,185.001,156,841.00 1 142 637 1 302 453 b. Tanaman Perkebunan 523,217.00 472,616.00 523,604.00 532,765.00 536,459.00 550,892.00 721,185.00 739,179.00 744,694.00 759 589 773 362 c. Peternakan Hasil-hasilnya 331,319.00 380,068.00 390,267.00 412,275.00 440,658.00 426,446.00 453,524.00 471,795.00 488,716.00 490 911 501 929 d. Kehutanan 17,210.00 18,669.00 20,217.00 21,444.00 16,113.00 13,908.00 12,809.00 17,022.00 22,937.00 27 513 32 688 e. Perikanan 215,026.00 238,386.00 249,158.00 273,277.00 296,850.00 345,502.00 325,958.00 295,923.00 295,723.00 299 937 301 344 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 79,542.00 106,115.00 121,664.00 144,230.00 158,342.00 96,831.00 159,037.00 173,993.00 179,557.00 265 032 285 087 a. Minyak dan Gas bumi 64,038.00 70,246.00 70,246.00 160 932 176 996 b. Pertambangan Tanpa Migas 347.00 361.00 435.00 404.00 251.00 46.00 51.00 39.00 39.00 73 99 c. Penggalian 79,195.00 105,754.00 121,229.00 143,826.00 158,091.00 96,785.00 94,948.00 103,708.00 109,272.00 104 027 107 992 INDUSTRI PENGOLAHAN 777,420.00 840,946.00 917,033.00 1,003,761.001,092,028.001,093,580.00 958,793.00 982,271.001,016,569.00 1 040 422 1 084 848

a. Industri Migas 0.00