dalam dimensi ini diantaranya adalah kelengkapan sumber resource adequacy, dan kenyamanan lingkungan physical comfort.
2.5 Penelitian Terdahulu
NO NAMA
JUDUL HASIL PENELITIAN
1 Uswatun Khasanah
2011 Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Iklim Sekolah Terhadap Kinerja
Guru SMP Negeri 7 Kebumen
Hasil koefisien determinasi diperoleh R
2
0,625 menunjukkan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah
secara bersama-sama mempengaruhi kinerja guru
sebesar 62,5 dan sisanya yaitu 37,5 dari kinerja
guru dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam
penelitian ini.
2 Mohammad Munif
Haris 2011
Pengaruh Iklim Sekolah, Motivasi
Ekstrinsik dan Pengajaran Terhadap
Prestasi Belajar Mata Diklat
Komunikasi Bisnis Pada Kelas X di
SMK Gajah Mada 02 Pati
Hasil koefisien determinasi diperoleh R
2
0,773 menunjukkan bahwa iklim
sekolah, motivasi ekstrinsik dan pengajaran secara
bersama-sama mempengaruhi prestasi
belajar sebesar 77,3 dan sisanya yaitu 2,7 dari
prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dikaji dalam penelitian ini.
3 Erni Dwijayanti
2010 Pengaruh Cara
Belajar, Penggunaan Media Pembelajaran
dan Motivasi Terhadap Prestasi
Belajar Kewirausahaan
Siswa Kelas X SMK 1 Pringapus Kab.
Semarang Tahun Ajaran 20092010
Hasil koefisien determinasi diperoleh R
2
0,456 menunjukkan bahwa cara
belajar, penggunaan media dan motivasi secara
bersama-sama mempengaruhi prestasi
belajar sebesar 45,6 dan sisanya yaitu 54,4 dari
prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dikaji dalam penelitian ini.
4 Muh. Yusuf
Mappeasse JURNAL
Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar
Programmable Logic Controller PLC
Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK
5 Makassar Hasil analisis korelasi
parsial antara variabel cara belajar dengan hasil belajar
menunjukkan bahwa variabel cara belajar
mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar
sebesar 25,96.
2.6 Kerangka Berfikir
Gagne dalam Dimyati, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan,
pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari i stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan ii proses kognitif yang dilakukan
oleh pebelajar. Hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian danatau pengukuran hasil belajar.
Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda secara individual. Walaupun demikian, peserta didik
dapat diberi petunujuk-petunjuk umum tentang cara-cara belajar yang efisien. Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan
yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Belajar untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan
belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri.
Proses belajar mengajar erat sekali kaitannya dengan lingkungan atau suasana di mana proses belajar itu berlangsung. Meskipun prestasi belajar juga
dipengaruhi oleh banyak aspek seperti gaya belajar peserta didik, guru, fasilitas yang tersedia, pengaruh iklim sekolah masih sangat penting. Hal ini beralasan
karena ketika peserta didik belajar di sekolah, lingkungan sekolah, baik itu lingkungan phisik maupun non-phisik kemungkinan mendukung mereka atau
bahkan malah mengganggu mereka. Oleh karena itu, Hyman dalam Hadiyanto 2004:184 mengatakan bahwa iklim yang kondusif antara lain dapat mendukung:
a. Interaksi yang bermanfaat di antara peserta didik;
b. Memperjelas pengalaman-pengalaman guru dan peserta didik;
c. Menumbuhkan semangat yang memungkinkan kegiatan-kegiatan di kelas
maupun di sekolah berlangsung dengan baik; dan d.
Mendukung saling pengertian antara guru dengan peserta didik. Lebih lanjut, Moos dalam Walberg dalam bukunya Hadiyanto 2004:185
mengatakan bahwa iklim sosial di sekolah mempunyai pengaruh yang penting terhadap kepuasan, belajar dan pertumbuhanperkembangan pribadi peserta didik.
Kedua pendapat itu sangat beralasan karena hal-hal tersebut di atas pada gilirannya akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir Hasil Belajar Y
Nilai Rata-rata Ulangan Harian
Cara Belajar X
1
1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya
2. Membaca dan membuat catatan
3. Mengulangi bahan pelajaran
4. Konsentrasi 5. Mengerjakan tugas
Slameto, 2011:82
Iklim Sekolah X2 1. Harapan siswa yang
tinggi 2. Sikap guru yang
efektif 3. Keteraturan dan
disiplin 4. Sistem reward bagi
siswa Aan Komariah, 2008:45
2.7 Hipotesis