Penerapan Pendekatan CTL pada Pembelajaran IPA

Bentuk visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa gambar, video, dan lingkungan sekolah siswa. Dari ketiga media yang digunakan secara garis besar siswa melihat dengan indera penglihatan masing-masing media yang diberikan guru secara nyata. Dengan menggunakan variasi pada meda visual akan menambah rasa ingin tahu siswa dan motivasi siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Selain itu media lingkungan sekolah yang diberikan akan mempermudah siswa dalam mengingat sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna.

2.1.8. Penerapan Pendekatan CTL pada Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berserta dengan gejala-gejalanya yang prosesnya dilakukan secara sistematik yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah, sehingga pembelajaran IPA di SDMI sebaiknya menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah Sebagai seorang pengajar, guru harus mengusai keterampilan dasar mengajar dan memahami metode atau pendekatan inovatif sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA. Pendekatan CTL merupakan proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dan materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi kehidupan sehari-hari. Pada intinya pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL dapat dilakukan sebagai berikut: a. Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna apakah dengan cara sendiri, menemukan sendiri, mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang dimilikinya. b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik yang diajarkan. c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan- pertanyaan. d. Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya. e. Menghadirkan model sebagai pembelajaran, bisa melalui ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya. Secara umum langkah-langkah pembelajaran CTL dengan media visual dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstruktivisme, yaitu guru membangun pengetahuan awal siswa yaitu dengan memberikan media berupa gambar, video, atau lingkungan sekitar sekolah sehingga siswa dapat mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. 2. Inkuiri, yaitu guru memberikan suatu permasalahan kemudian siswa secara berkelompok merumuskan masalah, melakukan observasi, menganalisis hasil temuan serta menyajikan hasil. Kemudian mengkomunikasikan hasil temuannya. 3. Bertanya, yaitu guru memberikan pertanyaan untuk menggali seberapa jauh pengetahuan siswa. 4. Masyarakat belajar, yaitu pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok membuat siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain untuk melakukan diskusi kecil dan melakukan percobaan dengan media lingkungan sekitarnya. 5. Pemodelan, yaitu guru atau siswa menjadi model sesuai pengalamannya agar ditiru oleh siswa lain. 6. Refleksi, yaitu siswa dibantu oleh guru menstruktur pengalaman apa saja yang baru saja diperoleh. 7. Penilaian sebenarnya, yaitu guru melakukan asesmen pada proses dan hasil belajar agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut. Berdasarkan uraian diatas maka penerapan pendekatan CTL dapat meningkatkan inovasi bagi guru dalam menyiapkan alat peraga dan lembar kerja, guru lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran, dan adanya umpan balik serta penguatan yang diberikan guru. Selain itu siswa juga merasa lebih termotivasi dalam belajar, mampu mengkontruks pengetahuan barunya dan meningkatkan keterampilan bertanya, siswa mampu menemukan konsep-konsep barunya dengan cara kerjasama. Hal ini menunjukkan adanya pembelajaran multiarah antara siswa dan guru. Dengan kelebihan tersebut diharapkan dalam penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.

2.2. KAJIAN EMPIRIS

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 7 335

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS VC SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 9 255

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1