Sifat fisika dan kimia tanah berdasarkan tingkat degradasi lahan

105 Penurunan ini diduga disebabkan karena semakin meningkat tingkat degradasi lahan semakin menurun ketebalan tanah Tabel 18 : degradasi ringan 131 cm, degradasi sedang 99 cm, degradasi berat 40 cm, semakin meningkat kandungan fraksi pasir Tabel 18 : degradasi ringan 48,1, degradasi sedang 49,5, degradasi berat 55,9 dan semakin meningkat permeabilitas tanah Tabel 18 : degradasi ringan 2,8 cmjam, degradasi sedang 3,6 cmjam, degradasi berat 6,8 cmjam, serta cenderung menurun kandungan hara C-Organik, N, P, dan K Tabel 18. Semakin tipis ketebalan tanah menyebabkan semakin terbatas perkembangan akar tanaman tembakau, akibatnya kemampuan menyerap air dan unsur hara semakin terbatas, sehingga pertumbuhan tanaman kurang optimal dan pada akhirnya akan menurunkan produksi tanaman. Semakin meningkat kandungan fraksi pasir dan permeabilitas tanah menyebabkan kemampuan tanah menyimpan air untuk dapat dimanfaatkan tanaman akan semakin berkurang. Demikian juga semakin menurun kandungan hara C-Organik, N, P, dan K akan semakin menurun ketersediaan hara tersebut bagi tanaman. 106 Karakteristik Usahatani Pada Usahatani Lahan Kering Berbasis Tembakau UTLKBT Di Sub-DAS Progo Hulu Karakteristik Pola Tanam Pada UTLKBT di Sub-DAS Progo Hulu Variabilitas jenis tanaman pada UTLKBT di Sub-DAS Progo Hulu cukup besar karena adanya variasi agroklimat, ketinggian tempat elevasi, topografi, dan jenis tanah. Akibatnya p ada kawasan UTLKBT di Sub-DAS Progo Hulu mempunyai kecocokan agroekosistem yang beragam. Selama ini petani menanam tembakau pada musim kemarau april-september dan musim penghujan oktober-maret menanam jagung atau sayuran cabe, kubis, bawang putih, bawang daun, bawang merah, tomat, dan lainnya. Tanaman tembakau dapat ditanam pada musim kemarau april-september, hal ini diduga disebabkan di wilayah ini mempunyai curah hujan relatif tinggi yaitu 2.200- 3.100 mmth Basuki et al. 2000, dengan distribusi curah hujan bulan april-september sebesar 24,7 dari curah hujan tahunan Gambar 11. Jenis pola tanam pada UTLKBT di Sub-DAS Progo Hulu didominasi oleh pola tanam jagung-tembakau 51,0, diikuti cabe-tembakau 29,2, serta sisanya 19,8 terdiri bawang daun-tembakau, bawang putih-tembakau, kubis-tembakau, bawang merah-tembakau, dan tomat-tembakau Tabel 21 dan Tabel 22. Tabel 21. Sebaran luas lahan berbagai pola tanam pada UTLKBT di Sub-DAS Progo Hulu berdasarkan satuan lahan tahun 20072008 Jenis Pola Tanam Luas Lahan Satuan Lahan ha Jagung-Tembakau 3.775,72 51,0 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, 12,13,14,15,16,17,18,19, 20, 21,22,23,24,25,26,27 Cabe-Tembakau 2.158,55 29,2 2,11,12,13,14,16,17,18, 19,21,22,24,25,26,27 Bawang daun-Tembakau 634,65 8,6 2, 3, 5, 6, 7, 10 Bw putih-Tembakau 274,41 3,7 9, 20, 22, 23, 25 Kubis-Tembakau 257,52 3,4 1, 3, 4, 8, 9, 21, 24 Bw merah-Tembakau 196,15 2,7 19, 26 Tomat-Tembakau 102,48 1,4 2, 6 Total 7.398,54 100,0 Sumber : Dianalisis dari data primer 20072008