KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Kemiringan Lahan
Kemiringan lahan di wilayah Sub-DAS Progo Hulu, dibagi menjadi enam 6 kelas kemiringan lahan yaitu : a datar sampai berombak 0-8 seluas
14.517 ha 48,3, b bergelombang 8-15 seluas 5.737 ha 19,1, c berbukit 15-30 seluas 3.480 ha 11,6, d agak curam 30-45 seluas
4.211 ha 14,0, e curam 45-65 seluas 1.884 ha 6,3, dan f sangat curam 65 seluas 217 ha 0,7. Peta topografi dan peta kelas kemiringan
lahan di wilayah Sub-DAS Progo Hulu disajikan pada Gambar 14a dan 14b.
Gambar 14a. Peta topografi di Sub-DAS Progo Hulu
Gambar 14b. Peta kemiringan lereng di Sub-DAS Progo Hulu
Sekitar 48,3 luas wilayah Sub-DAS Progo Hulu merupakan daerah datar sampai berombak, secara umum berada pada bagian tengah DAS mulai bagian
tengah sampai hilir DAS yaitu merupakan bagian lembah disekitar ke-empat sungai utama sungai Progo, sungai Galeh, sungai Kuas, dan sungai Grabah;
sekitar 19,1 luas wilayah merupakan daerah bergelombang yaitu berada tersebar dan terkonsentrasi di bagian kaki gunung Sumbing dan gunung Sindoro; sekitar
11,6 luas wilayah berupa daerah berbukit merupakan bagian lereng bawah gunung Sumbing dan gunung Sindoro; sekitar 20,3 luas wilayah berupa daerah
agak curam sampai curam merupakan lereng tengah dan lereng atas gunung Sumbing dan gunung Sindoro, serta merupakan lereng pegunungan Glompang,
pegunungan Pundong, dan pegunungan Atis; dan sisanya 0,7 luas wilayah berupa daerah sangat curam merupakan bagian puncak gunung Sumbing dan
gunung Sindoro.
Jenis Tanah
Jenis tanah di wilayah Sub-DAS Progo Hulu, yaitu meliputi : a Latosol Coklat Lc seluas 12.392 ha 41,2; b Latosol Coklat Kekuningan Lck
seluas 5.036 ha 16,8; c Andosol Coklat Ac seluas 3.284 ha 10,9; d Regosol Coklat Kemerahan Rckm seluas 3.043 ha 10,1 e Litosol Li
seluas 2.107 ha 7,0; f Regosol Coklat Kelabu Rckb seluas 1.901 ha 6,3; g Latosol Coklat Kemerahan Lckm seluas 1.638 ha 5,5; dan h
Regosol Coklat Kekuningan Rckn seluas 644 ha 2,1. Lokasi penyebaran jenis tanah di wilayah Sub-DAS Progo Hulu disajikan pada Gambar 15.
Menurut Ropik et al. 2004 berdasarkan klasifikasi Soil Taxonomy Soil Survey Staff 1998 di wilayah penelitian dibedakan menjadi 3 Ordo yaitu :
Alfisol, Andisol, dan Inceptisol. Ordo Alfisol, diklasifikasikan dalam Sub-Ordo Udalf, Grup Hapludalfs, dan Sub-grup Typic Hapludalfs. Ordo Inceptisol,
diklasifikasikan dalam Sub-Ordo Udept, Grup Eutrudepts dan Dystrudepts, dan Sub-grup Typic Eutrudepts, Aquic Eutrudepts, Lithic Eutrudepts, Humic
Dystrudepts, dan Typic Dystrudepts. Sedangkan Ordo Andisol, diklasifikasikan
dalam Sub-Ordo Udand, Grup Hapludands, dan Sub-grup Typic Hapludands, Eutric Hapludands, Alic Hapludands, dan Aquic Hapludands.
Gambar 15. Peta jenis tanah di wilayah Sub-DAS Progo Hulu Di wilayah penelitian Alfisol memiliki penyebaran paling luas yaitu
19.066 ha 63,5, diikuti Inceptisol sekitar 7.695 ha 25,6, dan sisanya Andisol sekitar 3.284 ha 10,9. Alfisol berkembang dari bahan andesit-basal,
tanah ini telah mengalami perkembangan struktur lanjut dicirikan terbentuknya horison B-argilik, selaput liatorganik yang jelas, dan berstruktur cukup kuat.
Sedangkan Inceptisol penyebarannya terutama pada daerah volkanik dataran volkan tua dan perbukitan volkan yang berkembang dari bahan andesit, andesit-
basalt, dan andesit-abu volkan, serta daerah tektonik perbukitan struktural yang berkembang dari napal. Andisol berkembang dari bahan induk abutuf volkan
muda kuarter yang mempunyai sifat-sifat andik setebal 36 cm pada penampang 0-60 cm dari permukaan tanah.
Penggunaan Lahan
Jenis penggunaan lahan di wilayah Sub-DAS Progo Hulu, secara rinci meliputi : a hutan alam seluas 1.197 ha 4,0, b hutan sekunder seluas 1.572
ha 5,2, c kebun campuran seluas 3.024 ha 10,1, d tegalan seluas 7.638 ha 25,4, e sawah tadah hujan irigasi sederhana seluas 2.982 ha 9,9, f
sawah irigasi teknis irigasi teknis dan setengah teknis seluas 10.148 ha 33,8, serta g pemukiman dan lainnya seluas 3.483 ha 11,6. Peta citra satelit
landsat ETM 7 dan peta penggunaan lahan disajikan pada Gambar 16a dan 16b.
Gambar 16a. Peta citra satelit landsat ETM 7, Mei 2003
Gambar 16b. Peta penggunaan lahan di wilayah Sub-DAS Progo Hulu
Jenis penggunaan lahan di wilayah Sub-DAS Progo Hulu saat ini didominasi lahan basah yaitu berupa sawah irigasi teknis dan sawah tadah hujan
dengan luas sekitar 13.130 ha 43,7, berada pada bagian tengah DAS mulai bagian tengah sampai hilir DAS yaitu merupakan bagian lembah disekitar
sungai Progo, sungai Galeh, sungai Kuas, dan sungai Grabah. Untuk lahan kering berupa tegalan dan kebun campuran mempunyai luas sekitar 10.662 ha 35,5,
tegalan ini terutama berada tersebar terkonsentrasi di lereng gunung Sumbing dan gunung Sindoro, sedangkan kebun campuran berada di bagian utara tersebar di
kawasan pegunungan Glompang, pegunungan Pundong, dan pegunungan Atis. Kawasan hutan mempunyai luas sekitar 2.769 ha 9,2, berupa hutan alam dan
hutan sekunder yang tersebar di lereng atas dan puncak gunung Sumbing dan gunung Sindoro.
Kawasan hutan yang hanya 9,2 ini sebenarnya kurang baik di dalam upaya menjamin retensi DAS yang ideal. Retensi DAS diartikan sebagai
ketahanan dan kemampuan konservasi air oleh DAS, agar air hujan yang jatuh dapat ditampung, diresapkan dan disimpan dalam tanah dan akuifer, selanjutnya
secara perlahan dilepaskan ke sistem jaringan sungai dengan distribusi merata sepanjang tahun, dengan fluktuasi debit antara musim hujan dan musim kemarau
relatif kecil. Retensi DAS dipengaruhi oleh keadaan vegetasi, penggunaan lahan, kondisi topografi, tanah, dan geologi. Vegetasi dan penggunaan lahan relatif
dapat diubah oleh perilaku dan ulah manusia. Secara ideal untuk menjaga retensi DAS tetap baik diperlukan luasan vegetasi hutan minimal 30 dari luas DAS
yang berada diwilayah hulu, berfungsi sebagai kawasan resapan.
Demografi dan Pertanian
Sub-DAS Progo Hulu mempunyai luas sekitar 30.046 ha atau 300,46 km
2
, secara administrasi berada pada 13 kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung
dan 2 kecamatan di wilayah Kabupaten Wonosobo, serta berada pada 129 desa di Kabupaten Temanggung dan 2 desa di Kabupaten Wonosobo.
Berdasarkan hasil analisa dari data BPS Kabupaten Temanggung 2008, di wilayah Sub-DAS Progo Hulu mempunyai jumlah penduduk sebesar 330.369
jiwa yang terdiri dari 164.584 laki-laki dan 165.785 perempuan, jumlah kepala
keluarga 85.261 KK 3,87 jiwaKK, dan tingkat laju pertumbuhan penduduk rata- rata selama lima tahun terakhir yaitu 3,53tahun. Kepadatan penduduk rata-rata
di Sub-DAS Progo Hulu sekitar 1.099 jiwakm
2
dan tersebar di 131 desa, dengan jumlah penduduk usia produktif yang berumur 15-59 tahun berjumlah 210.313
jiwa 63,7, sedangkan penduduk usia belum produktif berumur 0-14 tahun berjumlah 86.722 jiwa 26,2, dan penduduk usia tidak produktif berumur 60
tahun keatas berjumlah 33.334 jiwa 10,1. Ditinjau dari aspek mata pencaharian, penduduk usia 10 tahun keatas
sebagian besar mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian yaitu 100.404 jiwa 30,4, diikuti bidang perdagangan sebesar 31.675 jiwa 9,6, bidang jasa
sebesar 24.864 jiwa 7,5, bidang industri sebesar 15.749 jiwa 4,8, bidang bangunan 6.952 jiwa 2,1, bidang pengangkutan sebesar 4.204 jiwa 1,3,
serta bidang lain-lain sebesar 4.348 jiwa 1,3. Adapun dari aspek pertanian, di wilayah Sub-DAS Progo Hulu memiliki
beberapa komoditas utama, diantaranya : tanaman pangan padi, jagung, ketela pohon, kacang tanah, tanaman sayuran cabe, kobis, kentang, bawang merah,
bawang putih, bawang daun, sawi, kacang merah, kacang panjang, tanaman perkebunan tembakau, kopi arabika, kopi robusta, aren, kakao, lada, panili, dan
lainnya, tanaman empon-empon jahe, kapulogo, kunyit, kemukus. Secara rinci luas areal dan produksi beberapa komoditas tersebut disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Luas areal dan produksi beberapa jenis komoditas pertanian di Sub- DAS Progo Hulu tahun 2007
No. Jenis komoditas
Luas Areal ha
Produksi ton
Produktivitas tonha
1. Padi
13.130 80.578
6,137 2.
Jagung 10.620
40.090 3,775
3. Tembakau
8.545 5.248
0,614 4.
Cabe 1.945
5.297 2,723
5. Kobis
398 8.643
21,716 6.
Kentang 36
603 16,756
7. Bawang merah
444 2.838
6,392 8.
Bawang putih 194
878 4,528
9. Kopi Robusta
1.508 868
0,576 10. Kopi Arabika
621 408
0,657 Sumber : Data diolah dari data BPS Kabupaten Temanggung 2008