Metode Analisis Data Langkah Kerja

wisatawan? .... Biaya Apakah struktur biaya sesuai dengan biaya sasaran? .... Pengadopsian Apakah sudah menangani hambatan-hambatan pengadopsian secara langsung? .... Ket: Jawaban untuk titik-titik diatas adalah positif + atau negative -

3.11. Kerangka Kerja Empat Langkah

Menurut Kim dan Mauborgne 2005 untuk merekronstruksi elemen-elemen nilai pembeli dalam mebuat kurva nilai baru, maka dikembangkan menjadi kerangka kerja empat langkah. Sebagaimana ditunjukan dalam gambar 3.1, agar dapat mendobrak dilemapertukaran antara diferensiasi dan biaya rendah serta agar bisa menciptakan kurva nilai baru. Gambar 3.1. Kerangka Kerja Empat Langkah Sumber: Kim dan Mauborgne 2005 Hapuskan Faktor-faktor apa yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri Ciptakan Faktor-faktor apa yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan Kurangi Faktor-faktor apa yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri Tingkatkan Faktor-faktor apa yang harus ditingkatkan hingga diatas standar industri Kurva nilai Baru Ada empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategi dan model bisnis sebuah industri: 1. Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri? 2. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri? 3. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri? 4. Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri hingga harus Diciptakan ? Pertanyaan pertama adalah untuk mempertimbangkan penghilangan faktor-faktor yang sudah lama menjadi ajang persaingan bagi perusahaan-perusahaan dalam industri. Sering kali, fakotr-faktor ini diterima bagitu saja, meskipun faktor-faktor tersebut tidak lagi memiliki nilai atau bahkan mungkin mengurangi nilai. Terkadang, ada perubahan fundamental dalam apa yang dihargai sebagai nilai oleh pembeli, tapi perusahaan yang berfokus pada pembandingan diri benchmark satu sama lain menanggapi, atau bahkan tidak melihat, perubahan itu. Pertanyaan kedua adalah untuk menentukan apakah produk atau jasa kita selama ini dirancang terlalu berlebihan untuk mengikuti irama kompetisi dan mengalahkanya. Disini, perusahaan terlalu berlebihan dalam melayani konsumen dan meningkatkan struktur biaya mereka tanpa menghasilkan apa-apa. Dengan dua pertanyaan tersebut soal menghilangkan dan mengurangi, kita mendapatan pengetahuan tentang bagaimana menurunkan struktur biaya kita terhadap pesaing. Dalam hal ini contoh kasusnya adalah manajer jarang sekali secara sistematis berusaha menghilangkan dan mengurangi investasi dalam faktor- faktor yang menjadi ajang kompetisi dalam industri. Hasilnya adalah peningkatan struktur biaya dan model-model bisnis kompleks. Dua faktor yang terakhir, sebaliknya, memberi kita pengetahuan tentang bagaimana meningkatkan nilai pembeli dan menciptakan permintaan baru. Secara bersama-sama keempat pertanyaan ini memungkinkan kita secara sistematis mengeksplorasi cara kita merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli di sepanjang industri-industri alternatif demi menawari pembeli pengalaman yang sama sekali baru, secara bersamaan tetap mempertahankan struktur biaya kita pada level rendah.

3.12. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan validitas atas kehandalan reabilitas. Derajat kepercayaan atau kebenaran suatu penilaian akan ditentukan oleh standar apa yang digunakan. Peneliti kualitatif menyebut standar tersebut dengan keabsahan data. Menurut Moleong 2004 ada beberapa kriteria yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data, yaitu: a. Derajat Kepercayaan credibility Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dan nonkualitatif. Fungsi derajat kepercayaan yaitu: pertama, penemuannya dapat dicapai; kedua, mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kriteria derajat kepercayaan diperiksa dengan beberapa teknik pemeriksaan, yaitu: 1 Triangulasi Triangulasi berupaya untuk mengecek kebenaran data dan membandingkan dengan data yang diperoleh dengan sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan dan dengan metode yang berlainan. Adapun triangulasi yang dilakukan dengan tiga macam teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan number data, metode, dan teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukan dengan jalan: a. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan. b. Membandingkan data hasil pengamatan observasi dengan wawancara. c. Mengeceknya dengan berbagai sumber data. d. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan. Berdasarkan hasil triangulasi tersebut maka akan sampai pada salah satu kemungkinan yaitu apakah data yang diperoleh ternyata konsisten, tidak konsisten, atau berlawanan. Maka selanjutnya mengungkapkan gambaran yang lebih memadai mengenai gejala yang ditelitinya. 2 Kecukupan referensial Yaitu mengumpulkan berbagai bahan-bahan, catatan-catatan, atau rekaman-rekaman yang dapat digunakan sebagai referensi dan patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan penafsiran data. b. Keteralihan transferability Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada pengamatan anatara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti perlu mencari dan mengumpulkan data kejadian dalam konteks yang sama. c. Kebergantungan dependability Kebergantungan merupakan substitusi reabilitas dalam penelitian nonkualitatif. Dalam penelitian kualitatif, uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi