Lebih lanjut Sugiyono 2008 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
sebagai lawanya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,
teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisa data bersifat kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna generalisasi.
Dengan demikian penelitian deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian yang menggambarkan secara terperinci dari kejadian-kejadian atau peristiwa yang
berdasarkan fakta dan data yang terjadi pada saat melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan kualitatif yaitu hanya mendeskripsikan atau mengkonstruksikan
wawancara-wawancara mendalam terhadap subjek penelitian sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai strategi yang ada di sektor pariwisata
Kabupaten Pesisir Barat.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian, terutama sekali dalam menangkap fenomena atau penelitian yang sebenarnya terjadi dari
objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja. Dalam penentuan lokasi
penelitian Moloeng dalam Perdamen, 2012 menyatakan cara yang terbaik ditempuh dengan jalan mempertimbangkan langkah teori subtantif dan menjejaki
lapangan untuk mencari keksesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, semacam keterlibatan geografis dan praktis seperti waktu, biaya dan tenaga perlu
juga dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian. Hal inilah
yang mendasari peneliti untuk menentukan lokasi penelitian dengan cara sengaja purposive.
Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa sektor pariwisata yang terletak di Kabupaten Pesisir Barat. Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari 11 kecamatan yang
memiliki lokasi wisata, yaitu: 1.
Bengkunat Belimbing 2.
Bengkunat 3.
Ngambur 4.
Pesisir selatan 5.
Krui selatan 6.
Pesisir tengah 7.
Way krui 8.
Karya penggawa 9.
Pesisir utara 10.
Lemong 11.
Pulau pisang Dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, penelitian ini dilakukan
di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Pesisir Selatan, Kecamatan Krui Selatan, Kecamatan Pesisir Tengah, Kecamatan Karya Panggawa, dan Kecamatan
Ngambur serta observasi dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Barat dengan mengamati proses yang terjadi didalamnya.
Tabel 3.1 Lokasi Wisata dari 5 Kecamatan No
Kecamatan Lokasi Wisata
1.
Pesisir Selatan 1.
Pantai Tanjung Setia 2.
Pantai Biha
2.
Krui Selatan 1.
Muara Way Ilahan 2.
Pantai Mandiri
3.
Pesisir Tengah 1.
Pantai Labuhan Jukung 2.
Repong Damar
4.
Karya Panggawa 1.
Goa Matu
5
Ngambur 1.
Penangkaran Penyu Muara Tembulih
Pemilihan kelima kecamatan tersebut di pilih secara sengaja Purposive dengan pertimbangan bahwa di kecamatan tersebut merupakan kawasan sektor pariwisata
yang sangat potensial untuk dikembangkan. Kecamatan Pesisir Selatan, Kecamatan Krui Selatan, Kecamatan Pesisir Tengah, Kecamatan Karya
Panggawa, dan Kecamatan Ngambur yang paling banyak dikunjungi tiap tahunya karena cenderung memiliki karakteristik gelombang yang tinggi dan panjang
menjadikan daerah tersebut sebagai surga bagi para kaum peselancar. Selain itu juga menawarkan lingkungan sekitar yang masih alami dan beberapa keindahan
alam yang menakjubkan. Pasir putihnya halus dan terhampar di sepanjang pesisir pantai. Matahari terbenam yang sangat indah menawarkan atraksi menarik
disamping gelombang menantang. Disamping itu di kelima kecamatan dan Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Barat tersebut dengan potensi
pariwisata yang diberikan maka diperoleh informasi beragam terkait strategi
pemasaran pariwisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat. 3.3. Fokus Penelitian
Fokus penelitian bermanfaat bagi suatu pembatasan mengenai objek kajian yang diangkat. Manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada banyaknya data
yang diperoleh dilapangan. Penentuan fokus lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi perekonomian dan sosial.
Fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak
relevan Moleong, 2005. Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasebilitas masalah yang akan dipecahkan.
Penelitian ini difokuskan pada aplikasi Blue Ocean Strategy pada sektor