B. Permasalahan
Pada dasarnya pembaharuan UU Hukum Acara Perdata dimaksudkan untuk menciptakan criminal justice system yang dilandasi oleh motivasi
untuk: -
menyempurnakan perlindungan
terhadap hak
asasi tersangkaterdakwa;
- keseimbangan
antara perlindungan
harkat martabat
tersangkaterdakwa dengan perlindungan saksikorban serta kepentingan umum;
- pembatasan yang tegas antara upaya penangkapan dan penahanan;
- penertiban dan penegakkan wibawa aparat penegak hukum.
Untuk itu, dituangkanlah elaborasi bagi ketentuan-ketentuan yang akan dimuat dalam RUU Hukum Acara Pidana dalam NA nya, di antaranya
mengenai konsep adversarial, kebeadaan hakim komisaris, penghapusan ketentuan koneksitas, jangka waktu penahanan yang diperketat dan
sebagainya.
Untuk lebih memperkaya kajian bagi pembaharuan Hukum Acara Pidana, maka identifikasi masalah yang perlu dijawab dalam NA ini di
antaranya:
1. konsep dan materi muatan apa saja yang harus dimasukkan dalam ketentuan Hukum Acara Pidana dalam menjawab perkembangan
kondisi masyarakat?;
2. impact apa saja yang harus diperhitungkan dalam hal dimasukannya ketentuan baru dalam RUU HAP?
C. Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan disusunnya NA tentang RUU HAP ini adalah untuk yaitu; 1. Untuk menjawab mengenai konsep dan materi muatan apa saja yang
harus dimasukkan dalam ketentuan Hukum Acara Pidana dalam menjawab perkembangan kondisi masyarakat;
2. Untuk menginventarisir dan menganalisis tentang ketentuan peraturan perundang-undangan apa saja yang terkait dengan ketentuan RUU HAP
yang akan diatur;
3. Untuk menganalisis mengenai impact apa saja yang harus diperhitungkan dalam hal dimasukannya ketentuan baru dalam RUU
HAP?
Sedangkan kegunaan dari kegiatan ini adalah tersusunnya NA tentang RUU HAP, yang akan menjadi dasarpedoman dalam penyusunan Rancangan
Undang-Undang tentang HAP. Naskah Akademik ini menjadi dokumen resmi yang menyatu dengan konsep Rancangan Undang-Undang yang akan dibahas
bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat dalam penyusunan prioritas Prolegnas.
D. Metode Penelitian