PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Lanjutan Continued
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2011, 2010 dan December 31, 2011, 2010 and
1 Januari 201031 Desember 2009 January 1, 2010December 31, 2009
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
3. Summary of Significant Accounting Lanjutan
Policies Continued l.
Aset Tetap - Pemilikan Langsung l. Property, Plant and Equipment-Direct
Lanjutan Acquisitions Continued
m. Penurunan Aset Non Keuangan m. Impairment of Non Financial Assets
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari biaya-biaya pembelian bahan dan peralatan, serta
biaya konstruksi lainnya termasuk biaya pinjaman beban bunga dan selisih kurs yang berkaitan
langsung
dengan pembangunan
aset tetap
Perusahaan. Biaya-biaya ini direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tetap
tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat
kerugian penurunan nilai jika ada. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh
kembali atas
suatu aset
individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali dari unit penghasil kas atas aset. Construction in progress represents the accumulated
cost of materials and other costs including borrowing costs interest and foeign exchange gainslosses
related to the asset under construction. These costs are transferred to the relevant asset account when
the asset is substantially completed and ready for its intended use.
At statements of financial position dates, the Company review the carrying amount of non-
financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an
impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in
order to determine the extent of the impairment loss if any. Where it is not possible to estimate the
recoverable amount of an individual asset, the Company estimate the recoverable amount of the
cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai
pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan unit penghasil kas kurang dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset unit penghasil kas dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable
amount of a non-financial asset cash generating unit is less than its carrying amount, the carrying
amount of the asset cash generating unit is reducced to its recoverable amount and an
impairment loss is recognised immediately againts earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam catatan 2e.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in note 2e.
22