Konsultan Nasional Pengembangan Program - Transisi KNPPT 5
Pengelolaan atau
pelaksanaan kerjasama
perlu dikomunikasikan secara teratur untuk memperoleh dukungan
secara terus menerus dari masyarakat. d Kepatuhan dan Penegakan Hukum
Perlu diatur adanya sanksi apabila ada pihak yang tidak patuh pada kesepakatan kerjasama. Penyelesaian melalui jalur hukum
menjadi pilihan terakhir ketika penyelesaian non hukum mengalami kebuntuan.
e Pemantauan Pelaksanaan Kerjasama harus selalu dipantau oleh tim khusus dan terbuka
bagi masyarakat Desa serta dilakukan pengaturan tentang tatacara penyampaian koreksi, kritik atau pengaduan atas
pelaksanaan kerjasama tersebut.Hasil pemantauan digunakan sebagai
bahan utama
evaluasi berkala
triwulansemestertahunan.
V. Pemetaan Berdasarkan Potensi Antar Desa
Potensi adalah daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki Desa dan berkemungkinan untuk dikembangkan.
Potensi Desa terdiri atas :
Fisik : tanah untuk pertanian,perkebunan, tambang dsb, air untuk air
bersih, pengairan pertanian, pembangkit listrik dsb, iklim, cuaca kesejukan udara, potensi angin untuk kincir angin dsb, dunia tumbuhan dan hewan dsb.
Non Fisik : masyarakat ketrampilan, semangat kerja, daya beli dsb,
kelembagaan dan kelompok masyarakat, aparat desa SDM, sistem kerja, perangkat aturan dsb.
Konsultan Nasional Pengembangan Program - Transisi KNPPT 6
Dalam rangka kerjasama Desa, setelah dilakukan langkah awal penyepakatan akan dilaksanakannya suatu kerjasama maka perlu dilakukan pemetaan potensi.
Untuk melakukan pemetaan maka diperlukan pendataan potensi yang dilakukan oleh para pelaku kepentingan di desa-desa yang akan melkukan kerjasama dengan
melibatkan secara aktif peran serta masyarakat setempat agar supaya ikut memiliki bahkan sampai dengan pemeliharaan ketika potensi yang dipetakan tersebut
dikembangkan. Langkah-langkah pelaksanaan dilakukan antara lain sebagai berikut :
Sosialisasi melalui MAD terbatas, menyepakati niat bersama, lingkup pemetaan dan pembentukan tim inti antar Desa.
Sosialisasi tingkat Desa melalui Musdes sekaligus pembentukan Tim Lengkap tingkat Desa, disyahkan melalui Keputusan Kades.
Pelaksanaan pendataan oleh masing-masing Desa Tim antar Desa melakukan pertemuan untuk menyepakati potensi-potensi
yang akan dikembangkan. Pelaksanaan survai lengkap dilanjutkan dengan kajian-kajian.
Tim inti antar Desa menyampaikan pelaporan pemetaan potensi antar Desa
pada forum MAD terbatas Tim tingkat Desa menyampaikan laporan kepada Kades
Kades melakukan tindak lanjut dengan menjadikan peta kawasan sebagai
masukan Revisi RPJMDesa danatau RKP Desa.
VI. Sinkronisasi RPJMDesa antar Desa Dalam Kerjasama Desa