BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Demam 2.1.1. Definisi Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh sebagai akibat dari infeksi atau peradangan. Sebagai respon terhadap invasi mikroba, sel -sel darah putih
tertentu mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen, yang memiliki banyak efek untuk melawan infeksi dan juga bekerja pada
pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan termostat. Demam ringan mungkin bermanfaat, tapi tidak diragukan lagi bahwa de mam
yang sangat tinggi dapat mengganggu fungsi tubuh, terutama pengaruhnya pada susunan saraf pusat. Tidak jarang anak -anak yang mekanisme pengontrol
suhu tubuhnya belum berkembang sempurna stabil seperti orang dewasa, mengalami kejang akibat demam tingg i Sherwood, 2001. Secara umum suhu
tubuh yang dapat dikatakan demam bila suhu rektal 38,0
o
C, suhu oral 37,8
o
C, ataupun suhu aksila 37,2
o
C. Demam tinggi bila suhu tubuh 40,5
o
C. Demam yang dapat menyebabkan kerusakan otak bila suhu tubuh 41,5
o
C Schmitt,1984.
2.1.2. Pengaturan Suhu Tubuh
Suhu tubuh diatur oleh suatu mekanisme yang meliputi susunan saraf, biokimia, dan hormonal. Suhu adalah hasil produksi metabolisme tubuh yang
diperlukan untuk kelancaran aliran darah dan menjaga agar reaksi ki mia tubuh dapat berjalan baik enzim hanya bekerja pada suhu tertentu Ismoedijanto,
2000. Suhu tubuh normal umumnya dianggap berada pada 37,0
o
C Baxter et al
., 2000, Dari sudut pandang termoregulatorik, tubuh dapat dianggap sebagai suatu inti ditengah central core dengan lapisan pembungkus disebelah luar
outer shell. Suhu di inti bagian dalam yang terdiri dari organ -organ abdomen, toraks, sistem saraf pusat, dan otot rangka umumnya relative
konstan yang dianggap sebagai suhu tubuh dan menjadi subjek pengaturan ketat untuk mempertahankan kestabilannya. Jaringan tubuh dibagian tengah
Universitas Sumatera Utara
ini berfungsi optimum pada suhu relatif konstan sekitar 37,8
o
C. Kulit dan jaringan subkutis membentuk lapisan disebelah luar dan suhu di dalam lapisan
luar umumnya lebih dingin dan pada dasarnya berubah -ubah Sherwood, 2001.
Hipotalamus menerima informasi suhu tubuh bagian dalam dari suhu darah yang masuk ke otak dan informasi suhu luar tubuh dari reseptor panas
dikulit, kemudian suhu dipertahankan dengan menjaga keseimba ngan pembentukan atau pelepasan panas. Hipotalamus posterior merupakan pusat
pengatur yang bertugas meningkatkan produksi panas dan mengurangi pengeluaran panas bila suhu luar lebih rendah. Hipotalamus anterior
merupakan pusat pengatur pengeluaran panas bi la suhu di luar tubuh lebih tinggi Ismoedijanto, 2000.
Walaupun suhu inti dipertahankan relative konstan, terdapat beberapa faktor yang sedikit dapat mengubahnya:
a. Dalam keadaan normal sebagian besar suhu inti manusia bervariasi sekitar 1
o
C selama siang hari, dengan tingkat terendah terjadi di pagi hari pukul 6 sampai pukul 7 pagi dan titik tertinggi terjadi di sore
hari pukul 5 sampai 7 sore. b. Pada wanita suhu inti rata -rata 0,5
o
C lebih tinggi selama separuh terakhir siklus dari saat ovulasi ke haid. Penyebab peningkatan ringan
suhu ini masih belum diketahui. c. Selama olahraga suhu inti meningkat dikarenakan peningkatan luar
biasa produksi panas oleh otot -otot yang berkontraksi. d. Suhu inti dapat berubah-ubah jika tubuh terpapar ke suhu yang
ekstrim. Ini dikarenakan mekanisme pengatur suhu tidak 100 efektif Sherwood, 2001.
2.1.3. Tahapan Demam